Pertemuan (2)

17 4 0
                                    

Hari ini aku harus pergi ke perushaan papa karena dia ingin membicarakan sesuatu denganku.Setelah sampai di parkiran perusahaan, aku bertemu dengan teman lamaku yang ternyata juga bekerja disini.Kami sedikit berbincang sampai akhirnya aku melihat seorang perempuan yang memandangiku sedari tadi.Dia kelihatan salah tingkah ketika ketahuan sedang memandangiku sedari tadi.Aku kemudian senyum kepadanya dan dia semakin salah tingkah.Ahirnya ia memutuskan untuk pergi dari sana.

"Zaidan, lo kenapa?kok senyum-senyum sendiri sih?" suara temanku itu membuat pandanganku lepas dari wanita itu.

"Eh gak kok.Ya udah kalau gitu gue duluan ya bro.Assalamu'alaikum." aku mengakhiri perbincanganku dengan Fariz Hardiansyah alias teman lamaku yang aku jumpai tadi.

Aku menuju ruangan papa yang cukup jauh.Aku menyapa para karyawan dengan senyumanku.Sepertinya karyawan disini cukup ramah dan rajin bekerja, pantas saja papa suka memberikan gaji tambahan kepada para karyawannya.

Aku sampai di depan ruangan papa dan hendak membuka pintu, tapi belum aku sempat membuka pintu ternyata pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu. Aku dikejutkan oleh sosok wanita dengan kerudung panjang dan ia memiliki paras yang cantik.Dia terkejut saat melihatku di depan pintu kemudian menundukkan pandangannya.Setelah lama memerhatikannya, aku baru ingat kalau dia adalah wanita yang tidak sengaja menabrakku tadi malam.Sepertinya ia mengetahui bahwa aku memandanginya sejak tadi.Dia pun akhirnya pergi meninggalkanku yang masih berada di depan pintu.

"Zaidan, kamu sudah sampai?.Papa baru saja ingin menelpon kamu." suara papa mengagetkanku.Aku langsung menuju ke arah papa dan duduk di sofa yang ada diruangan itu.

"Iya pa, aku sengaja datang lebih awal soalnya sekalin nganterin mama ke rumah tante Naya." jelasku pada papa.

"Ooh bagus lah kalau begitu.Soalnya papa ingin membicara sesuatu yang penting sama kamu."

"Apa itu pa?" tanyaku penasaran.Kemudian papa mendekat ke arahku dan ikut duduk di sofa.Kelihatannya ini benar-benar penting karena papa menatapku lekat.

"Papa ingin kamu menggantikan papa untuk mengurus perusahaan ini." ucapan papa membuatku sedikit terkejut.

"Tapi pa, aku belum siap untuk mengurus perusahaan ini." aku memang belum siap jika disuruh untuk mengurus perusahaan ini karena aku belum berpengalaman dalam pekerjaan seperti ini.Sebelumnya aku bekerja sebagai asisten dosen, tapi aku memustuskan untuk berhenti karena menurutku pekerjaan itu tidak cocok denganku.

"Jangan takut, papa akan mengajari kamu cara mengurus perusahaan ini dengan baik.Kamu juga nanti akan papa carikan karyawan papa yang bisa membantu kamu dalam mengurus pekerjaanmu." aku sedikit berpikir dengan tawaran papa.

"Baiklah pa, insyaallah aku siap untuk mengurus perusahaan ini" Aku menerima kepurusan papa, mungkin ini yang terbaik untukku.

"Tapi, apakah papa bisa mencarikan karyawan papa yang bisa membantuku secepat mungkin." lanjutku

"Insyaallah secepatnya papa akan mencarikannya untukmu.Tapi kalau cewek gak papakan?"
Perkataan papa barusan membuatku mengernyit.

"Memangnya kenapa pa? Apa di perusahaan ini pekerja yang baik hanya cewek?" aku penasaran dengan perkataan papa barusan.

"Bukan begitu, tapi papa sudah sangat percaya dengan dia. Karena selain pintar dia juga sangat bijak dalam mengambil keputusan." penjelasan papa membuatku hanya menghela napas.

"Baiklah.Kalau memang pilihan papa itu bisa membantuku maka tidak masalah.Yang penting dia bisa menjaga jaraknya ketika sedang bersamaku." ucapku membuat papa tersenyum.

----
"Sya, lo udah makan?"

"Belum." jawab Marsya dengan muka memelas.

"Ya udah kalau gitu kita makan dulu yuk di kantin, gue yang traktir." ajakanku membuat Marsya tersenyum lebar.

"Asyiiikkk...Makan gratis yeee." tingkahnya sungguh membuatku malu karena orang yang ada disekitar menatap ke arah kami.Aku menepuk jidatku sendiri karena tak sanggup menahan malu.

"Mbak aku pesen mie ayam sama teh es ya." aku memesan terlebih dahulu.

"Emm, saya nasi goreng sama teh es ya mbak." kini giliran Marsya yang memesan.

Sambil menunggu pesanan datang, aku memutuskan untuk memainkan ponselku.Sampai ketika suara Marsya mengagetkanku.

"Andiiiiinnnn.Itu iii itu..." suara Marsya terbata.

"Apaan sih Sya.Gaje banget."

"Itu ada cowok yang tadi gue ketemu di parkiran." lanjut Marsya yang membuatku mencari keberadaan orang yang disebutkan.

"Mana kok gue gak liat siapa-siapa sih."

"Itu yang duduk di sana." aku melihat ke arah yang ditunjuk Marsya.Ternyata benar ada seorang pria yang sedang duduk di sana.Sepertinya dia bersama dengan Fariz karyawan di perusahaan ini.

"Maaf mbak ini pesanannya." suara pelayan kantin membuatku mengalihkan pandanganku.Sementara Marsya masih memandangi pria itu dengan senyum-senyun sendiri.

"Din,dia liatin kita tuh." aku langsung melihat ke arah pria itu.Benar saja dia melihat ke arah kami berdua.Ketika itu aku baru menyadari bahwa dia adalah orang yang bertemu denganku di depan ruangan Pak Fahri.

"Ya udah kali Sya.Mungkin dia cuman penasaran.Mending lo abisin tu makanan, kalau gak gue tinggalin lo di sini."

"Iya iya."

"Hai Marsya, Andin." sepertinya itu bukan suara Marsya.Tapi itu suara siapa ya.Aku melihat ke sunber suara dan aku terkejut saat melihat orang yang berada di dekat meja makanku saat ini.

"Fariz." ya itu adalah suara Fariz.Dia mendatangi tempat kami makan bersama pria yang diceritakan Marsya.

"Boleh kita duduk disini?" tanya Fariz yang kuangguki dengan ragu.Aku melihat ke arah Marsya yang kini terlihat malu-malu.

"Kalian kok belum pulang?" tanya Fariz.

"Emm, tadi kita laper.Terus kita makan dulu disini." ucap Marsya dengan gugup.Tidak hanya Marsya, aku juga menjadi canggung karena keberadaan dua orang pria ini.

"Oohh.Oo iya, ini kenalin temen gue.Namanya ZAIDAN HAFIZ AL FARIZQI." aku melihat ke arah orang yang disebut Fariz.Dia hanya tersenyum ke arahku dan Marsya.

Fariz kemudian memperkenalkan aku dan Marsya kepada Zaidan.

"Hai, salam kenal." satu kalimat yang diucapkan Zaidan yang berhasil membuat Marsya melihat ke arah Zaidan dan memperlihatkan senyumnya.

###

Assalamu'alaikum semuanya.
Masih baca cerita aku kan?

Aku butuh saran nih buat cerita ini.
Kalau ada yang punya saran, silahkan komen ya guys:)

                   ❤❤❤❤❤❤

ANTARA CINTA DAN SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang