Chapt. 3 "Canteen"

21.9K 388 3
                                    

Aku terdiam sejenak karena aku tidak mengira jika cowo sialan yang baru kutemui ini adalah cucu nenek Jane.

Nenek Jane adalah teman baik nenekku. Saat aku kecil, nenek Jane sering sekali menemui dan bermain denganku. Boleh dibilang teman terbaikku adalah dia. Tetapi semenjak aku mulai dewasa, nenek Jane jarang sekali menemuiku entah apa alasannya.

"Hah, masa sih?" Tanyaku

"Masa di dapur atuh nengg~"

Gombal Ian yang baru saja datang dan kemudian duduk satu meja bersama aku dan Sean.

"Sean, nanti kirimin ya contact nya Ashy."

"Gamau ah! Gue dibayar apa nih?"

"Bro! Gue beliin sepatu yang kemarin lu minta dah.. share contact si neng cantik ini ya!"
"Sip."

"Lu dua kira gue barang gitu?"

"Eh ngga gitu dong Ash." Bela Sean sambil menutup mulutku.

"Hm. Gue jeless banget nih." Ujar Ian.

"Cewek genit! Dari tadi godaain Sean terus. Satu cowok ga cukup, datang Ian digoda juga!"  Komplain Christ yang dari tadi memerhatikan mereka.

Christy Ads adalah cewek pujaan seluruh cowok di sekolah ini. Hobinya sih ngegossip sama urusin urusan orang. Paling suka ngebully cewek yang genit ama cowok kesayangan nya, Sean. Dari dulu SMP doinya itu si Sean, tapi selalu ditolak HAHA. Dia punya temen baik yang sama sialannya kaya dia, yang satu namanya Putri  terus si  Flue.

"Christ! Makanan baru nihh. Siap untuk dicabik-cabik." Usul Putri.

"Ayo bangkit! Flue siapin bakso lu. Jangan makan terus deh tolong ya. Incess mau beraksi."

"Siap bos!!!!!!!!" Teriak Flue yang sedang memegangi satu mangkuk baksonya.

Christ dan teman temannya pun menghampiri meja Ashy.

"Sean. Ian. Minggir!"

Christ yang menyuruh mereka agar pergi.

"Lu mau ngapain? Buat masalah lagi?!" Tanya Ian yang kemudian berdiri.

"Menurut lu?"

"Ash, ayo masuk kelas." Ujar Sean yang kemudian memegangi tanganku.

"Ih ngapain lu pegang-pegang. Lepasin nggak!!" Teriaku yang mengundang banyak mata menuju meja kami.

Aku melihat seorang cabe yang rasanya ingin mencari masalah denganku. Aku mencoba untuk menatap matanya.

15 detik pun berlalu. Aku melihat ia menyiram diriku dengan mangkuk baksonya. Penglihatanku sangat tidak jelas, itu saja yang ku lihat.

"Gurls! Pegang dia." Pinta Christ yang sudah siap untuk menyirami kuah bakso.

Aku tidak akan mengira akan dipegang. Aku tidak melihat ini akan terjadi. Terlambat sudah.. bentar lagi aku akan disiram.
Hitungan ketiga.. dua dan sa..

Sean kemudian menepuk dengan kedua tangannya.

PLAKK!!

Waktu terhenti selama 15 detik. Hanya aku dan Ian yang dapat mengetahui bahwa waktu dihentikan. Aku binggung melihat apa yang terjadi disini.

Pada saat waktu dihentikan, Sean mendorong Christ sehingga kuah bakso mengenai mukanya.

• • • • •

Waktu kembali.

"ARGHHH PANAS! KOQ JADI GUE YANG KENA!"

Christ yang teriak kesakitan. Kemudian Putri dan Flue melepaskan Ashy dan segera membantunya.

"BEB, GA kenapa napa kan kamunya aduhhhh. Ayo ke UKS."

"Sini Flue bantuin deh. Kok bisa sih. Lu kepleset?"

Kemudian, Sean dengan kasar menarik tangan Ashy.

"Who are you?! Jangan main main ama cewek gue." Bentak Sean.

"Ini Christ.. lho Sean! Satu SMP ama elu, cewek pujaan semua cowok disini, yang sering ngasih coklat ke lu, chat lu tapi nggak pernah dibales sih. Masa elu nggak tau dia?!" Ujar Putri.

"UDAH AH PUT BANTUIN GUENYA IH PANAS INI." Teriak Christ

Tanpa memerdulikan mereka, Sean dan Ashy meninggalkan kantin menuju lorong sekolah. Disusul juga dengan Ian.
Kejadian ini menjadi buah bibir baru antara Sean, Christ dan cewek baru.

"Sean!" Panggil Ian

"Apa?!"

"Lu ngapain lakuin itu tadi?! Di sekolah GILA?"

"Kalau gue nggak lakuin itu. Mata Ash bisa kebakar tau ngga SIH."

"Kok pada ngegas."

Aku yang kemudia berbicara menghentikan mereka.

"Mata gue bisa kebakar? Apa maksud lu?"

"Ash, gue tau lu bisa ngelihat sesuatu dari mata seseorang. Cuman lu ga bisa ngelihat punya kita kan? Kita sama bedanya kaya lu."

Aku terdiam sejenak. Tak mengira akan ada seseorang yang juga punya kekuatan supernatural? Sepertiku.

To be continued~

unavailableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang