1

86 5 4
                                    

Jam menunjukkan pukul delapan kurang, tapi gadis itu tetap berjalan dengan santainya menyusuri koridor kelas padahal sudah setengah jam yang lalu bel masuk berbunyi.

Nama gadis itu ialah Alkeyra Calistya Andreas yang biasa disapa Keyra. Dia adalah salah satu siswi most wanted yang bersekolah di SMA Bina Bangsa karena memiliki paras yang cantik dan menawan serta memiliki otak yang lumayan cerdas.

Tetapi dibalik itu semua Keyra memiliki sifat yang bisa dikatakan bad girl. Karena dia selalu membolos jam pelajaran atau bahkan sekolah, sering bertengkar dengan teman sekolahnya dan dia juga sangat keras kepala.

Dia sudah sering datang di jam-jam seperti ini. Layaknya dia yang mempunyai sekolah ini meskipun memang orang tua Keyra adalah donatur terbesar disekolahnya.

Dia terus berjalan menyusuri koridor kelas sambil memainkan ponselnya. Tanpa sengaja ada seseorang yang menabraknya dari depan.

"Lo jalan pakai mata gak sih? Main tabrak aja lo," ujar Keyra dengan nada suara yang sedikit tinggi.

Lelaki yang diajak bicara oleh Keyra itu tak menghiraukan Keyra sedikitpun. Ia malah asik membereskan kertas-kertasnya yang berserakan. Setelah selesai lelaki itu berdiri dan menatap Keyra dengan tatapan dingin. "Maaf saya gak sengaja," ujar lelaki itu datar dan kemudian pergi mendahului Keyra.

Keyra merasa asing dengan lelaki yang barusan menabraknya itu. Keyra tak pernah melihat lelaki itu sebelumnya. Ah, tapi Keyra tak ambil pusing pikirnya dia melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas.

Ia tiba dikelas dengan suasana kelas yang gaduh. Yah, sekarang kelas sedang jam kosong makanya kelas Keyra gaduh tak karuan.

"Baru dateng lo, Key? Gila jam berapa sekarang baru nyampe lo," ujar Cacha teman sebangkunya Keyra.

"Elah kayak gak pernah liat gua telat aja lu, udah ah jangan ganggu gua mau tidur."

"Heran gua sama lu, Key. Dateng telat mulu, dikelas juga kerjaan lu molor doang tapi nilai lu tetep aja gede, Key," omel Cacha.

"Ah berisik loh udah diem gua mau tidur kalo ada guru yang masuk bangunin gua," kata Keyra yang langsung tertidur.

Belum lama Keyra tidur Cacha sudah menyenggol tangannya dengan maksud membangunkannya.
"Key, bangun noh Bu Tuti masuk noh," dan yang dibangunkan pun hanya menggeliat seperti tak menghiraukan.

"Elah ni anak kebo banget sih, woi bangun ntar lu di suruh nyanyi lagi depan kelas mau lo?" kata Cacha sedikit berteriak ditelinga Keyra dan Keyra langsung menegakkan punggungnya ketika mendengar kata 'nyanyi'.

Keyra memang pandai bernyanyi dan suaranya pun bagus. Tapi tak banyak orang tau dan dia sangat tak suka jika orang-orang mengetahui kepandaiannya tersebut. Hanya Cacha dan beberapa teman dekatnya saja yang tau hal itu.

Ibu Tuti guru fisika Keyra pun masuk dengan map dan buku pelajaran ditangannya. Tapi di belakang Ibu Tuti ada seorang lelaki yang mengikutinya dari belakang. Lelaki itu berperawakan tinggi, putih, cool dan ganteng lagi.

Ketika ia masuk siswi-siswi yang ada di kelas XI ipa 2 itu takjub melihat sosok lelaki itu kecuali Keyra. Keyra langsung menatap tak suka pada lelaki itu karena kesan pertama lelaki itu buruk saat bertemu dengannya tak sengaja dikoridor tadi.

"Anak-anak kita kedatangan anggota baru dikelas ini. Nak Atta silahkan perkenalkan diri kamu ke teman-temanmu, Nak."

Lelaki itu memajukan diri sedikit kedepan dan memulai perkenalannya. "Nama saya Atta Fariel Ganendra, senang bertemu kalian."

Ya dia adalah Atta Fariel Ganendra seorang anak lelaki yang kerap kali pindah-pindah sekolah. Tetapi hal itu terjadi bukan karena Atta seorang siswa yang nakal melainkan ia mengikuti ayahnya yang sering berpindah tugas.

"Baik nak Atta kamu bisa duduk dibelakang Keyra," tunjuk Buk Tuti ke bangku kosong yang berada di belakang Keyra.

Atta berjalan menuju bangkunya dan melewati Keyra. Keyra terus menatap sinis Atta dari sampai Atta duduk dibangkunya.

Cacha yang melihat hal itu langsung bertanya, "Lo kenapa liatin tuh anak sampe segitunya? Suka lo ya sama dia ciee."

Keyra langsung melotot mendengar perkataan Cacha barusan, "Apaan sih lo gak sudi gua suka sama tu anak curut."

"Haha gak usah gitu juga kali ekspresi lo, Key," goda Cacha dan Keyra hanya membalasnya dengan delikan tajam.

Cacha yang melihat ekspresi Keyra hanya terkekeh dan kembali fokus pada apa yang dijelaskan ibu Tuti di depan begitu juga Keyra.

🍁🍁🍁
•pertemuan di awal mungkin memang terkesan buruk, tapi itu tak menutup kemungkinan berkesan baik diakhirnya•

Feedbacknya janlup ya❤

Hi My Nerdy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang