Menginjak tahun keempat aku menjalani kehidupan di dunia yang seluas ini..
🍂
Kebisingan seketika terlintas di telingaku dikala aku sedang bermain di ruang tamu.
Kulihat ayahku turun dari tangga setelah itu disusul bunda yang juga turun. Mereka bercekcok cukup lama. Menghiraukan aku gadis kecil yang masih polos mendengarkan teriakan dan kata-kata jahat mereka. Kuperhatikan lama kelamaan, bunda mulai meneteskan banyak air dari matanya. Disitu aku dengan sigap menghampirinya dan memeluk kakinya dengan lengan mungilku.Setelah dari kejadian itu, aku mendapati bunda yang tidak ada di rumah dari pagi hingga petang. Dengan wajah kebingungan serta mata yang penuh harapan menunggu bunda kembali pulang, nenekku memberitahuku bahwa bunda sedang kerja di luar kota [tapi ternyata semua itu bohong]. Selama ini aku diasuh oleh keluarga ayahku yang sangat ramah kepadaku dan memberikan kasih sayang yang cukup berlebih.
Bunda? Bukan berarti karena kejadian itu dia mengabaikan ku. Beberapa hari setelah kejadian tersebut, bunda kembali kerumah dan membawakan sekotak besar mainan. Sayangnya, bunda tidak datang untuk tinggal melainkan pergi kembali seperti sebelumnya. Kugenggam erat telapak tangannya karna ku takut dia akan meninggalkan ku untuk selamanya. Tapi genggamanku tak merubah segalanya, bunda tetap pergi meninggalkan memori manis bersamaku pada saat itu.
🍂
Hadir di pernikahan orangtua? Siapa bilang gak pernah.. aku sudah menghadiri pernikahan kedua orangtua ku..
.
.Setelah aku beranjak sedikit dewasa. Dikala aku menduduki bangku elementary school. Bundaku menatapku dengan riasan dan gaunnya yang sangat cantik di suatu ruangan yang hangat terisi kita berdua.
"Oline, kamu mau gak punya ayah baru?" Tanya bunda
"Enggak" jawab ku dengan mengangguk
"Tapi sebentar lagi kamu bakal dapet ayah baru. Ayah yang ini bakal ngebuat kamu lebih bahagia dan gak kesepian" jelas mama yang membangga-banggakan calon suami baru nya
"Nanti bunda sama ayah yang ini akan sering banget dateng kerumah buat maen bareng sama kamu" tambahnya.Kata demi kata yang terucap dari mulut bunda, menggerakkan hati polos ku yang membuatku meneteskan air mata. Bunda juga berkaca-kaca dan meneteskan rintikan air dari matanya yang indah. Banyak kata-kata yang terlintas dari bibirnya yang indah yang tak sampai hati tuk ku ceritakan.
🍂
Tidak lama setelah bunda menikah lagi, ayahku menyusul.
Dia memperkenalkan calon istrinya yang merupakan gadis yang tinggal di sekitar komplek rumah kepada aku dan keluarga. Tidak lama, mereka berdua melangsungkan pernikahan. Entah mengapa disaat ayahku ingin menikah, aku benar-benar tidak merasakan haru. Seperti tidak terlalu peduli dengan apa yang akan terjadi terhadap kehidupan ayah.🍂
Apa yang dikatakan bunda benar. Dia dan suami nya sangat sering datang kerumah nenek untuk menemuiku. Padahal rumah yang ditempati bunda sekarang ini sangatlah jauh dari rumah nenek.
Setiap mereka datang, mereka selalu mengajakku ke suatu tempat untuk bermain dan bersenang-senang. Sometimes they gave me a present when they come.
Ayah tiri? Itu tidak seperti yang kubayangkan. Ayah tiri ku adalah sosok yang lebih baik daripada ayah kandungku. Dia suka memberikan banyak lawakan yang membuatku tertawa lepas. Dia selalu memastikan agar senyumku dapat merekah di wajahku.
🍂
Ayah kandungku juga sering menemuiku, tapi tidak ada memori spesial atau menyenangkan diantara kita. Apalagi dengan istrinya. Aku tidak suka tatapan sinis ibu tiri itu saat kedua matanya menuju padaku. Dia juga selalu memberikan senyuman yang dibuat-buat jika keluarga kami berkumpul. Aku rasa wanita itu membatasi ayahku untuk memberikan kasih sayangnya untukku.
🍂
Kasih sayang? Aku sangat amat berkelimpahan kasih sayang dari keluarga, orangtua, teman, dan orang-orang disekitarku. Tetapi, keharmonisan keluarga? Tidak ada dalam perkembangan tumbuh kembang ku. Aku hanya merasakan hal itu selama ± tiga tahun lamanya. Di setiap malam selalu kupanjatkan doa agar mendapatkan kehidupan yang lebih indah di kemudian hari..
KAMU SEDANG MEMBACA
✨Esperanza
Novela JuvenilAku merasa kian hari hidupku seperti drama, aku ingin hidup tenang seperti anak² yang lain, memiliki kedua orangtua yang selalu ada di sisiku, dan memulai pagi dengan senyuman tulus. Aku selalu berusaha sekuat mungkin untuk baik² saja, tetapi sebena...