Pagi ini aku terbangun oleh cahaya matahari yang masuk dari celah-celah jendelaku seketika kejadian semalam terulang lagi dimemoriku. Kevin,itu nama yang pertama kali menghampiri pikiranku saat aku terbangun dari tidurku.Sesaat kemudian aku tersadar akan lamunanku karna suara ibu yang memanggilku untuk segera turun.“Ya bu,sebentar,memangnya ada siapa?”tanyaku
“Cepatlah Kevin sudah menunggumu!”
“apa?Kevin”ucapku pelan seraya terkejut
“Iya sebentar”lanjutku setelah itu aku pun bergegas untuk bersiap-siapSelesai bersiap-siap aku pun langsung turun kebawa untuk menemui Kevin dan tak lama Ibu menyuruhku untuk sarapan dan mengajak Kevin juga,akhirnya kami sarapan dengan khidmat sesekali berbincang-bincang sambil bercanda ria inilah yang aku sukai,hidup bahagia bersama orang yang aku sayangi dan aku cintai.Setelah selesai sarapan aku dan Kevin berpamitan kepada Ayah dan Ibu untuk pergi kesekolah lalu kami pun pergi menuju sekolah dengan kendaraan bermotor milik Kevin.Ketika sudah samapi disekolah banyak murid yang berbisik-bisik membicarakan kami berdua Kevin berkata “biarkan saja mereka hanya orang-orang yang iri dengan kita” itulah yang Kevin ucapkan ya pada akhirnya aku hanya menurut saja padanya.Sampai akhirnya kami terpisah karena perbedaan kelas saat aku memasuki kelas masih banyak juga teman-teman kelasku yang menatap sinis kepadaku tapi aku tak menghiraukannya aku hanya focus dengan buku dihadapanku.
Tak terasa Ujian kelulusan tinggal menghitung bulan jujur aku belum siap dengan semua ini harus melepaskan masa-masa SMA dan terlebih lagi berpisah dengan Kevin.Aku berencana untuk melanjutkan studi ku di Universitas Indonesia (UI) tetapi entah dengan Kevin aku tak tau ia ingin kuliah dimana,aku tak ingin berpisah dengan nya karna dia sekarang adalah sosok yang sangat aku butuhkan untuk menjalani hari-hariku yang awalanya gelap menjadi berwarna,ia yang selalu membuatku bahagia,dan ia juga yang selalu membuat jantungku berdegup dengan kencang setiap saat Everytim, I always love you Kevin Putra Mahesa .
Seketika lamunanku buyar ketika datang seorang guru yang kuketahui bernama Pak Samsul selaku guru Matematika dikelasku akhir nya aku pun berhenti memikirkan Sang Pangeran ku dan beralih untuk focus belajar dengan materi Matematika ini.Sulit?tentu jangan dipertanyakan lagi mana ada pelajaran Matematika yang sangat mudah pasti sulit untuk dicari.Hari ini aku diantarkan pulang oleh Kevin lagi entah mengapa kurasa sekarang Kevin cocok untuk menjadi Tukang Ojek?:v.Kami sudah sampai diteras rumahku kami sedang berbincang-bincang sedikit kulihat Wajah Kevin sangat pucat dan juga ia terlihat seperti Kelelahan.
“Apakah kau baik-baik saja?Kau terlihat pucat sekali”tanyaku
“ahh,tidak apa-apa kau jangan khawatir”jawabnya sambil memegang tangan dan kemudia keluar cairan merah dari hidungnya aku pun menjadi panic
“Kevin!kau mimisan”
“benarkah?”tanyanyaAku yang terlanjur panic langsung membawanya kedalam rumah untuk membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya setelah itu Kevin berpamitan untuk pulang awalnya aku melarang tapi dia bersikeras ya jadi aku bisa apa akhirnya aku mengantarnya sampai depan rumah.