The Chaos

291 20 5
                                    

Lima tahun silam, perang besar yang sengit dan mencekam telah berakhir dengan ditandainya kematian Sang Pangeran kegelapan, Voldemort. Meskipun demikian, pergerakan pengikut setianya masih sulit diredam. Death Eaters awalnya tidak terlalu menunjukkan pergerakannya secara terbuka, namun seiring waktu berjalan mereka mulai meyakini bahwa mereka harus meneruskan jalan yang telah diyakini oleh tuannya yang telah mati beberapa tahun silam.

Death Eaters bahkan kerap melakukan gangguan pada dunia muggle seperti memanipulasi cuaca, dan membunuh muggle dengan kutukan tak termaafkan kesayangan tuannya. Mereka melakukan itu semua tidak lain tidak bukan untuk memberi tantangan secara terbuka pada The-boy-who-lived, Harry Potter.

"Harry, mereka berulah lagi. Kali ini mereka mengacau di Hogsmeade," Ron Weasley tiba-tiba menyerbu ruang kerja Harry dengan wajah panik bersimbah keringat dingin, "Berapa korbannya kali ini?" Matanya terpejam lelah dengan keadaan yang membuatnya frustasi berat, "dua orang terkena Avada Kedavra, enam belas orang terkena Crucio...,". "Harry kita harus melakukan sesuatu, semua orang kini mulai meragukan kementerian sihir...," Hermione Granger menyela laporan Ron yang langsung dipotong oleh bentakan frustasi Harry, "diam! Aku tau kita harus berbuat sesuatu. Tapi, apa yang bisa kita lakukan? Jejak mereka terlalu samar, bahkan anggota Death Eaters yang sebelumnya tidak semua tertangkap,"

"bagaimana jika kita mencari informasi dari tahanan itu lagi?" ucul Ron, "jika memang semudah itu Ron, kita tidak akan diejek oleh para bajingan itu selama lima tahun," jawab Hermione. Mereka bertiga menghela nafas panjang bersamaan, bingung harus mengambil langkah yang mana.

Tok...tok...tok...

Ketiga pasang mata tertuju pada seseorang yang berdiri di ambang pintu kerja Harry. Sosok yang sangat jarang berada di kementerian sihir, apalagi di departemen Auror. Luna Lovegood dengan senyum ramah yang sama, seperti saat di Hogwarts dan aura konyol yang entah bagaimana dapat dirasakan oleh tiap orang di sekitarnya, baik yang mengenalnya maupun tidak.

"hai Luna. Apa yang membawamu kemari?" tanya Hermione mencoba menjadi satu-satunya orang yang memecah suasana menyedihkan yang sedang terjadi. "Hai Mione. Ginny memintaku kemari untuk membantu kalian," Seketika semua mata membelalak mengisyaratkan bahwa ini bukan ide yang baik, "bisakah kita mendiskusikan sesuatu untuk sejenak?" Mata Ron mengisyaratkan kalau ini ide buruk, "tentu," sahut Luna. "tidak Luna. Maksud Ron adalah kami bertiga tanpa kau," Harry menambahkan. "baiklah. Aku akan menunggu,"

Sesaat setelah Luna menjawab. Ketiga orang itu segera berdiri melingkar menjauhi Luna. "Harry, apa semalam kau bertengkar dengan Ginny atau kau memberinya tiga botol firewhiskey?" bisik Ron dengan raut khawatir, "ya, bagaimana mungkin Ginny memberi bantuan berupa kebijakan seorang Luna?" timpal Hermione, "aku tak tau darimana Ginny mendapat ide seperti ini. Tapi, aku sangat yakin jika kepala Ginny tidak terbentur apapun semalam selama kami bersama,"

Ketiga pasang mata itu melirik secara perlahan pada Luna, yang nampak riang dan sedang bersenandung lirih. "kurasa Ginny sudah gila," komentar Hermione, "well, ada baiknya jika kita menerima kemurahan hati Ginny dan jika ini berakhir konyol, anggap saja ini hanyalah intermeso," tanggap Harry dengan bijak. Mereka bertiga membalikkan badan dan mulai menjelaskan masalah apa yang sedang dihadapi kementerian dan betapa frustasinya mereka menelusuri jejak para Death Eaters.

"kenapa tidak kalian mencari informasi dari mereka langsung?" celetuk Luna dengan suara mengambangnya, "well, kami bahkan tak bisa menangkap mereka, bagaimana kami bisa mendapatkan informasi?" terang Harry, "kenapa harus menangkap? Bukankah kita sudah punya mereka di pihak kita?" senyum Luna entah mengapa terasa misterius. Semua orang terdiam, ragu harus bersikap bagaimana untuk menanggapi Luna. Tiba-tiba keheningan itu dipecahkan oleh gumaman kecil Hermione, "tunggu Luna. Jangan katakan padaku jika yang kau maksud adalah...," "ya! Malfoy dan Zabini!" pekik Luna disertai dengan kikikan kecil.

Dealing With Mr. DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang