Melewati jalan malam di kota bandung yang sungguh cantik adanya, dengan udara asri yang selayaknya memang dimiliki oleh kota tercinta ini.
"heuh sungguh sangat melelahkan hari ini, banyak sekali yang harus di kerjakan" gw. bergumam tak karuan, sambil mengemudikan kenshin si motor kesayang gw ini dengan santai di bawah lampu jalan di tengah-tengah perkotaan, dengan santainya sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone (walau tidak boleh sebenernya), Tiba - tiba saja gw teringat dengan kejadian lusa kemarin dengan di pertemukannya gw dengan seorang wanita yang gw lihat sangat berkilau dimata gw ini (terdengar lebay bukan).
Memang dunia ini tak pernah bisa di tebak selalu ada saja keunikannya, Dengan sesuatu yang gw sebut sebagai mimpi namun bukan hanya sekedar mimpi biasa, karena gw melihat seorang wanita yang bisa membuat gw terpana melihatnya.. Entah mengapa gw bisa seperti itu, tapi bagaikan wanita ini memiliki segudang keunikan yang memaksa gw harus menggali hingga keakarnya.
Pada malam yang terlihat sangat indah ini "hmm...kayanya ngopi cocok banget sih,buat malem ini" gw berkata dalam hati sambil mengarahkan kenshin ke cafe favorit tempat gw biasanya bersantai seperti seorang nahkoda kapal yang siap menghantap lautan dan ombak di sebrang sana.
"mau pesen doppio coffee dong mas " sahut gw.
memang cocok sih dengan jenis kopi double shot espresso yang menjadi menu espresso - based pada umumnya saat ini untuk menghangatkan badan yang kedingingan karena menghatam banyaknya angin, sambil menikmati dinginnya malam kota bandung, memang tak bisa tertahankan ya memikirkan sesuatu yang sungguh indah pada dasar otak manusia, simpelnya gw sedang memikirkan wanita bernama vero yang baru saja gw kenal dua hari lalu di white cafe, yang dimana menjadi tempat terindah buat gw saat itu.
Wafel dengan taburan ice cream membanting kepahitan kopi yang sedikit - sedikit gw minum di tempat yang dingin ini, sambil update story instagram demi mengisi kekosongan waktu, menghambil sudut foto yang menurutku itu keren sekali. Tak lama dari itu, munculah notifikasi singkat bertuliskan,
"hmm... doppio memang tak terkalahkan tapi sepertinya macchiato lebih nikmat" vero berkata.
Terkagetkannya gw dengan notif itu yang sontak membuat gw langsung membuka notif tersebut dan mulai mencari kalimat untuk menjawab sebuah pernyataan yang baru saja dia terbangkan.
"ehh haii, haha yaa memang sih, cuma kayanya itu terlalu manis untuk saat ini" gw berkata.
"memang sih, untuk gw yang juga manis dengan meminum macchiato mungkin dapat membuatmu diabetes,haha"vero berkata.
Sungguh jawaban menggelitik dan membuat gw sedikit tersenyum tersipu malu, yang tanpa gw sadari ketika pertemuan pertama kita, kita saling memfollow akun instagram masing-masing yang sehingga dia dapat melihat apa yang aku tampilkan di instagramku saat itu.
"ayolah minggu depan kita bersantai sambil mencari tempat kopi yang enak , mau? "gw berkata.
sambil sedikit malu-malu namun sedikit memaksakan hati walau tidak berani sebetulnya berkata seperti itu."okeh, minggu depan gw yang tentuin tempatnya.. nanti lo datang ya" vero berkata.
Tanpa berpikir lebar vero pun menjawab pertanyaan dengan mudah.Menarik napas yang panjang sambil tersenyum, itulah raut muka yang bisa ku bentuk saat mendengar kalimat tersebut, ternyata sungguh mudah ya.
----
Tibalah dihari dimana mungkin menjadi hari pertama gw yang akan gw buat semenarik mungkin, bertemu dengan seorang wanita yang sejak pertama gw lihat bagaikan memancing hati ini untuk bergerak mendekat.
"hei rey, udah dimana? gw udah di nyampe, nih gw share location ya" vero berkata.
"ehh hei , gw udah di jalan nih .. bentar bentar, 10 menitan gw nyampe" gw yang sedang mencari keberadaan tempat tujuan kita berdua.
Tepat pada waktu yang mungkin lebih 5 menit dari apa yang gw janjiin, gw akhirnya nyampe di tempat tujuan dengan langsung saja merapikan baju, rambut, dan muka yang kusut karena di terpa angin jalanan.
"heyyhoo, sorry telat dikit yaa.. biasa di jalan macet haha" gw berkata. Sambil senyum basa-basi untuk mencairkan suasana yang sangat canggung disana.
"haha gpp, gw juga nunggunya santai.. waktu gw masih panjang ko, duduk duduk.. mau pesen apa?" vero bertanya hangat kepada gw.
Tepat di cafe tersebut memang gudangnya para pecinta kopi, karena pada menu nya pun bak gudang obat - obatan yang tak hanya cukup untuk memilih 2 atau 3 barang. Dengan kita berdua yang melihat menu yang sama, dalam waktu yang bersamaan pula kita memesan denga dia mengeluarkan suara yang lembut dan gw yang berkata sambil melihat karyawan cafenya "pesen macchiato mas" Kita berdua mengucapkan pesanan yang sama, sontak kita bertatapan.. beradu pandang, sedikit malu, dan pada akhirnya kita tertawa bersama sambil vero berkata "iya mas, pesen itu dulu aja.. nanti kalo ada lagi kita panggil ya" Mas-mas cafenyapun berjalan sambil meng nganggukan kepalanya menyatakan iya dalam bentuk sebuah gerakan spontan.
Kita tertawa membayangkan hal yang baru saja terjadi tadi, dengan waktu yang bersamaan kita mengucapkan kalimat yang sama pula. Sejalan, itulah yang langsung terpikirkan secara singkat di dalam pikiran gw.
Pesananpun datang dengan berisikan dua gelas berisi macchiato panas di dalam gelas yang cukup minimalis dengan motif bergambar biji kopi, dan tambahan gula dalam kemasan, Tak kenal lama kita langsung ambil kopi milik masing- masing dan kita minum, menandakan kita sedang membutuhkan waktu kurang dari 5 detik untuk bersantai dengan cara menyeruput kopi di hadapan kita.
"wahh.... macchiato ini memang juara sih" santai berkata vero.
"cocok sih, takaran susunya pun tak terlalu banyak... enak nih di minum waktu pas mendung-mendung gini" gw yang membalas pernyataan yang ia terbangkan saat itu.
"kayanya lo expert bangen masalah kopi? haha" vero berkata.
"ahh ga juga ko, gw hanya penikmat aja" gw menjawab sambil tersenyum.
"menurut lo, sebagai orang yang sering minum kopi (mungkin), kopi apa sih yang pas buat lo?" vero bertanya ingin tau.
"hmm.. apa ya, banyak banget sih, tapi ada satu kopi yang membuat gw menjadi cinta sama minuman keruh ini salah satunya karena kopi flate white" gw menjawab dengan percaya diri.
"kenapa harus dengan flate white?" vero terheran.
"karena orang akang tetap merasakan espressonya hanya saja ada sensasi steam milknya sedikit, yang berarti kalo lo minum kopi gini udah kaya menunjukan jati diri lo yang kalem tapi ga neko - neko gitu loh orangnya, jadi pede aja haha" gw menjawab bak seorang profesional di bidang kopi.
"wahh bisa ya lo menilai orang dengan apa yang dia suka haha, keren keren.. coba coba gw suka banget sama macchiato, karena menurut gw rasa kopi macchiato pas banget, ga terlalu manis, tapi ga pait juga.. mungkin sedikit asem tapi itu yang buat nyaman, menurut lo orang yang suka macchiato gimana?" vero berkata sambil mengerutkan keningnya merasa heran.
"seorang wanita yang menyukai macchiato itu adalah indah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey you im Here
RomanceBerjalan tanpa henti di atas jembatan penuh dengan ketidak jelasan, perasaan yang tak karuan yang menghantui terus tanpa sebab, yang tak ku ketahui lebih pasti, Itulah yang membuat gw tak bisa lepas dari bayangannya "Hey you, Im here" itulah awal di...