4

1.6K 136 9
                                    











"Dia menolak untuk berobat ke Hanburg. Paman sudah menawarinya. Dia selalu menolaknya." Tuan Zhang merangkul Jongin yang masih menunduk dalam.

"Apa alasan nya? Dia tidak ingin sembuh?"

Tuan Zhang menggeleng. "Dia sangat ibgin sembuh. Dia hanya tidak bisa meninggalkan mu. Hanya itu saja."

"Harusnya aku tau itu. Bagaimana keadaannya sekarang paman?"

"Tidak baik. Walau tubuhnya menerima dengan baik kemo yang ia lakukan. Tapi, kau tau efek yang ia alami."

"Bagaimana jika kita bawa ke Hanburg saja. Disana banyak dokter handal mengatasi pasien seperti Kyungsoo. Banyak yang di nyatakan sembuh total." Jongin menatap Paman Zhang dengan memohon.

Cukup sudah rasa sakit yang ia berikan pada Kyungsoo. Tak akan lagi ia berikan itu pada gadis kesayanganya itu. Dia harus melihat senyuman favorit nya.

"Paman sudah membicarakan ini bersama Dokter Choi. Dan besok paman akan pergi kesana membawa Kyungsoo."

"Aku akan ikut."

Tuan Zhang hanya menghela nafas dan mengangguk pelan.

***

Jongin kecil selalu bermain bersama teman sebaya nya, gadis kecil dengan mata bulat berwarna coklat cerah, berbinar dengan pipi tembam dan kemerahan. Wajah kesayangannya, setelah ia ikut bersama mommy nya untuk tinggal bersama keluarga baru mommy.

Gadis kecil yang selalu bisa membuat hari hari nya yang dulu selalu dipenuhi pertikaian orang tuanya, kini lebih  berwarna dengan kehadiran senyuman gadis itu.

Jongin yang sudah mencintainya, Jongin  yang selalu siap siaga melindunginya. Dan Jongin yang selalu menemani nya.

Tak ada kata selain DIA di hidup Jongin.

Namun, setelah semua yang terjadi, pertengkaran yang hebat, yang membuat mommy tidak sadarkan diri. Membuat mereka terpisah. Membuat mereka saling diam. Membuat mereka terasa asing satu sama lain.

**

Jongin menggenggam tangan Kyungsoo erat. Mencium punggung tangan pucat itu. "Cepat sembuh. Maafkan aku..."

"Maafkan Aku, Jongin.... "

Pintu ruangan itu terbuka. Orang tua Kyungsoo dan Yixing masuk. "Kondisi Kyungsoo tidak memungkinkan. Kita tidak bisa membawanya ke Jerman."

"Kenapa?"

"Kondisi Kyungsoo menurun."

"Tidak apa, bu... Aku lelah..." lirih Kyungsoo.

"Tidak... Kau tidak boleh menyerah Kyungsoo. Kau harus bertahan."

Kyungsoo tersenyum lirih. Lalu menggeleng. "Jongin, aku lelah... Maafkan aku..."

***

Jongin menunduk dalam. Isak tangis teman-teman nya benar-benar membuatnya semakin terpuruk. Dihadapannya kini, foto Kyungsoo dengan rangkaian bunga, "kau pembohong. Kau bilang akan bertahan untuk melihatku bahagia. Tapi, justru kau yang membuatku sengsara, Kyungsoo. Kau membuatku membencimu..."

__________

End



Gantung ya?
Maaf mengecewakan. Sebenarnya aku udh bingung gimana lanjutan nya.

Jadi, aku buat cerita lain. Masih lanjutan ini kok.
Versi masa depan Jongin...

For You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang