Kami Kera, Lebih Manusiawi daripada Manusia [1/1]
Salah jika kau bilang manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Nyatanya, mereka bahkan membutuhkan bantuan kami, para hewan, untuk mencetak uang demi kekayaan duniawi.
Lalu kau akan berkata, "Mereka yang kau maksud itu manusia yang bodoh."
Lantas ..., apa yang sudah kau lakukan untuk memperbaiki umatmu sendiri?
Apa kau hanya akan menyalahkan manusia lain tanpa menyadari dirimu pun beberapa kali melakukan hal yang sama?
Atau mungkinkah kau justru akan menggumamkan kalimat-kalimat pembelaan diri yang akan menyudutkan kami?
Beberapa dari kalian bahkan menyetujui bahwa nenek-moyang kalian berevolusi dari jenis kami.
Percayalah, fisik manusia memang sempurna, tapi nurani binatang lebih sempurna dari sebagian besar umat manusia.
Karena sebenarnya, tanpa kalian sadari ..., kami, para kera, justru lebih manusiawi daripada kalian, manusia.
***
Februari, 2019
Aku harus terima dipasangkan sebuah topeng dari boneka bayi yang nyaris menutupi seluruh pandanganku.
Anakku menggenggam erat tubuh penuh bulu yang harus kupakai bekerja siang hari ini.
Ya, aku seekor kera yang sedang bekerja.
Bekerja untuk manusia, tepatnya.
Aku harus mampu mengangkat tangan berbuluku setinggi mungkin agar mampu masuk di area pandang manusia di atas kendaraan berasap yang berlalu-lalang di depanku.
"Jahat sekali orang yang menjadikan kera sebagai pekerja mereka."
"Kasihan sekali kera itu, harus bekerja demi menghasilkan kebahagiaan untuk orang-orang kurang ajar."
"Siapatah pecundang yang menjadikan binatang sebagai mesin pencetak uang?"
Beberapa dari mereka merekamku dengan ponsel-ponsel mereka. Ucapan-ucapan mereka yang menjatuhkan jenis mereka sendiri masuk dalam daftar kalimat dari bahasa manusia yang paling sering kudengar seumur hidupku.
Di balik topeng yang kukenakan, kuarahkan pandanganku ke sudut yang cukup jauh dari tempatku berdiri—masih di jalanan yang bernama sama, tetapi berada di kawasan yang dipenuhi pohon dan bangku taman—seorang manusia mengawasiku dengan mata mengancam. Tangan kiri lelaki itu mengelus dengan cukup kasar seekor kera jantan yang baru selesai menampilkan pertunjukan yang mengundang tawa bahagia anak-anak manusia. Kera jantan itu juga mengenakan topeng yang tidak jauh berbeda dengan topeng yang kukenakan. Sebuah rantai panjang yang melingkari lehernya terhubung dengan tangan manusia itu. Ya, kera jantan itu pasanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kami Kera, Lebih Manusiawi daripada Manusia [1/1]
General Fiction[CERPEN] Salah jika kau bilang manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Nyatanya mereka bahkan membutuhkan bantuan kami, para hewan, untuk mencetak uang demi kekayaan duniawi. Copyright © 2019 by Kamila Safar