Abang Bantet [✔]

[ 41 ] - rara

"Assalamualaikum rara pulang"

"..."

Rara masuk ke kamarnya, dia lihat adeknya yang main game di hape sambil sesekali mengusap matanya.

"Dek, ibu mana?"

"Di..di kamar"

"Tadi adek sekolah nggak?"

"Enggak kak, nggak ada yang nganter"

"Yaudah sekarang adek tidur aja yah sama kakak jangan main hp terus ntar matanya rusak" kata rara lembut

Adek rara, namanya rafa umur 10 tahun kelas 3 esde yang masih polos menurut rara ini juga harus ikut merasa sedih karna kedua orang tuanya jarang akur.

Dia juga kadang nangis di pojokan sambil kadang berdoa supaya bapak dan ibunya berhenti bertengkar, rara yang liat adeknya gitu juga ikut terpukul

Anak yang masih dibawah umur sudah liat hal yang tidak pantas anak kecil liat, kadang rara juga muak dengan orang tuanya yang sering bertengkar tapi kalo sudah akur kadang juga cuman sebentar lalu bertengkar lagi

Masalahnya juga sama, karna uang!

Rara rasanya ingin berhenti sekolah saja dan bantu bapaknya cari uang tapi tentu saja itu cuman keinginan rara yang konyol secara bapak ibunya sangat menjunjung tinggi nilai rara yang selalu Bagus di sekolah

Tapi, nilai bukan segalanya.

Entahlah mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri bukan anak anak mereka yang masih kecil ini ketakutan liat sifat mereka

---

19.15

Ting tong

"Sekedap"

Ceklek

"Permisi bu, saya teman yoona. Yoonanya ada?"

"Oh, non yoona lagi nonton TV silahkan masuk mbak nya"

"Makasih"

"Non, niki ada temennya non yoona"

Yoona yang lagi asik liat TV sama jimin langsung liat kebelakang

"Eh, rose sini sini duduk" kata jimin

"Malam kak jimin"

"Malam juga" kata jimin sambil senyum sampe matanya ilang

"Ada apa kesini?" kata yoona sambil makan cemilannya

"Gue mau ngomong sesuatu nih, tapi eemm..."

"Dek, peka dikit napa. Dia mau ngomong penting berdua"

"Yang peka justru elu dodol, pergi kek kalo ada temen gue"

"Lah, gue mau liat TV lu ke kamar aja sono"

"Yodah rose, kuy ke kamar gue" kata yoona sambil ngelempar cemilannya ke jimin

"Eh buset kutil" kata jimin

Sesampainya di kamar

"Na, gue cuman mau ngelurusin masalah rara tadi"

"Iya, kenapa?"

"Gue nanya, lu pernah liat rara berangkat naik mobil ga?"

"Ga pernah sih, gue liatnya rara udah di gerbang terus"

"Kalo naik motor ato dianter gitu?"

"Enggak juga, kenapa emang sih nanya begitu?"

"Jadi yoona, rara itu anak orang yang ga mampu. Dia sekolah setiap hari naik angkot. Nah kenapa dia tadi nangis, orangtuanya itu sering banget bertengkar di.."