Pagi ini saniwa sedang sendirian di benteng. Beberapa menit yang lalu dia memberangkatkan semua touken danshi dan konnosuke ke teluk hakata.Pas sekali saniwa baru mendapatkan 6 touken danshi dan diberangkatkan semua. Lagipula, aturannya hanya boleh memberangkatkan 6 orang dan konnosuke dia binatang, bukan orang. Jadi bisa ikut pergi.
Saniwa ingin memberikan kesempatan pada yagen, mikazuki dan yamabushi. Yang sama sekali belum pernah di turunkan ke pertempuran, sejak mereka termanifestasikan.
Yagen termanifestasikan 7 hari yang lalu, sedangkan yamabushi dan mikazuki sehari setelah tantou awataguchi itu.
Karena itu memutuskan tidak ikut, dan mungkin, jika touken danshinya sudah lebih banyak saniwa tidak akan terlalu sering ikut bertempur.
Dan menyerahkan pada konnosuke untuk membimbing mereka dalam pertempuran sementara dirinya hanya memberikan beberapa perintah, dan tips untuk mereka jika diperlukan dan duduk di benteng sembari menunggu mereka pulang.Karena semua penghuni benteng pergi, kecuali dirinya. Dia hanya terus menghabiskan waktunya karena kesepian dengan bermalas-malasan di aula tengah. Melakukan hal-hal yang paling ia suka, membaca komik dengan posisi tiduran dan mengemil snack. Entah sudah berapa komik seleasai dibaca, disekitarnya banyak komik-komik berserakkan.
Jika konnosuke tahu hal ini, sudah pasti dia akan mengomeli sang saniwa (paling lama 1 jam).
" bosannyaaaa~. Semuanya pergi, honmaru ini diselimuti kesunyian. Aku sendirian, tidak ada kegiatan selain baca komik"
Saniwa mulai mengeluh malas dengan komik-komiknya yang sudah dibaca 11 kali minggu ini.
Apa benar tidak ada yang bisa dikerjaan ?
Bagaimana dengan laporan mingguan ?
" sudah selesai kemarin"Membersihkan kamar ?
" sudah"Menyapu honmaru ?
"Selesai pagi tadi"Berkuda mengelilingi pulau ?
" bosan. Suhu hari ini panas sekali"Memasak ?
" sudah kenyang karena ngemil"Menggambar ? Melukis? Menjahit ?
" aku tidak punya keahlian dalam semua hal itu".Bosan sejak tadi tiduran di lantai, saniwa beranjak dari posisinya dan keluar dari aula tengah.
Berjalan-jalan di halaman benteng yang luas dan seorang diri, saniwa mencari-cari kesibukkan.
Berajalan beberapa meter melihat kolam ikan lalu memberi makan ikan koi, beberapa meter lagi ada kandang kuda masuk melihat kuda, beberapa meter lagi ada dapur membuat teh, hingga beberapa meter seterusnya hingga sampai di tempat mesin waktu." jika ada kerjaan rasanya tidak masalah keadaannya sepi atau tidak, masalahnya jika tidak ada kerjaan dan sendirian sangat membosankan. Kuharap ada yang mendatangi ku."
Duduk di engawa yang tidak jauh dari mesin waktu, menatapnya dengan sangat serius." daripada berharap dan tidak ada kepastian..... lebih baik membuatnya menjadi terjadi"
Beranjak dari tempatnya dan berlari dengan kencang. Membuat suara langkah kaki yang gaduh bergema keseluruh honmaru yang kesunyian itu.
Hingga langkahnya terhenti di ruangan menempa.
Shoji tergeser dan sekelebat surai putih memasukki ruangan.
" kita coba menempa dengan 90/90/90/90 dan 500/500/400/300. Kuharap dapat memanggil pedang yang menyenangkan."
Saniwa mulai menempa 2 pedang dan selama pembuatannya terus berkata,
" menyenangkan, menyenangkan dan lebih menyenangkan". Terus bergumam dan membayangkan sosok yang menyenangkan akan membuat dapat memanggil pedang seperti itu.
20 menit kemudian ....
" salah satu sudah selesai, sekarang tinggal memanifestasikannya."
Singkat saja- satu pedang itu telah termanifestasikan dalam wujud yang lebih pendek darinya, sedangkan satunya lagi masih 1 jam 10 menit lagi."Aku imanotsurugi! Pedang yang melindungi tuan Yoshitsune! Bagaimana itu, menakjubkan bukan ?". Kata perwujudan pedang itu. Rambut putih panjang yang diikat dan memakai geta yang tinggi. Manik merahnya yang sangat cerah disertai senyumannya yang manis, dengan tinggi yang lebih rendah dari sang saniwa, memandang dengan mengenadah ke arah saniwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girl, A Sword And History [ touken ranbu ] Fanfic
FantasySumber gambar : pinterest yoshinori miho wanita ini karena suatu alasan tinggal di sebuah benteng di masa lalu. Seiring dengan itu ... serangan dari pasukan pengubah sejarah semakin meluas hingga kebeberapa era. pasukan pelindung sejarah mengalami k...