Tok tok
Kriett
Seseorang membuka kenop pintu dengan halus.
Aku langsung masuk setelah pembantu dirumahku membukakan pintu, syukur saja bukan ibu atau ayahku yang membukakannya. Jadi aku tak perlu mencari alasan atau kata-kata mantik untuk menjelaskan kejadian sekarang.
Aku tidak melihat tanda-tanda sosok lelaki tua yang berkaca mata di sudut utama, tapi aku hanya melihat seonggok manusia menjengkelkan sedang memainkan playstation.
"Abis darimana lo njing, orangtua nyariin kepelosok negri ngga ketemu temu. Ehh orangnya balik ndiri" Dengan nada tidak santai orang itu bersuara. Mata ke televisi mulutnya kemana.
"Gosah ngomong bacot" Aku melanjutkan langkah kakiku menuju kamarku dilantai dua.
"Elah ngomongnya ngga di filter"
Aku lari saja, pening saja meladeni kakak sepupuku yang bermarga Oh itu.
----
Gubrakkkk"Ehh bangsat ayam kambing njing. Eh Elah kejut gue" Aku mengumpat karna gedoran pintu yang sangat tidak nyelo sekali.
Aku melihat manusia yang tampan dari celah mataku yang sedikit terbuka.
Tampan ndasmu!
"Wahh malaikat tampan jatuh nih" Aku meledek orang yang ada dihadapanku.
"Sekate-kate ngomong, jatuh nih gue abis gedor pintu kamar lo" Kakak sepupuku yang bernama asli Oh Sehun itu bangkit dari jatuhnya.
"Yeuw siapa suruh ngegedor pintu kek mau dobrak pintu. Yawdah langsung intinya aja, kedatangan tuan kesini mau apa ya. Kan tidur saya jadi terganggu"
"Tuh dibawah ada tamu lu, cepetan turun" Bang Sehun dengan suara cadelnya.
"Siapa sih bang tamu gue, penting banget kali ya gue jadi punya tamu" Aku melongo mendengar kata tamu dari penjelasan bang Sehun.
"ngga tau"
Dan tak seberapa lama bang Sehun pergi, ibuku datang membawakan sebuah dress hitam selutut dan berucap
"Aera sayang, pakai dress ini, dan kamu dandan yang rapi ya sayang"
"ta-tapi" Pembicaranku terpotong, ibuku sudah melenggang pergi dari dalam kamarku.
Dress berwarna hitam selutut, bagian dada yang sedikit terbuka, kesan elegan yang simple sangat cocok untuk dikenakan Aera. Seperti itu mungkin yang dikatakan ibuku setelah bias suaranya keluar dari kamarku.
Feelingku sangat tidak enak, SUMPAH!
(Setengah jam setelahnya)
Aku dengan terpaksa hati, mengikuti ucapan dari ibuku. Aku sudah siap memakai dress hitam dan dandanan alakadarnya namun mewah.
Aku menuruni satu persatu anak tangga, entah kenapa aku sangat terganggu dengan heels yang terlalu tinggi. Yakan aku selalu pakai sneakers setiap harinya. Dan hari ini adalah hari pertamaku memakai heels yang memberi kesan sakit ini.
Kulihat keluargaku sudah berkumpul di ruang tamu.
Ada bang Sehun, ayah, ibu, dan ada satu orang yang tidak aku kenali.
"Silahkan bawa dia ke mobilmu JUNG JAEHYUN, kami akan menyusul dimobil lainnya" Ayahku sedikit mengeraskan suaranya sampai-sampai aku yang diatas tangga mendengarnya.
Aku syok, Jung Jaehyun?
Siapa Jung Jaehyun? Apakah CEO gila itu. Atau pedofil yang menyukai anak dibawah umur. GILA
Orang yang disebut Jung Jaehyun itu menoleh kearah ku yang berada diatas tangga.
Wajahya tidak terlalu tampak dari dikejauhan. Ya aku membatu diatas tangga. Kagum, bingung, sedih, campur aduk.
Setelah memutar setengah kepalanya, dia bangkit dari duduk dan berjalan menuju kearah tangga.
Selangkah demi Selangkah dia menaiki anak tangga dan kini sudah berada tepat dihadapanku.
Dia memandang tubuhku dari atas kepala sampai ujung kaki.
Begitu juga aku, aku juga memandangi tubuhnya lamat-lamat.
Lelaki itu menarik pipinya dan menunjukkan dua dimple ke arahku.
Aku antara kaget dan kagum, wajahnya sangat tampan demi apapun, matanya sebening danau, hidungnya setegak menara eiffle.
Tapi benar ini CEO gila itu, ini wajah seorang pedofil itu?
Arghhh bododododo aku tetap benci dia demi apapun. Titik.
Jangan lupa vomen yes gaess😘😘
-Degem jaehyun 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
*The Romance of CEO*
RomanceThe Romance Story Aku seorang gadis remaja dari kalangan menengah atas lah bisa disebut orang berada yang hidup di kelilingi dengan ke glamoran. Iya saja, orang tuaku selalu memenuhi permintaanku. *Btw gw anak kesayangan papi ya gaes ni gw aera buk...