The Persuade

126 11 2
                                    

Blaise menatap Draco tajam, Kurasa ada baiknya kau mengikuti kemauan Potter. Bukankah kita berada di pihaknya sekarang?

Mate, berada di pihaknya berbeda dengan melibatkan diri dengan mereka, sahut Draco lelah. Tangannya mengusap acak wajahnya, frustrasi dengan keadaan yang melelahkan. Draco pikir setelah perang usai, segala perasaan terbebani yang dulu menghantuinya akan hilang selamanya. Setelah lima tahun merasa bebas kini dia harus terjebak lagi.

aku tau, I mean mereka tidak akan memberimu beban-beban yang pernah kau rasakan dulu. Kau mungkin hanya dibutuhkan untuk mengidentifikasi para Death Eaters sialan itu. Ucap Blaise memahami perasaan Draco sekarang, tunggu, kau tidak berpikir bertarung secara heroik di sisi mereka bukan? ledek Blaise dengan nada menyebalkan, dan semakin menyebalkan dengan seringai jahil yang menghiasi wajahnya. Bagaimanapun Draco adalah sahabatnya, dia tahu setidaknya delapan puluh persen jalan pikir seorang Draco Malfoy.

kau ingin buket bunga apa di pemakamanmu besok Zabini? Draco menjawab dengan enteng dan sedikit mendengus geli melihat seringai jahil sahabatnya sedikit pudar. Yah, walaupun tidak dipungkiri bahwa dia sempat berpikir hingga tahap itu.

lagi pula siapa keparat yang memimpin mereka sekarang? alih Zabini. Air mukanya kembali berubah menjadi serius, dengan badan membungkuk ke depan, dan tangan bertumpu pada dagunya dia mengerang frustrasi dan bertanya dalam batinnya, mengapa kumpulan orang bodoh ini masih ingin menggali kuburannya sendiri.

Bellabitch? tebak Draco. Alisnya terangkat sebelah, tanda tak yakin. Matanya menerawang kosong ke depan memikirkan segala hal buruk yang segera melanda dunia sihir jika Harry dan temannya tidak segera menghentikan hal ini.

Absolutely no. Banyak saksi yang mengatakan bahwa Weasley mengirim kutukan kematian pada penjilat itu. Jawab Blaise yakin. Lebih dari satu orang yang mengatakan jika Bellatrix telah mati, dia pun melihat dengan matanya sendiri ketika tubuh Bellatrix tercerai-berai di tengah-tengah perang. Di mana harus diakui walaupun saat itu dia berada di sisi gelap, setidaknya ada angin segar yang dia rasa mampu membebaskannya dari kungkungan rasa bersalah saat itu.

Weasley? Which one? jujur, Draco bahkan tidak ingin mendengarkan kisah bagaimana perang saat itu berlangsung hingga akhir, yang ia tau Voldemort mati dan ayahnya masuk ke dalam salah satu sel di Azkaban. Namun, mengetahui fakta bahwa ada salah satu keluarga Weasley yang mampu membunuh Death Eaters cukup menarik perhatiannya.

Nyonya Weasley. Kepala Blaise menengadah, berpikir skenario mana yang mungkin menggambarkan kembalinya para pengikut bodoh ini, kau terpikirkan sebuah nama? tanya Blaise.

Entahlah. Rodolphus, Rabastan, Greyback, Dolohov, ayahku? Well, jika memang ayahku bisa menembus pertahanan Azkaban. Kurasa hanya mereka yang mampu merekrut, bisa dikatakan mereka semacam petinggi dalam lingkaran Death Eaters pada masa itu,

See, kau berguna bagi mereka mate. Kuyakin kau bisa melacak pemimpinnya dengan melihat sistem kerja mereka,

Dan itu artinya kau juga akan ikut andil dalam hal ini Zabini.

Damn you, Malfoy

Ill take a part Blaise, as you wish. But, promise you its not gonna easy for everyone mate seringai Draco.

Dealing With Mr. DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang