💗3. It's love (Part III)💗

1.9K 177 4
                                    

Happy Reading~

Tak terasa sudah hampir setengah tahun Sasuke dan Naruto berumah tangga. Kehidupan mereka rukun-rukun saja, ya...walaupun sesekali ada masalah kecil yang terjadi. Seperti yang baru mereka alami saat ini.  

Pasangan ini baru kembali dari rumah orang tua Sasuke. Disana mereka makan malam bersama, dan seperti saat mereka mengunjungi rumah Naruto minggu lalu, di rumah keluarga Uchiha, Naruto dan Sasuke juga mendapatkan hal yang sama. Yaitu sebuah pertanyaan, "Kapan memberi kami cucu". Mendengar desakan orang tua mereka, pasangan ini hanya mengangguk, dan berkata jika mereka akan berusaha.

"Maaf...aku tau ini pasti akan terjadi, mereka terus mendesak agar kita memiliki anak," Sasuke merebahkan tubuhnya di ranjang begitu mereka telah sampai di rumah. Permintaan orang tuanya, tak begitu diacuhkan oleh Sasuke.

"Ya...dan aku rasa kita tidak akan pernah memberikan cucu pada mereka!"

CKLEEK

"Hn?" Sasuke bangkit dan menoleh pada Naruto yang kini telah memasuki kamar mandi. Dapat ia dengar jika perkataan istrinya tadi sangat penuh penekanan. Dan juga kata-katanya membuat Sasuke tak mengerti. Apa ada sesuatu yang salah terjadi, apa dia menyinggung gadis itu. Sasuke mencoba berpikir.

Naruto berdiri di depan cermin wastafle. Ia tidak menyangka kata-kata itu terucap dari mulutnya. Dadanya terasa sesak, kata-kata Sasuke tadi mengisyaratkan jika ia tidak siap memberikan cucu pada orang tuanya dan itu berarti jika Sasuke belum mencintainya, tidak...suaminya itu tidak mencintainya.

Naruto menatap wajahnya, dari mata indah itu mengalir tanpa henti cairan bening. Wajahnya memerah, bibirnya bergetar. "Padahal, aku sudah mulai mencintainya," lirih Naruto dalam isakan yang ia tahan.

Sudah setengah jam, Naruto belum juga keluar dari kamar mandi, Sasuke mulai khawatir terlebih setelah mendengar perkataan terakhir yang diucapkan sang istri. Ia mengetuk pintu, namun tak ada jawaban. Berkali-kali ia memanggil, tetap saja tak ada respon dari dalam. Ia kemudian, mendobrak paksa pintu itu. Mengedarkan pandangan hingga menemukan Naruto tengah berendam di dalam bathtub.

"Naru," Gadis itu menoleh, menatap orang yang memanggilnya. Wajah dan matanya memerah, Naruto seperti hampir kehilangan kesadaran. Dengan cepat Sasuke menghampirinya, dan memintanya keluar.

"Naru, ada apa denganmu?" Nadanya begitu cemas. Lihatlah, Naruto berendam setengah jam tanpa melepaskan pakaian. Ia masih menggunakan baju yang sebelumnya, utuh.

"Aku tidak apa-apa...," Naruto keluar dari bathtub. Dia oyong namun menolak Sasuke yang akan membantunya.

"Naru...,"

"Keluarlah! Aku ingin mengganti baju!" Tanpa menatap Sasuke, Naruto mengusirnya.

Sasuke diusir, dengan berat hati ia keluar. Ia begitu cemas melihat keadaan sang istri. Tapi apa daya, Naruto tidak dalam keadaan siap untuk menjawab segala kecemasannya. Setelah cukup lama menunggu di dalam kamar, akhirnya Naruto muncul. Rambutnya basah dan ia tampak tak berniat untuk mengeringkannya.

"Naru, ada apa....?" Gadis itu tak menjawab, ia memilih keluar dari kamar dengan keadaan yang mencemaskan. Sasuke mengikutinya

Naruto memasak air panas, mengambil semangkuk ramen instan dari dalam lemari. Setelah panas ia menuangkan air itu pada ramen, menunggunya selama dua menit. Sementara itu, ia mengambil sebotol jus jeruk. Ini baru pertama kalinya Naruto bersikap aneh seperti ini. Sasuke sungguh mencemaskan keadaannya. Ia ingin bertanya, namun sesuatu menahannya. Ini bukanlah saat yang tepat, membiarkan Naruto sendiri dulu mungkin adalah jalan terbaik. Dengan tatapan nanar, Naruto memakan ramennya. Sesekali ia menyeruput jus langsung dari botol tanpa menuangkannya dulu pada gelas.

Short Stories (Sasu x FemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang