Bila bulan purnama tenggelam
Ataukah Matahari terlambat terbit
Maka cahaya wajahnya akan mengyankan sinarnya
Senyum hanya terhenti di mulut
Namun menjadi cahaya dari sinar Purnama seluruhnya
Rembulan dan matahari akan tersipu malu
Karena cahayanya tak sebanding
Dengan sinar matanya
Bila ia berkedip, maka bintang kejora akan menyembunyikan diri
Tidak akan lagi tercipta gadis seperti dia
Dan aku diciptakan hanya untuk dia
Kata- kata pujian yang dia ucapkan
Bagai sebutir pasir di gurun Sahara
Tak sebanding dengan kecantikannya
Karena segala pujian yang dimiliki manusia
Tak sebanding dengan pesonanya
Dia diberi nikmat, dengan segala kebaikannya
Bila ia hendak berjalan ke sebuah bukit
Maka seakan- akan bukit itu yang mendekat padanya
Karena sang bukit tidak ingin,
gadis secantik itu dihinggapi kelelahan(Kutipan Layla Majnun)
Manik coklat itu terus menatap buku yang ada ditangannya. Meneliti setiap kata yang tertulis disana. pikirannya tak lagi bersamany. pikirannya terbang jauh menjelajahi setiap tempat Yang diceritakan disana.
"Sudah waktunya pulang, Nona. Kami akan tutup."
Dunianya buyar. Dia mengangkat wajahnya. Menatap lelaki paruh baya yang menganggu dunianya. Berusaha tersenyum walau sedikit kesal. "Baik, Paman. Terima kasih." dia memasukan buku itu kedalam tasnya. Berjalan keluar. Dari tempat yabg menurutnya adalah tempat tersunyi, ia menyukainya. Tempat yang sangat tenang.
Namun, tanpa ia sadari. Ia lupa memeriksa ramalan cuaca hari ini. Hingga ia lupa membawa payung. Sedangkan, dihadapannya saat ini hujan sangat deras.
Hujan...
Mata indahnya tertutup. Menghirup aroma hujan. Setiap kesejukan dan kedamaian nya. Dia selalu menyukainya.
"Paman, bisakah kau menjemputku?" supir pribadi keluarganya adalah satu-satunya harapannya agar bisa pulang. "Di perpusatakaan biasa, Paman. Aku tunggu."
Ponselnya kembali masuk kedalam saku seragam sekolahnya.
Hari sudah gelap. Dan ia masih mengenakan seragam sekolah. Inilah kebiasaan nya sejak beberapa tahun terakhir. Dan kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan itu. Mereka paham akan dunia anak gadisnya.
***
here she goes again,
Every morning it's the same
You walk on by my house
I wanna call out your wanted to tell you how beautiful you are from where I'm standing
You got mnking what we couter 'causeGadis itu masih menyembunyikan manik coklatnya yang indah dibalik kelopak matanya. Menikmati setiap lirik irama dan melodi yang terdengar.
Perlahan ia membuka matanya. Hamparan berbagai jenis bunga memanjakan manik coklatnya.
"Aku mencintaimu... " tatapannya menuju satu titik. Sesosok lelaki yang duduk bersandar.
Dia kembali menyembunyikan manik indahnya. Menenggelamkan wajahnya pada lengannya dan bersandar pada meja.
Jam kosongnya saat ini sungguh membosankan. Banyak ucapan tak berguna yang terdengar. Hanya sumpalan handsead lah yang dapat membantunya menghindari segala yang tak berguna itu.I keep craving, craving, you don't know but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you
This is typical love, love
Can't wait anymore, I won't wait I need to tell you how I feel when I see us together forever
In my dreams, you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imaginationImagination
Imagination
(Woah, woah, woah...)In my dreams, you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imaginationI keep craving, craving, you don't know but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you(Imagination-Shawn Mendes)
Hujan lagi...
Entah ini memang memasuki musim penghujan atau bukan. Sungguh, ia menjadi bodoh karna tak melihat ramalan cuaca, lagi...Hujan memiliki sejuta kenangan. Kenangan yang hanya aku yang memilikinya. Sehingga akulah yang terperangkap dalam kenangan itu. Sendirian...