Laras menutupi wajahnya dengan selimut tebal berwarna baby blue. Gadis itu merengek rengek sembari menendang angin di dekat kakinya.
"Pergi ihh!! Gue besok ada tugas pagi, jadi jangan ganggu gue dong" omel Laras, ia terus menendang sosok yang ada di kakinya.
Yup kalian benar, sesuatu yang ditendang Laras bukanlah angin biasa namun ada sosok aneh yang terus mengganggu tidurnya.
"Yaelahh!! Besok gue baru naik kelas sebelas! Jadi bisa gak sih buat gue tenang bentaran aja!!" gadis itu terus berucap dan tangannya sibuk menarik narik selimut yang nampaknya sangat sulit.
Gadis itu membuang napas kesal. Lalu menarik napas dalam dan menatap sosok yang ada dihadapannya.
"Mau lo apa?" tanya Laras capek sendiri.
Dia geram melihat sosok itu hanya diam tak berkutik bahkan untuk menjawabnya dengan gelengan atau anggukan saja ia tak melakukannya.
"AISS YAUDAH KALO GITU PERGI DARI KAMAR GUE!!" teriak Laras kehabisan kesabarannya.
Clekk....
Pintu kamar Laras terbuka dan menampilkan cowok tinggi nan tampan masuk kedalam.
"Lo kenapa ras?" tanya cowok yang bernama Ano itu.
"Dia gangguan gue mulu kak, gue besok harus dateng pagi soalnya baru kenaikan, hiks, kan nggak lucu misalnya, hiks, gue terlambat di hari pertama masuk?" Laras melepas tangisnya di pelukan sang kakak.
Ano mengelus elus surai hitam adiknya, cowok itu udah tau kala yang sering dialami oleh sang adik.
"Siapa? Apa lo kenal dia siapa?" tanya Ano, meski ia tak dapat melihat sosok yang dimaksud adiknya itu.
"Gue gak kenal kak, lagian dia juga udah pergi pas kakak masuk. Btw kakak disini aja ya? Nemenin gue, takutnya kalo lo pergi dia dateng lagi. Oke?" paksa Laras, ia menatap manik mata Ano dengan tatapannya puppy eyes nya. Oh ayolah Ano tak tahan melihatnya.
"Oke" ucapnya kemudian. Laras tersenyum gembira saat melihat sang kakak naik ke atas kasur ya dan merebahkan diri disana.
Laras mendekat memeluk sang kakak dan tertidur disana. Rasanya tak ada sosok yang mau mendekat kala ia sedang bersama Ano. Mungkin karena Ano lebih seram dari mereka? Wkwkwk.
Yang Laras tau, adakalanya seorang indigo merasa takut dan lelah. Mereka juga butuh istirahat, dan mereka juga manusia.
🗡️🗡️🗡️
Pisau belati itu menancap dengan sempurna di perut seorang remaja, seseorang mengobrak abrik isi perut remaja tersebut.
Mengeluarkan segala isi yang ada didalam perut kecil itu. Matanya dilempar kesegala arah dan bibirnya dijahit dengan jarum tumpul.
Laras bangun kala pipinya ditepok tepok oleh seseorang.
"Laras, lo kenapa sih senyum senyum sendiri? Senyum lo kali ini itu creepy banget tau gak? Udah ah sono bangun dah pagi" oceh Ano.
Laras nyakin, yang membuatnya tersenyum tadi adalah mimpi menyenangkan itu. Mimpi dimana jika ia bisa memilih mimpi apa yang ditayangkan ia akan memilih menyayangkan genre semacam itu dalam mimpinya.
Entah sejak kapan, Laras mulai menyukai dunia pembunuhan sadis atau Psikopat. Baginya itu adalah suatu hiburan tersendiri yang sangat berharga.
Ponselnya berdering, menandakan ada telfon masuk dari seseorang. Laras melihat si penelpon dan mengangkatnya.
"Apa?" tanyanya.
"Eh anjirr lo baek baek sama gue napa ras?" Omel Nesya dari senang telpon. Iya itu adalah Nesya sahabat Laras sejak dibangku SD.
"Iya iya maaf, kenapa lo nelpon gue?" tanya Laras lagi. Kali ini berusaha lebih lembut supaya sahabatnya itu tidak cerewet.
"Berangkat sekolah gue nebeng ya? Lo jemput gue. Oke?"
Telpon terputus. Dasar Nesya. Laras hanya perlu bersabar memiliki sahabat seperti Nesya. Namun disisi lainnya Nesya sangat baik.
Nesya tau berbagai hal tentang Laras. Termasuk hal yang tak diketahui keluarganya. Psikopat dan tentunya indigo.
Laras mengucek matanya yang masih terasa berat, Ano sudah sejak tadi meninggalkan kamarnya. Dan sekarang ia sendiri lagi.
"Eh piring buk sum jatoh!" latah Laras saat mendapati sosok yang kemarin malam muncul lagi.
Laras memasang muka datar. Dan sosok itu berusaha menampilkan wujud menyeramkannya.
Laras geleng geleng lalu berkata "Iya iya gue bakal dengerin cerita lo, dan jangan sekali kali ko perliatin wujud lo yang buruk ke gue ya!" Laras akhirnya menyerah, ia tak siap jika harus melihat sesuatu yang akan membuatnya mual pagi pagi.
Laras menutup matanya, ia akan bercerita dengan sosok itu melalui mata batin.
Beberapa saat semudian Laras menangis. Ternyata sosok itu.....
🗡️🗡️🗡️
Votmen!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo'Psikopat Girl
RandomLaras Annisa Luvnayni, gadis yang ditakdirkan untuk menjadi indigo. Namun kehidupan remajanya membawa ke hobi menjadi pembunuh alias Psikopat. Namun dia tetap ceria, bergaul bahkan jatuh cinta... Akankah Laras hidup tenang? Baca yukk!!