Chapter 1

169 21 1
                                    

"Jika kau mencintai seseorang yang bahkan tidak pernah melihat ke arah mu"

"Apa kau akan berhenti atau terus menahan luka dan sakit dengan mencintainya"

.
.
.
.
.
.
.
Sorry for typo

Enjoy guys^^

Happy reading^^
.
.
.

Author pov.

Terlihat seorang pemuda cantik yang sedang mengendap-endap di lorong ruang loker siswa untuk melihat situasi sekitar dan saat merasa kalau sudah aman ia membuka sebuah pintu loker ber nomor 18 itu dengan pelan dan hati-hati lalu memasukan sekotak coklat dalam loker itu dan menutupnya kembali..

Terlihat seorang pemuda cantik yang sedang mengendap-endap di lorong ruang loker siswa untuk melihat situasi sekitar dan saat merasa kalau sudah aman ia membuka sebuah pintu loker ber nomor 18 itu dengan pelan dan hati-hati lalu memasukan sekotak ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai pemuda cantik itu kembali mengendap-endap keluar dari ruang loker dan berlari menuju kelasnya sendiri di dantai 2.

Sesampainya di kelas,pemuda cantik ber namtag  "so junghwan" di dada kirinya itu mendudukkan diri di bangku ke lima dari belakang ,tepat di samping jendela yang berhadapan langsung dengan lapangan basket sekolah.

Rutinitas seperti ini sudah pemuda cantik itu lakukan sejak mereka sama-sama masih di sekolah dasar. Pemuda cantik itu  mulai menyukai orang yang di cintainya  itu sejak ia pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah dasar yang sama dengan pemuda tampan itu ,tapi di kelas yang berbeda.

Walaupun sudah 11 tahun berlalu tapi cinta di hati junghwan untuk pemuda tampan itu tidak pernah musnah hingga sekarang mereka sudah kelas 3 SMA. Pemuda cantik itu selalu berusaha menahan segala rasa sakit dan sesak di dadanya saat ada seorang gadis yang menyatakan cinta pada pemuda tampan itu dan mendapatkan balasan atas ajakan kencan dari sang pemuda tampan itu.

Pemuda cantik itu tidak tau harus melakukan apa untuk menghilangkan rasa cinta di hatinya yang ia tau semua itu sia-sia dan takkan pernah mendapatkan balasan dari pemuda tampan itu.

Anggap pemuda cantik itu gila karena menahan segala luka dan rasa sakitnya untuk tetap mencintai pemuda tampan itu.


Skip^^

Pulang sekolah

Saat ini lorong sekolah di penuhi oleh siswa -siswi yang berbondong -bondong untuk ke rumah masing-masing dan di antara kerubunan siswa-siswi itu  ada seorang pemuda cantik  bernama so junghwan yang sedang berjalan sendirian dengan langkah pelan menuju gerbang sekolah dan saat ia melihat ke arah lapangan basket yang berada di samping gedung sekolah itu, junghwan tidak sengaja melihat ke arah bangku penonton dan melihat orang yang di cintainya sedang bersama seorang pemuda manis yang memberikan se botol minuman dingin serta handuk kecil untuk mengelap keringat di dahi dan pelipis pemuda tampan itu sambil tersenyum manis dan di balas usapan di kepala serta senyuman kecil dari pemuda tampan itu.

Nyut

Pemuda cantik itu merasakan nyeri yang tak terhingga di dada sebelah kirinya melihat kebersamaan mereka yang terlihat begitu serasi dan cocok.

'Mereka terlihat serasi'batin pemuda cantik itu  tersenyum miris dan melanjutkan langkahnya untuk segera pergi dari sana sebelum dadanya terasa lebih sakit dari ini.

Pemuda cantik itu melangkah pelan dengan gontai menuju jalan pulang ke rumahnya yang berada di perumahan kecil dan memasuki gang sempit.

Setelah samapai di depan rumah sederhana namun terlihat asri dengan pekarangan rumah yang di tanami oleh pohon berbagai jenis bunga mawar dan bunga krisan yang mempercantik halaman depan rumah pemuda cantik itu dan ternyata ia sendiri yang menanamnya. Karena mendiang sang ibu dari pemuda cantik itu sangat suka dengan bunga mawar dan krisan dan meminta sang anak untuk menanam bunga ke sukaannya di halaman depan rumah sederhana mereka. Rumah sederhana ini adalah harta berharga dan peninggalan satu-satunya dari mendiang orang tuanya yang meninggal karena sakit keras dan mereka tidak punya uang saat itu untuk membiayai pengobatan mereka ,hingga akhirnya orang tua dari pemuda cantik yang masih berusia delapan tahun itu menghembuskan nafas terahir mereka tepat di depan mata sang anak yang saat itu berteriak histeris memanggil nama orang tuanya dan akhirnya pemuda cantik yang masih anak-anak itu jatuh pingsan selama seminggu hingga akhirnya pemuda cantik itu tersadar dari tidur panjangnya seminggu kemudian. Ketika pemuda cantik itu merindukan orang tuanya maka ia akan masuk ke dalam kamar yang selalu di bersihkannya itu dan memeluk foto kedua orang tuanya hingga jatuh tertidur karena kelelahan menangis di atas ranjang orang tuanya.

Sudah sepuluh tahun berlalu dan sekarang pemuda cantik itu ber usia delapan belas tahun saat ini. Pemuda cantik itu sudah terbiasa dengan kesepian serta  kesendirian yang ia rasakan selama ini dan menjadi teman hidupnya sehari-hari. Untuk membiayai sekolahnya,pemuda cantik itu mendapatkan  beasiswa dari kepala sekolah dan untuk biaya makan serta kebutuhan lainya di dapat dari hasil gaji part timenya di tiga tempat yaitu mini market,restoran cepat saji serta bar dan bekerja sebagai tukang bersih -bersih dan pengantar minuman jika pelayan di sana sedang sibuk semua maka pemuda cantik itu akan mengantarkan pesana  pelanggan yang datang ke bar tempat ia bekerja part time.




*tbc*
Jangan lupa vote&vomment ya^^

Terima kasih udah mau baca^^

See you..^^

A Minute Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang