[1] Wanita Milik Marchellino

15.8K 1.1K 66
                                    

Disclaimer!! Cerita ini tersedia di Innovel / Dreame.

.

.

Muda, tampan dan berkharisma— begitulah sosok Marchellino di mata orang awam. Pemuda berusia dua puluh empat tahun tersebut selalu diburu sebab dirinya kini tengah menapaki puncak karir kehidupan seorang pria. Belum lagi statusnya yang merupakan penerus utama Keluarga Darmawan.

Ya, dia adalah putra mahkota Darmawan. Cucu pertama dari putra pertama Pradipta Darmawan, yang namanya tersohor di kalangan pebisnis Indonesia. Ia adalah putra dari Marchello Darmawan— Putra mahkota sebelumnya di keluarga tersebut.

El— begitu ia dipanggil oleh orang-orang terdekatnya, selalu menjadi tajuk terapik dalam setiap berita yang muncul. Entah itu mengenai kiprahnya dalam berbisnis atau justru menyangkut perihal kehidupan pribadi laki-laki itu sendiri.

Segala hal tentang pemuda berdompet tebal tersebut merupakan hal yang dinanti-nantikan penggemarnya. Penerus perusahaan induk Darmawan itu selalu dieluh-eluhkan oleh kaum hawa. Namanya harum dan paling bersinar dibandingkan keturunan Darmawan yang lainnya. Ia generasi ke empat dengan pesona paling cemerlang.

Sosoknya tak tersentuh dan ambisius. Ia terkenal tak mentolerir adanya bentuk kesalahan yang bisa menjatuhkan namanya. Sepak terjang El sendiri tak pernah miring dalam setiap berita yang beredar. Semua media berada dalam kontrol genggamannya. Laki-laki berdarah dingin itu tak akan membiarkan berita buruk tentang dirinya keluar atau bahkan sampai di konsumsi oleh keluarga dan kolega bisnisnya, termasuk juga para awam.

Singkatnya— El selalu menjaga citra dan kredibilitasnya.

"Kamu ikut saya! Saya ingin melihat langsung kinerja karyawan kita," titah El pada asisten pribadinya.

Jika diluaran semua orang mengeluh-eluhkan sosok El, hal berbeda terjadi dalam keseharian di kantor milik El. Setiap nyawa karyawannya justru sukses dibuat menipis. Predikat kejam tersemat pada lelaki tanpa senyum itu. El terkenal dengan julukan 'Atasan paling perfeksionis', mengalahkan sang papi yang ia gantikan kedudukannya dalam kursi teratas perusahaan.

"Baik Pak." Jawab Asisten Pribadi El. Laki-laki itu mengikuti langkah kaki bosnya keluar dari ruangan pribadi sang raja rimba.

Seluruh orang membungkuk ketika melihat El berjalan melewati mereka. Beberapa suara terdengar menyapa laki-laki itu, meski hafal benar jika sapaan mereka sama sekali tak akan atasannya balas.

"Kembali ke kubikel kalian! Jam makan siang sudah selesai. Saya tidak suka dengan Pemalas!" Hardik El kala berada di salah satu divisi.

El kembali melangkahkan kaki. Ia memang lebih suka melakukan evaluasi secara dadakan. Hal itu membuat El tahu pasti siapa saja sumber daya yang tak layak untuk terus dipertahankan di perusahaan keluarganya. "Dia!" El menunjuk seseorang. "Pecat dia yang sedang melihat acara gosip di laptopnya." Perintah El pada Dimas- Sang Asisten Pribadi.

"Ba-baik Pak." Dimas tergagap ketika melihat siapa sosok yang El tunjuk. Ia sangat menyayangkan gadis tersebut karena berani meninggalkan pekerjaannya di jam kerja.

"Daebak!! Sumpah si Angelica Gladis hamil?" Pekik gadis tersebut membuat langkah kaki El terhenti. Samar-sama kupingnya mendengar pembawa acara yang menyebutkan nama Angelica Gladis. Kontan saja jemari El langsung terkepal erat.

Angelica Gladis. Penyanyi sekaligus pemain film yang tengah diminati anak muda itu tertangkap kamera keluar dari ruangan dokter kandungan. Inikah alasan Gladis mengundurkan diri dari Bintang di Surga, garapan Sutradara Hanum?

Rahang El, mengeras. 'Wanita itu,' batinnya dalam hati.

"Dimas kembali ke ruangan! Hentikan kontrak karyawan itu!" Titah El lagi, sebelum kembali berjalan dengan emosi yang bersarang di dalam jiwanya.

Summer DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang