"Shaaa, ayo cepat.. diluar sudah mau turun hujan." Kata mama dengan nada sedikit teriak.
Aku masih berdiri menatap kamar kesayangan ku. Sekaranag benar-benar sudah kosong, selamat tinggal kamarku. Ya, hari ini kami akan benar-benar pergi meninggalkan rumah ini. Rumah dimana aku besar, dan tinggal bersama keluarga ku.
"Iya ma, yuk mau berangkat sekarang? Ka kevin mana?" Tanya ku.
"Iya, sekarang.. itu kakak kamu sudah nungguin di depan. Sudah semua sha? Jangan sampai ada yang ketinggalan lho."
"Ga kok ma, semua sudah rapi. yuk ma." kata ku sambil menggandeng mama berjalan keluar.
Setelah 1 tahun kepergian Papa ku, akhirnya mama memutuskan untuk menjual rumah ini dan pindah ke Jakarta. Hal ini dilakukan mama agar kami bisa selalu bersama. Karena setelah kakak lulus, Ia lebih memilih untuk kerja di Jakarta dan tinggal kos disana.
Dan setelah Papa pergi, aku hanya berdua dengan mama dirumah. Aku tau Mama sangat merasa kesepian, apalagi kalau aku sedang pergi sekolah atau pergi bersama teman-teman ku.
Jauh di dalam hati, sebenarnya aku merasa sedih harus berpisah dengan teman-teman ku. Apalagi Cindy dan Rani, mereka adalah teman yang selalu ada untuk ku. Bagiku mereka sudah seperti keluarga ku sendiri.
Tapi bagaimana lagi, Mungkin pilihan ini adalah jalan terbaik untuk keluarga ku. Aku berharap bisa sering mengunjungi sahabat ku nanti.
"Ahh, selamat tinggal rumah ku.. terlalu banyak kenangan indah disana." Ucap ku dalam hati sambil memandang keluar jendela.
••••••••••••••••••
Vanesha Deandra
16 tahunMama Vita & Kakak Kevin Julian
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanesha
Teen Fiction[ Cerita ini merupakan cerita fiksi asli penulis yang terinspirasi dari Film Dilan 1990, Dilan 1991, Iqbaal ramadhan dan Vanesha Precilla. ]