Selepas kejadian tadi malam, keluarga Han bungkam secara total akibat permintaan anak semata wayangnya itu. Dan juga kedua orang tua itu merasa kasihan kepada anaknya yang sudah beberapa kali gagal dalam urusan cinta.
Pagi ini Han Nera bertekad bulat tidak ingin menghubungi teman-temanya, apalagi menghubungi si sialan Jung Hoseok untuk berangkat kuliah bersama. Entahlah Han Nera mendadak amnesia dengan teman-temannya.
Aku tidak memiliki teman biadab!
Sarapan pagi ini rasanya kurang dan hening. Kurang karena tak ada sang ayah yang biasanya sudah duduk di meja makan dengan segelas teh dan koran, dan hening karena tidak ada yang membuka pembicaraan antara ibu dan anak itu.
Sang ibu takut salah memilih topik pembicaraan yang akan membuat anaknya tambah bertindak yang aneh-aneh."Bukannya hari ini tidak ada jadwal kuliah? Pagi ini berangkat bersama siapa lagi? Sepeda motormu dipakai ayah tadi pagi pagi sekali."
"Aku hanya mengerjakan tugas bersama Hana, dan nanti siangnya diundang makan bersama untuk merayakan ulang tahun temanku. Aku akan naik taksi, Bu."
"Cuaca pagi ini sudah mendung, jika turun hujan pastikan jangan sampai terkena hujan. Takut terkena flu atau jatuh sakit."
Han Nera mengangguk mantap mengiyakan perintah sang ibu, dan setelah selesai dengan urusan mengisi perut dirinya langsung bergegas pergi dan tentunya disusul oleh sang ibu-mengantar anak sampai ke depan rumah.
"Oh, itu ayah sudah pulang. Masih mau naik taksi atau membawa sepeda sendiri?"
"Ayah bersama siapa?"
"Kenapa? Tampan ya? Bagaimana dengan pilihan ibu? Setuju?"
Glek.
Secepat itukah permintaannya dituruti oleh kedua orang tuanya? Dan bukannya senang, dirinya malah mengutuk diri sebab permintaannya yang konyol.
"Tidak usah memasang tampang seperti itu, ibu hanya bercanda tapi jika kau mau juga tidak apa-apa."
Sontak kedua mata Han Nera melotot tidak setuju dengan ucapan ibunya ini. Hey siapa yang mau menolak lelaki tampan seperti itu? Masih untung lelaki ini tampan dan jika jelek, mungkin Han Nera akan menarik semua ucapan gilanya tadi malam.
"Mau kemana? Habis ini hujan turun."
"Ayah dari mana?"
"Melihat tambak ikan, rencananya ayah akan pergi memancing bersama dia." Han Nera mengikuti arah pandang sang ayah yang melirik pemuda tampan yang berdiri di samping ayah.
"Ayah rasa kalian perlu berkenalan lagi."
"Eh?"
"Mungkin kau lupa atau pangling siapa lelaki tampan ini, iyakan?" Dan bagaikan dihipnotis, Han Nera mengangguk mengiyakan pertanyaan ayahnya.
Wah ini menyenangkan sekali! Pasti mereka berdua sudah saling mengenal di masa lalu, dan dimasa sekarang mereka akan dijodohkan. Mom i want it, i got it! - Ya seperti itulah benak Han Nera menyoraki kisahnya ini.
Jantung Han Nera menjadi kembang-kempis saat lelaki di hadapannya ini menjulurkan tangan putih bersihnya kepada dirinya.
"Min Yoongi."
""
Yang namanya teman biadab akan selamanya menjadi biadab meskipun sudah diberi apa saja. Sungguh Han Nera sedari tadi menyoraki akan membunuh Jung Hoseok di dalam hatinya. Jadi biang permasalahannya begini,
Yoongi mengantar Nera-Mereka berdua berkenalan sampai berbincang banyak hal-lalu datanglah seogok Jung Hoseok yang memergoki mereka berdua di dalam mobil yang tampak bergurau ria di mata Hoseok-Hosoek curiga sekaligus tak percaya jika Yoongi itu kekasih Han Nera-alhasil Hoseok menyeret kedua sejoli itu masuk kedalam caffe-meminta klarifikasi.