"Kalau begitu langsung ke intinya saja, bagaimana?"
oOo
"A-apa?" ucap Sasuke sedikit gugup.
Naruto menutup mata kemudian memajukan bibirnya, sementara Sasuke terlihat gelagapan. Tanpa pikir panjang Sasuke langsung mengangkat kepalanya dan ia benturkan pada kening Naruto.
"Akh." Naruto memegangi keningnya yang sakit.
Sasuke tertawa lepas melihat Naruto yang kesakitan, padahal dia juga merasakan hal yang sama. Naruto membaringkan tubuhnya di samping Sasuke dengan masih memegangi keningnya.
"Kau tega sekali," rengek Naruto.
Sasuke menghela napas. "Kau sendiri yang mulai."
Tiba-tiba Sasuke merubah posisi, ia berbaring menyamping dan menarik lengan Naruto sebagai bantal. Sebalah tangan terangkat memeluk perut kekasihnya itu, membuat Naruto tersenyum dan mengusap-usap tangan Sasuke.
"Lihatlah, siapa yang tadi bilang akan tetap marah?" batin Naruto.
Mereka terdiam beberapa menit, menikmati keheningan dengan nyaman.
Kedua mata Naruto menatap langit-langit kamar, jari-jarinya masih setia mengusap tangan Sasuke. Ia menengok ke samping, kemudian tersenyum ketika mendapati Sasuke sudah menutup mata. Dengan hati-hati Naruto menarik lengan yang tertindih oleh kepala Sasuke, berbaring menyamping sembari menatap wajah terlelap Sasuke.
Perlahan Naruto menempelkan bibirnya pada kening Sasuke yang tertutup rambut, ia dapat mencium aroma shampoo yang Sasuke kenakan.
Naruto melepas kecupan nya lalu berbisik. "Aku mencintaimu."
oOo
Seorang siswa yang duduk didekat jendela terlihat menguap lebar-lebar tanpa menutup mulutnya. Menopang dagu, pemuda itu menatap keluar jendela. Ia terlihat mengantuk jika dilihat dari matanya.
Sementara itu guru sedang menerangkan pelajaran di depan. Ia sama sekali tidak memperhatikan.
Matanya melebar kala melihat seseorang berjalan melewati halaman sekolah dengan kotak sampah di tangan. Matanya mengikuti gerak seseorang itu hingga menghilang dari pandangan.
"Sepertinya ada sesuatu yang menarik di sana, Naruto?" suara guru mengagetkan siswa yang dipanggil Naruto.
Naruto hanya bisa tersenyum ketika mendapati sang guru memberinya senyuman menyeramkan.
—
Tepukan pada pundak membuat seorang siswa menengok ke samping. Siswa itu memutar kedua bola mata ketika mengetahui siapa si pelaku.
"Ada apa denganmu hari ini, bro?" tanya seseorang itu, siswa itu tidak menjawabnya. "Kau kurang tidur, eh?"
Siswa itu memberinya tatapan seperti mengatakan, "Menurutmu?"
Seseorang bernama Kiba itu terkekeh. "Baiklah, ceritakan padaku nanti. Sekarang aku harus pergi ke toilet." Kiba menepuk pundak itu lagi, lalu pergi untuk menuntaskan urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit Cemburu [Narusasu] Completed✓
FanfictionNaruto paham sekali bahwa pacarnya adalah siswa populer di sekolahnya, hal itu membuat Naruto terbiasa melihat Sasuke yang digerumuni para siswi di sekolah. Namun ada yang berbeda akhir-akhir ini, tiba-tiba saja Sasuke meladeni siapapun yang menggod...