Kita tak pernah saling menemukan, hingga akhirnya takdir menyerah untuk mempersatukan. Waktu yang terus berlari membawa kita di ujung persimpangan yang berbeda, membuat kita kebingungan harus berhenti atau tetap mencari.
Semua jalan yang kita tempuh, sayang, menjadi sia-sia. Karena tanpa sadar kita berhenti untuk melanjutkan perjalanan. Tujuan kita bukan lagi satu sama lain. Mungkin telah berubah karena bunga yang kau temui di jalan, atau pohon yang ku sandari saat aku beristirahat.
Tapi tidak mengapa, kasih, mungkin perjalanan ini bukan untuk kita saling menemukan. Tapi untuk kita mendapatkan tempat ternyaman sepanjang kaki melangkah. Karena kalau takdir pun sudah menyerah, aku tidak bisa apa-apa. Mari kita hentikan semua dan mulai melihat kembali apa yang sudah terlewat. Biar saja semua itu jadi pelajaran. Barangkali pula di sana ada tujuan yang memang untuk kita labuhi. Oke?
Aku saja sih yang berusaha menemukanmu, kamu tetap diam di tempatmu sampai aku tiba di sana. Dan aku mulai lelah berjuang sendiri.