#5 FAKE OPTIK

31 1 0
                                        

Bingung.... Itulah yang terjadi

Hal yang tidak terduga muncul, mengikuti dan juga menghantui sisi lain dari dunia ini yang gw harap itu semua tidak nyata, "apa yang gw lakukan" itulah yang setidaknya ada di dalam pikiran gw saat ini, mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya di katakan itu terkadang terlambat untuk disadari

"you, yeah i like you" Setidaknya itulah yang keluar dari mulut gw saat berada di tengah keheningan taman yang menyapu semua sisi lain dari arti "indah" Itu sendiri. Tidak gw pikirkan setelah itu apa yang akan terjadi.

Yaaa memang setelah itu "hahaha, lo pasti bercanda" Itulah yang setidaknya dia katakan ketika secara tiba-tiba gw mengutarakan kalimat itu bak selongsong peluru yang keluar secara paksa dari tempatnya dengan hanya menyisakan badan tanpa kepala. "gw serius, gw suka lo".

••••••

Semenjak hari itu, mungkin beberapa waktu hilang.. hilangnya komunikasi yang sebelumnya sangat gw jaga dengan baik berharap tak pernah terhenti sedikitpun namun semua ini berhenti seketika bagai pulau yang di terpa tsunami dan hening setelahnya. "haaaah, memang apa yang selalu kita harapkan tak selalu berjalan dengan baik" Setidaknya itulah yang memutar di pikiran gw saat ini, menyalahkan diri sendiri dengan apa yang terjadi. Memang terlalu cepat dan gw menyadari itu tapi itu tak bisa terbendungkan sehingga loncat begitu saja dari dalam mulut ini. Namun tidak apa setidaknya dia sudah mengetahuinya.

di tepat tongkrongan gw yaitu basement kampus yang sepi duduk sambil menghisap sebatang rokok yang ada di tangan, putrapun datang dan menghapiri.

"WEIIII, lagi ngapain loo... diem diem bae udah kaya patung pancoran dah ah" Putra mengejek sambil duduk dan bersantai.

"kagak.. gabut aja gw" Gw meneruskan menghirup oksigen kotor yang terdapat dari rokok yang gw pegang.

"haaah susah emang.. gw udah tau, lo kemarin bilang suka ya ke si vero di taman" Putra membuka kartu AS yang tadinya tertutup.

"ugh ughhh... heeh kenapa lo tau kemarin gw bilang gitu ke dia?" Batuk tersedak asap itulah yang gw rasa seketika putra mengatakan hal yang tidak gw pikrikan sama sekali.

"iyaaalah tau, orang dia cerita ke gw ko kemarin.. gila sih lo, berani banget dah" Putra.

"haah... ya gitu put, gw ga bisa bohong sama apa yang gw pikirin sih, kemarin keluar gitu aja tanpa gw sadari" Gw.

"behhh gila gila, terus udah gitu gimana tuh.. dianya respon sama lo?" Putra.

"yaah dia sempet ngira itu bercanda dan juga bingung, terus nanya ke gw ko bisa dan bla bla bla, udah abis hari itu sampai sekarang gw belum chattingan lagi sama dia" gw.

"yaudah jangan galau gitu dong ... gila kali lo ya lama - lama , buka obrolan aja lah dari pada sekarang lo mikir yang aneh-aneh, ga ada salahnya kan" Putra.

Perbincangan yang singkat tapi apa yang dikatakan oleh sang pakar cinta yaitu Putra memang tidak ada salahnya juga sih, itu adalah suatu hal yang tidak salah sama sekali. Apa yang gw lakuin harus gw selesaiin juga dengan bagaimanapun caranya.

••••••

Berjalan di tengah redupnya alam di sore hari, menghadapi langit senja yang terus turun menutup cerahnya langit yang waktunya sudah hampir habis, bulan dan bintangpun siap untuk mengudara.

santai bersama *Kenshin* berlabuh mencari tempat bersantai sambil mencari secangkir kopi yang setidaknya akan menemani waktu malam gw saat ini.

"silahkan mas ini menunya mau pesen apa?" Pelayan yang ramah menghampiri.

"mau piccolo latte ya 1, itu aja dulu" Gw.

Nikmat memang, perpaduan ekstrak espresso yang menghasilkan Ristretto dan di padu dengan susu yang menghasilkan cita rasa tidak biasa dari kopi ini, memang kopi indonesia ala spanyol ini dapat membuat siapapun yang meminumnya akan merasakan sensasi yang luar biasa tenang.

Didalam ketenangan secangkir kopi, gw berusaha untuk membangkitkan lagi sebuah hubungan dengan apa yang Putra waktu itu bilang. Tidak gw lupakan begitu saja, mengumpulkan niat dan juga keberanian memang harus di lakukan.

Lama berfikir akhirnya gw temukan keberanian disana, sambil mengambil handphone di atas meja dengan tenang gw buka kontak dia *vero, dan mulai mengetik satu demi satu huruf.

"heii..." gw.

"ehh rey, haii .. kemana aja, udah berapa hari kagak keliatan kabarnya" Vero membuka obrolan dengan santai.

Kagetnya, dia menjawab seperti tidak ada apa-apa.

"hehe ada aja ko... iyaa seperti biasa nyari penghilang kegabutan" Menjawab dengan otak yang kalang kabut

"hmm... gw pikir lo marah pas yang waktu itu di taman" Vero membalikan kartu AS.

"haah marah kenapa? gw malah mikirnya lo yang marah.. jadi gw takut buat ngehubungin lo" Gw mambalas perbincangan itu.

"haha engga ko santai, lo lagi dimana btw? butuh temen ngobrol? haha" Vero.

"wah kalo memang lo lagi santai boleh-boleh aja sih, sini ke cafe ............" Gw.

Ituah yang gw maksud sebagai sesuatu hal yang selalu tidak sesuai dengan harapan.

Fake optics... itulah namanya terkadang apa yang kita pikirkan selalu berbanding terbalik dengan kenyataanya.

"Hari baru , Kisah baru siap dimulai kembali saat ini"




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey you im HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang