bagian 04

1.1K 121 48
                                    


"Uhuk... Uhuk.. Hahh... Hah..."

Jisoo terus terbatuk didepan washtafel kamar mandinya, menunduk untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganjal di kerongkongannya. Sesak dan sakit yang dirasakan jisoo di bagian dadanya

Jisoo bersusah payah dan terus terbatuk. Hingga dirinya menatap telapak tangannya yang tadi menjadi penutup mulutnya.

"Darah..." takasnya yang sedikit tercngang, mata itu membuka lebar. Melihat seutas darah yang terlihat.

Jisoo kembali terbatuk dengan tangan yang menggenggam erat sisi wash tafle itu, dengan sekuat tenaga jisoo terus terbatuk, kepala yang mulai sakit dan merasa berkeliling.

"Ahh!" teriak jisoo sambil tangannya yang memegang bagian kepalanya yang sakit, sudah jadi biasa namun kali ini sangat menyakitkan.

"Ya tuhann.... Ini .. Sa... Kiitttt... Ahh!!" teriaknya lagi yang terus meremas dan ambruk terduduk di lantai kamar mandi itu.

Sakit! itu yang sekarang jisoo rasakan, merasakan kepalnya seperti ingin pecah sekarang juga. Dengan tatapan yang mulai sedikit buram

"Ahhh tolong aku! Ini sakit!!" jisoo terus teriak meski suara yang sudah melemah.. Tangan yang terus meremas rambutnya sedikit keras, meski jisoo melihat rambut yang di tarik merontok di sela sela jemarinya, tapi jisoo menghiraukannya, rasa sakit di kepalanya sungguh menyesakan dengan jisoo yang tiada hentinya terbatuk.

"Jisooo!!!! Are you okey?!! Jisss?!!" teriak rose yang berada di luar kamar mandi appartementnya, dengan tergesah rose terus mengetuk, berupaya agar jisoo membuka kunci kamar mandi.

"Ahhh!!! Sakitttt! Rosieeee!!!" rose semakin kawatir mendengar jisoo yang terus berteriak. Rose berlari menyambar hpnya yang di simpan di atas sofa.

Dengan panik rose mengtik dengan terburu, menghubungi seseorang yang benar benar bisa membantunya.

"Hallo!!!"
.
.
"Jen!! Jisoo! Cepat kemari!"
.
.
"Kau ajak kak hanbin!"
.
.
"Dia kesakitan dan aku tak tau harus bagaimana, kamar mandinya terkunci di dalam aku tak bisa mendobraknya! Cepat kemari!"
.
.
"Baik aku tunggu! Dan kumohon cepat lah!!"

Rose kembali menyimpan hpnya dan berlari ke arah kamar mandinya.

Hening...

"Jisoo?!" tanya rose sambil mengetuk pintu kamar mandi itu

"Bagaimana ini? Jisoo!!! Jisoo!!! Kau tak apa?!" Teriak rose lagi tanpa henti, dan menambah ketukan kamar mandi itu.

Panik, itu yang rose sekarang rasakan, takut, takut sahabatnya terjadi apa apa.
"Ya tuhannn... Bagai mana iniii..." dengan tangan yang di tangkupkan di sela hidungnya dengan tiada henti mondar mandir di depan kamar mandi.
"Yaa jennie terlalu lama... Aku takut jisoo kenapa napa, jisooo!! Bertahanlah..Kumohonnn..." teriak rose lagi dengan sela tangisnya yang mulai menyeruak..

Ting nong!

Ting nong!

Rose mengerjap dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah pintu appartementnya, dengan sigap rose berlari cukup terburu. Membuka dan memeperlihatkan jennie beserta hanbin yang sedang berdiri.

"Ada apa?!" sarkas jennie dengan kawatir.

Rose bukannya menjawab malah langsung menarik pergelangan tangan jennie ke arah kamar mandi yang masih setia tertutup.

"Jen! Jisoo ada di dalam!" teriak rose dengan terisak. Jennie membuka mata lebar, menganga mulut.

"Kak hanbin!!" teriak jennie yang meneriaki hanbin yang masih berjalan ke arah rose dan jennie berada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

100 days with jisoo (lisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang