2

94 13 7
                                    

_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________

Sekarang aku berada pada Salah satu Restoran mewah di kota Seoul dengan alunan musik khas Eropa. aku mengenakan Dress berwarna Salem. Padahal seharusnya aku berada di tempat Les sekarang. Bahkan tas Ransel yang aku bawa tadi sudah berubah menjadi tas slempang rantai Berlogo huruf C yang Saling bertautan yang di berikan. Malam ini aku harusnya ke Tempat dimana aku biasanya belajar, tapi tiba tiba orang tuaku memberi perintah pada supir pribadiku untuk mengantarkan pada salah satu butik ternama yang biasa mereka kunjungi .

Tepat nya di Gorosugil yang terletak pada Sebuah tempat berjuluk Gangnam. Surga para fashionista dan kalangan elit keatas berbelanja

Sebelum itu aku sempat berdebat pada eomma untuk apa semua ini. Bukan kah harus nya mereka menyuruh supir pribadiku mengantar ke tempat dimana aku bisa mendapat ilmu?bukannya malah sebuah butik, dan parah nya lagi tanpa babibu beberapa make-up artis langsung saja mendadani ku lengkap dari ujung rambut hingga kuku-kuku kakiku.

Eomma: Ibu


Beberapa kali aku menanyakan namun responnya sangat sulit di artikan. Mereka hanya menyuruh ku menunggu dan sabar. Aku mulai penasaran, jengkel dan bosan, persetan dengan semua ini aku merasa sangat di permainkan oleh orang tuaku sendiri malam ini.

Eomma tak biasanya seperti ini. Appaku pula, Dia tak acuh dengan apa yang aku katakan dari tadi.Tangan ku yang sudah gatal langsung saja menuang kan sebuah botol berisi wine kedalam gelas yang memang sudah di sediakan khusus untuk tamu VVIP. Aku menangguk isinya cepat hingga menyisakan sedikit cairan berwarna merah ke unguan itu di dalam gelas

Appa: Ayah

"Apa yang kau lakukan?" Appa langsung saja merebut sebuah gelas yang kini aku genggam.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanyaku meremehkan mereka berdua. Eomma meraih tangan kanan ku dan mencoba mencari keyakinan pada diriku

"Jebal mengertilah keadaan untuk sekali ini saja, eomma mu memohon".

Sebisa mungkin aku harus membantah bukan maksudku tak berbakti ataupun menyayangi mereka berdua. Hanya saja keputusan mereka sangat tidak aku setujui. Ini sangat sulit untuk aku lakukan

"Apapun asal jangan ini saja! Aku menolak yang ini" Suara ku tegas dan lantang.

"Tapi Rachel-ah jik---" Sebelum eomma berkata aku lebih dulu memotong nya.

"Aku ingin sekolah. Dan tinggal bersama kalian, bukankah belum waktunya untukku berpisah dengan kalian"

"Agar tidak berpisah mari buat kesepakatan" Sebuah suara menghantam gendang telingaku. Suaranya nya begitu dingin. Appa langsung saja menaruh gelas yang di rebut nya tadi dan berdiri.

Why Should Be Yours? • ParkJiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang