Terbangun di pagi hari dengan menghirup aroma pepohonan pegunungan yang jarang di temui di wilayah sibuk perkotaan dengan penuhnya kendaraan belalu lalang bagai asbak penuh dengan kotoran yang di buang dari sebatang roko yang terbakar.
Indah sekali bukan,
"haaaaaah pagi yang sungguh-sungguh seperti biasanya, dingiiiin" gw.
itulah yang selalu ku katakan ketika pertama kali aku membuka mata pada pagi hari yang dingin sangat-sangat dingin, Aku terbangun dengan muka tebal (sudah sama kan tebalnya dengan bentuk bantal guling) yang selalu ku kerjakan seperti biasa, Besiap - siap untuk pergi ke kampus , sarapan , manasin motor kesayangan gw si "kenshin" itulah namanya (tak penting bukan..haha). Berangkat pada jam pagi memang hal yang paling indah yang ku lakukan, kenapa? karena lu bisa liat bentuk asli jalan di kota bandung ketika sepi tuh seperti apa, itulah bandung yang sebenarnya.. bukannya seperti sekarang, yang penuh dengan kendaran tak karuan,"Sudah seperti ibu kota saja" itulah kalimat yang selalu ada di pikiran gw"weeeeey kibo darimana lu, jajan yo ke kantin"putra.
huuh.. itu likram syaputra temen awal gw dari pertama ngampus, dan btw "kibo" itu panggilan gw, mungkin karena rambut gw sedikit keriting sehingga dipanggilah dengan sebutan itu,
"ayo, mau makan apa kita hari ini?"gw berkata.
Jalan dengan santai menuju kantin tak kusangka sudah ada yang menunggu kita bedua disana, bagaikan seorang mafia yang sedang menunggu anak buahnya untuk memalak pendapatan atas uang masyarakat yang kita ambil hari ini,
"wooy darimana aja lu berdua, gw disini sendiri tau.. yo makan"King.
itu dia si manusia otak cerdas namun terkadang delay bernama king , diapun adalah teman yang sama ku kenal dari awal perkuliahan disini.
Ditengah makanan panas nan nikmat yang di hidangkan ditengah udara berembun di pagi hari, kita berbincang panjang lebar dengan apa yang bakal kita lakukan hari ini, Ketika panjangnya perbincangan kita, Munculah sebuah ajakan untuk kita nongkrong sore ini (secara tiba", kaya kenek angkot yang maksa kita untuk naik angkotnya aja) yang keluar dari mulut king, katanya sih untuk menikmati secangkir kopi, di hari yang hampir dari jam pagi berdenting.. tidak sedikitpun terlihat kilauan sinar matahari.
"hey, sorean kita ngopi yok.. lagian enak nih cuacanya adem ayem ke hati" king.
"ayo aja sih, lagian udh 3 harian gw ga minum kopi nih" gw.
"ayoo ayoo bener bener mantep juga sih, lagian udara mendukung, tapi nanti gw mau bawa temen yak, sekalian aja lu bedua kenalan sama dia" putra.
Perbincangan yang cukup tidak penting itu memang terkadang menjadi sebuah penanda bahwa kita adalah sekumpulan manusia yang tak penah bisa di tebak kehidupannya seperti apa.
Sore haripun tiba, dengan segala aktivitas yang kita lakukan hari ini memanglah menguras tenaga dan pikiran,
"haduuuh gila gila cape banget gw, rasanya pengen tidur di awas yang empuk gitu loh" king,
"yang ada lu basah tidur awan, apalagi awannya kagak berbentuk kaya sekarang.. mendung , gelap udah kaya muka lo" Putra,
"ehhh ngomong apaan lu , sini sekali lagi gw lempar lu ke kali samping kampus"King
"udah udah napa seeh ribut mulu, jadi ga nih kita ngopi, Sekalian temenlu tuh put jadi ga ikut?"gw.
Dalam pikiran gw (haeh palingan bawa temennya yang ga jelas lagi yang dulu dulu) pikir gw secara pendek menilai orang.
"iya ini mau di tanyain dulu lagi dimana dia, dari pada lama kita duluaan aja yok temen gw biar nyusul aja ke cafenya"putra.
Tanpa menunggu lebih lama lagi kita betiga langsung pegi ke cafe yang sudah di tuju, dengan muka kelelahan dan tenggorokan kering membutuhkan asupan air dengan rasa memikat untuk membuat badan kembali fit, bagaikan seekor macan yang siap memburu mangsanya dengan ganas, kita berangkat dengan kecepatan penuh agar mendapatkan spot tempat duduk yang enak supaya bisa nyaman ketika bercengkrama dengan secankir air bewarna coklat keruh dan terkadang hitam pekat yang biasa kita sebut sebagai kopi.
Duduk manis bak seorang putri kerajaan yang siap untuk di beri hidangan ternikmat di negara tersebut, sambil menunggu teman si putra yang sebentar lagi sampai kita bebincang-bincang membicarakan kehidupan yang pada dasarnya kita tau itu adalah perbincangan tidak penting, sambil tertawa terbahak-bahak di tepuknya pundak putra oleh seorang wanita berparas manis menggunakan setelan baju streetware yang memang sedang hype di kalangan anak-anak milenial jaman now, Dan putra dengan jati diri yang langsung berubah bagaikan seorang pangeran memperkenalkan calon istirnya kepada masyarakat luas
"weyy ini nih temen gw, catik ga?"putra.
dengan tengilnya dia memperkenalkan temannya kepada kita.
"hey, gw veronica keyra temennya putra.. salam kenal ya"Vero.
dengan king yang lansung menjawab dengan lantang, sedangkan gw.. gw bagaikan orang terbego di dunia mengeluarkan raut muka tak karuan yang terlihat sedikit seperti anjing laut memelototkan matanya sambil menelan ludah di tenggorokan.
"hai" gw.
dan hanya kata sapa yang bisa gw ucapkan disitu (bodohnya gw).
"sorry lama,macet di jalan.. untungnya white cafe gampang banget di temuin"Vero.
"yoi gpp ko santai, kita aja baru nyampe ko, mau pesen apa nih?"putra
"gw pengen macchiato ah, biasa kesukaan gw"Vero.
sebuah pilihan menu dimana tambah membuat gw kagum kepadanya , dengan wajah yang oriental indonesia banget, penampilan yang fashionable , lucu, dan pilihan menu yang jarang banget dipilih kaum wanita apabila sedang ingin menikmati kehangatan kopi di sore hari.
(white cafe menjadi tempat saksi bisu dimana gw menemukan seseorang yang bisa membuat hati ini tak bisa berhenti berdetak cepat, mungkin melebihi shinkasen "kereta api tercepat di dunia dari jepang" yang mungkin terdengar sangat lebay. Namun itu adanya).

KAMU SEDANG MEMBACA
Hey you im Here
RomanceBerjalan tanpa henti di atas jembatan penuh dengan ketidak jelasan, perasaan yang tak karuan yang menghantui terus tanpa sebab, yang tak ku ketahui lebih pasti, Itulah yang membuat gw tak bisa lepas dari bayangannya "Hey you, Im here" itulah awal di...