[1.5] rule-breaking.

360 50 9
                                    

"Iya, No, lo follow makanya."


Noa menggeleng. "Nggak deh, takutnya dikira ngawasin dia atau gimana-gimana."


"Yeah, said someone who followed almost the whole kids in this school." ucap Juna sebelum berdecak heran, kemudian mengubah posisinya jadi tidur di atas ranjang Aiur pelan-pelan, karena takut membangunkan Raefal yang telah tidur dahulu di sana. "You should really give it a try, siapa tahu nanti bisa klik kaliannya?"

"Iya, betul." Yedam mengangguk sambil mengacungkan telunjuknya tanda setuju. "I'm waiting for a collab, though."

"Iya! Banget. Mana style nge-vlog lo sama dia mirip-mirip gitu aestheticnya, cuma gelapan punya lo gitu sih, No. As expected, sok emo." Aiur juga menambahkan, sambil melipat tangan di dada.

Mendengar respons dari kawan-kawannya, Noa hanya menghela napas, kemudian menyandarkan kepalanya ke dinding terdekat.



Di sinilah mereka, di dalam kamar Raefal dan Aiur sepulang rapat GSIS Student Council atau GSC, berkumpul untuk sesi gossip berkedok rapat pengurus inti, dipimpin oleh Noa Kazama selaku ketua. Mereka berkumpul untuk makan malam bersama, sekalian melepas penat sambil berbincang ringan. Bahkan, tak ada satupun dari mereka yang mengganti seragam sekolah mereka meskipun mereka harus memakainya lagi esok pagi.



"Guys, udah jam sebelas. Gak balik?"

Juna memecah keheningan, menghasilkan reaksi yang berbeda-beda dari para pendengarnya; Noa kawan sekamarnya yang mengangguk dan bergegas untuk berdiri, Yedam yang langsung menggeleng cepat, dan Aiur yang tak bergerak karena memang di sinilah kamarnya. Melihat itu, Juna jadi enggan berdiri.

"Nggak jadi, gue mager, sumpah."

What the heck.

Noa mengelus dadanya. Sabar, sabar, begitulah perintahnya pada diri sendiri yang telah siap memukul sahabatnya itu kapan saja. Memang cuma Arjuna yang begitu, sepertinya. Yasudahlah, karena Noa tak ingin tidur di tempat yang sempit, ia lebih memilih untuk kembali ke kamarnya, meninggalkan empat kawannya yang siap masuk ke alam mimpi mereka.

Perjalanan pulang sedikit panjang membuat Noa merasa sedikit—lega? Entahlah, ia merasa sedikit lebih bebas dan sejenak lupa akan kewajibannya ketika melihat lorong-lorong asrama yang tak lagi disinari lampu utama, ditambah hawa malam yang sedikit dingin menambah tenang suasana hati. Jikalau besok tak ada sekolah yang menanti, pasti pemuda itu lebih memilih untuk keluar sejenak, jalan-jalan di area taman sambil mengambil beberapa foto dengan kamera analognya. Sayangnya, masih ada kegiatan yang menunggu untuk ia kerjakan, sehingga niat itu pun urung.

Langkah Noa kian lambat ketika pintu bertuliskan angka 305 sudah dekat. Namun, di depan pintu samping kamarnya, berdiri seorang sosok yang agak asing. Sosoknya pendek, berambut panjang warna cokelat, mengenakan piyama bercorak manis ditambah sandal kelinci, membuat Noa otomatis menahan tawa. What is she doing here?


"Eh, siapa tuh?"


Sang gadis terperanjat, kemudian memandang Noa seakan-akan pemuda itu ialah sesosok seram yang siap menerkam. Sedangkan Noa mengerutkan dahi, bukan karena reaksi gadis itu, namun ia kaget karena gadis yang di depannya kini ialah Reginnavishka atau Nana, seorang You-Tuber yang tadi ia bicarakan bersama kawan-kawannya. Oh, jadi, Nana itu begini?

"What are you doing here?" Noa bertanya, dengan suara yang sengaja ia beratkan dengan tujuan supaya Nana semakin takut. Entah mengapa, pemandangan itu mengundang tawa. Nana, yang terlihat bingung setengah mati, akhirnya menjawab dengan nada ragu.


"Umm... Itu, anu... Ambil charger... Di Rao. Rao kamarnya di sini and i... Uh..."

"So, you just break the rules?"

"..."

"Female students are /prohibited/ from entering male students' dormitory area above nine p.m, and vice versa. Kamu paham enggak sebetulnya?" Noa mengangkat satu alisnya. "Or—jangan bilang kamu gak dengerin Benedict tadi pagi?"

Nana mengkerut. Ia tak ingin menjawab apa-apa, sebab ia takut /disemprot/ lagi oleh Noa. Nana pun menunduk, kemudian menjawab dengan suara lirih.


"Maaf, Kak."


Dan dengan itu, Nana beranjak tanpa permisi, meninggalkan Noa yang sudah mati-matian menahan tawa.

Sumpah, kasian banget sih anak orang.

Noa menggeleng heran, kemudian ia pun menuju pintu kamarnya, bersiap membuka knop. Namun, getaran di saku celananya membuat aktifitas selanjutnya batal, sebab Noa lebih penasaran dengan pesan masuk yang ia terima daripada masuk ke kamar sekarang.

LINE: Yoshinori.

Yoshinori: 兄貴
Yoshinori: 明日 暇ですか?


[A/N]

Huhuhu maap warga, Yoshinorinya gak muncul-muncul 😩😩 Menunggu saat yang pas dulu ini mas gantengnya. Janji deh chap 2 beneran keluar. HAHAHAH. OH IYA for the Japanese part, please do correct me if i'm wrong guys, soalnya saya wibu karbitan, makanya cuma modal google translate. :( Maafkan aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🌤️ fall for you · yoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang