PINDAH

48 8 1
                                    

Gadis berambut panjang sepunggung dengan ujung bergelombang tersebut kini tengah menyiapkan jadwal pelajaran untuk hari besok. Sebenarnya ia tidak tahu buku pelajaran apa yang yang akan dibawanya besok, jadi ia hanya membawa beberapa buku tulis dan alat-alat tulis untuk dimasukkan ke dalam tas sekolah berwarna hitam miliknya. Setelah dirasa semuanya sudah dipersiapkan, ia bergegas untuk tidur. Ia mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu tidur berbentuk jamur berwarna ungu di samping tempat tidurnya. Gadis itu berbaring dan menarik selimut berwarna baby pink hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia mulai memejamkan matanya, "semoga, hari besok adalah hari yang baik" gumam gadis itu pada dirinya sendiri. Dan tak lama kemudian ia mulai tertidur dan memasuki alam mimpi.

Kriiiing..Kriiiing..Kriiiing....

Alarm gadis itu berbunyi, yang berarti tandanya ia harus segera bangun dari tidurnya. Ia masih belum beranjak, rasanya matanya sangat berat, dan juga ia sangat gugup karena hari ini adalah hari pertamanya pindah di sekolah baru. Perlahan ia mulai membuka matanya dan duduk. Merasa sudah mengumpulkan seluruh nyawanya gadis itu bergegas merapikan tempat tidur dan juga selimutnya. Ia segera mandi dan mengeringkan rambutnya. Diambilah seragam berwarna biru dari lemari putih yang ada dikamarnya. Sebenarnya ia belum mendapat seragam baru dari sekolahnya yang baru, jadi terpaksa harus menggunakan seragam lama. Setelah semuanya siap ia berjalan turun menuju ruang makan, ia menuruni anak tangga dengan sedikit rasa malas

"eh, kenapa nih? Masa mau masuk sekolah baru lemes gitu" ucap Kim Junseo. Sepupu laki-laki gadis itu yang tinggal tepat di sebelah rumah neneknya. Junseo menggantungkan tangannya di leher gadis itu.

Gadis itu hanya menatapnya malas.

"Harus masuk hari ini ya ma?" tanya gadis itu dengan muka memelas kepada mamanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"iya sayang. Sini sarapan dulu" ajak mama gadis tersebut.

Gadis itu duduk berhadapan dengan mamanya dan disebelahnya ialah junseo. Mereka menghabiskan sarapan pagi mereka dengan lahap, juga tak lupa segelas susu putih mereka teguk sampai habis. Setelah selesai sarapan mereka berdua berpamitan dan menuju halte bus untuk berangkat ke sekolah.

Di tengah–tengah perjalanan menuju halte bus, gadis itu bertanya pada junseo "kenapa kita naik bus? Kan kamu ada mobil?"

"gamau ah, lagian biar lo juga tau seoul. Siapa tau kan aku ga masuk jadi kamu bisa berangkat sendiri" jawab junseo.

"ish, gue ga sekampung itu ya. Kalo rute bus dari rumah ke SOPA gue juga tau" balas gadis itu dengan bibir yang cemberut. Junseo hanya tertawa kecil mendengar balasan dari sepupu perempuannya itu.

Yap. Mereka berdua adalah murid di School Of perfomance arts di Gung-dong, Guro-gu Seoul. Sekolah yang telah banyak melahirkan puluhan idol K-Pop. Setelah sampai di halte gadis itu dan juga junseo segera masuk ke dalam bis.

Gadis itu nampak gugup "duh, gimana ya? Seragam gue masih warna biru, takut diliatin orang-orang" seragam SOPA berwarna kuning cerah, sementara seragam yang ia gunakan saat ini adalah seragam Kyunggi High School yang berwarna biru gelap.

"udah si, gapapa. lo kan emang belum dapet seragam, siapa juga yang mau ngeliatin lo coba" jawab junseo dengan sedikit menggoda gadis itu.

"ish, seriusan ini" dan gadis itu masih saja gugup. Lagi-lagi junseo hanya tertawa kecil tanpa mengiraukan wajah cemberut gadis itu.

 Selama perjalanan menuju sekolah gadis itu hanya diam sambil melihat jalanan yang dilewati bus yang ia naiki. Ia memikirkan bagaimana tanggapan siswa-siswi SOPA nantinya. Apalagi sekolah itu merupakan salah satu sekolah menengah terbaik di Seoul yang telah banyak melahirkan artis-artis K-Pop berbakat. Gadis itu masih sibuk dengan pikirannya yang macam-macam hingga bus itu berhenti di halte dekat sekolahnya yang baru.

Let's Love Each OtherWhere stories live. Discover now