Pt.03

127 11 6
                                    

Skipp~~~

Wooyoung dan Yena langsung menhampiri Jennie...

"J-jennie?kau kenapa?apa yang terjadi padamu?d-dan siapa yang melakukannya?"-tanya Wooyoung sambil memindahkan beberapa buku Jennie yang basah.

Jennie hanya terdiam dengan tatapan kosongnya itu...

Yena yang begitu penasaran,dia juga ikut bertanya..

"Jennie?Ada apa denganmu?katakan pada kami."-ucap Yena memegang bahu Jennie

"Iya Jennie,ayo katakanlah."-ucap Wooyoung

Tiba-tiba Jennie meneteskan air matanya~~~

Yena pun yang melihatnya,langsung memeluk Jennie dan mencoba menenangkannya...

"Ahh Jennie jangan menangis,..Ayolah coba ceritakan pada kami.."-ucap Yena

"Aku bingung mengapa mereka sangat membenciku,,hikss~hikss...
Mereka selalu mengatakan bahwa aku seorang pembunuh,padahal mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi"-ucap Jennie menangiss

"Memangnya apa yang terjadi?"-tanya Yena dan Wooyoung secara bersamaan

Jennie melepaskan pelukan Yena dan mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi~~~

Beberapa bulan yang lalu~

"Jadi beberapa bulan yang lalu,kaluargaku mengalami pertengkaran yang sangat hebat,kedua orang tuaku setiap hari saling beraduh mulut mereka saling mencaci satu sama lain.Itu terjadi karena ulah ayahku.Dia selingkuh dengan wanita lain dan dia jarang pulang ke rumah,,jelas ibuku marah...

Dan sehingga pada suatu hari ayahku mencoba membunuh ibuku,dia hampir saja menancapkan pisau itu di perut ibuku...
Tapi itu gagal..Ya akulah yang menggagalkannya.Tapi sayangnya usahaku itu harus merenggut nyawa ayahku.Padahal aku hanya ingin mengambil pisau itu...
Aku mendorong ayahku dan pisau yang ada di tanganku tanpa di sengaja menusuk perut ayahku...Dan ayahku harus meninggal di tangan putrinya sendiri"

"Arghhh!!!Aku bodoh!Aku bodoh!!Aku pembunuh!!Aku memang tidak pantas di lahirkan ke dunia ini!!!"-ucap Jennie yang terus memukuli dirinya sendiri dan terus menangis

Yena dan Wooyoung berusaha keras agar Jennie tidak terus menerus menyalahkan dirinya sendiri...

"Heiheii,kau tidak bodoh,kau bukan pembunuh...Kau tidak sengaja melakukan itu,kau hanya ingin melindungi ibumu.Dan kau juga tidak mengetahui kalau akhirnya akan jadi seperti itu.Ini bukan sepenuhnya salahmu."-ucap Yena sambil memegang tangan Jennie dan menatapnya

"Iya benar apa yang dikatakan Yena.Ini bukan sepenuhnya salahmu."-ucap Wooyoung

"Iya tapi karena hal itu ibuku juga membenciku,karna bagaimana pun juga orang yang tak sengaja aku bunuh itu adalah suaminya,orang yang dia cintai."-kata Jennie yang sedari tadi menangis..

"Ibumu membencimu?"-tanya Yena

"Yaa,dia sangat membenciku,bahkan sangat benci dan sampai sekarang dia masih membenciku."-ucap Jennie

"Lalu dimana ibumu sekarang?mengapa kau tidak melakukan usaha untuk mendapatkan maafnya?"-tanya Wooyoung

"Aku sudah berusaha dengan sekuat tenaga,tapi apa yang aku terima?Aku hanya menerima caci dan maki..Dan akhirnya ibuku memutuskan meninggalkanku dan kakakku dirumah dengan beberapa orang pembantu."-ucap Jennie sambil menundukkan kepalanya

"Mungkin ibumu hanya perlu waktu untuk sendiri"-ucap Yena

"Emm kakak?ternyata kau punya kakak?Lalu dimana kakakmu?"-tanya Wooyoung

"Hhh,kakakku jarang di rumah,dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan pacarnya itu."-kata Jennie

Tiba tiba Yena memotong pertanyaan Wooyoung yang sebenarnya tidak harus di bahas~

"Haa Wooyoung,kau bagaimana sih?Jennie lagi sedih seperti ini dan kau terus menanyakan yang tidak tidak."-kata Yena yang sudah mulai risih dengan Wooyoung

"Iyaa maaf..Emm lalu siapa yang melakukan ini padamu?Siapa yang tega membuatmu jadi basah kuyub seperti ini?"-tanya Wooyoung pada Jennie

"Hhh,siapa lagi kalau bukan Taeyong Css."-jawab Jennie

"Aishhh,anak anak itu tidak pernah berubah,kerjaannya hanya bully dan terus membully..Tapi kau tenang saja Jenn,sekarang ada kita disini,kita akan bersamamu."-kata Yena sambil memegang bahu Jennie dan tersenyum

"Makasih yaa,kalian sudah mau berteman denganku,padahal kalian tau sendiri banyak yang tidak suka denganku."-kata Jennie yang memeluk Yena

"Teletubissssss....Uiiiiii..-"kata Wooyoung sambil mengangkat kedua alisnya itu

"Huuu,Wooyoung kau sirik saja.Kenapa apa kau mau juga di peluk?Sana pelukan sama ring basket!"-kata Yena sambil tertawa

"Haa,apa kau pikir aku gila?Kau saja sana yang pelukan dengan ring basket!"-ucap Wooyoung sambil memanyunkan bibirnya

"Hei sudah sudah...Kalian seperti kucing dan tikus saja"-ucap Jennie dengan tawa manisnya itu

"Ohh iyaa?Kenapa kaliann tidak melaporkan tindakan Taeyong kepada pihak sekolah saja?"-tanya Wooyoung

"Haa,percuma saja."-jawab Yena

"Mengapa,Apa pihak sekolah juga takut padanya?"-tanya Wooyoung

"Hh,bisa di bilang seperti itu."-jawab Yena

"Apa yang mereka takuti darinya?Dia itu hanya siswa."-kata Wooyoung yang sudah mulai menaiki nada bicaranya

"Yaa,dia hanya siswa,,tapi dia bukan siswa biasa,dia bukan siswa sembarangan di sekolah ini."-ucap Yena

"Memangnya siapa dia?Sepertinya pihak sekolah takut sekali..Apa pentingnya dia di sekolah ini?"-tanya Wooyoung dengan penasaran

Ada apaa?siapa Taeyong sebenarnya?Mengapa pihak sekolah juga takut dengannya?Apa pentingnya dia di sekolah itu?

Bacaa teruss yah guyss kelanjutan ceritanyaa😊

Bdw Thx bfore guys udah mau baca ceritaku...

Vote terus yahh ceritaku biar makin semangat nulisnya😁😍

"AKU BUKAN PEMBUNUH!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang