Kampusku, musibahku

11K 112 4
                                    

Setelah tamat SMA di sukabumi, aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Bogor. sementara kakakku sudah dipersunting oleh lelaki asal Bogor pula. orang tuaku masih sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan aku dan adik2ku. awalnya aku diminta kakakku untuk tinggal dengannya saja, daripada harus hidup ditempat kost sendiri, namun aku menolak karna aku ingin tau kehidupan anak kost di Bogor seperti apa, dan yang jelas agar lebih leluasa saja kalau2 aku mau nakal hahaha

setelah melewati masa ospek dan lain sebagainya sebagai awal permulaan masuk kuliah, aku berencana untuk menjadi pribari yang berbeda dari biasanya. aku tak mau lagi jadi anak lugu, polos, tidak banyak teman dan sebagainya sebagainya yang menurutku tidak cukup baik selama ini. namun apa boleh buat, hari pertama aku masuk kuliah, aku terkena musibah kecelakaan, yang membuatku harus menerima beberapa jahitan diwajah dan sekujur tubuhku. sempat istirahat beberapa hari, namun aku memaksakan diri untuk masuk kuliah ketika kurasa sudah lebih baikan walau dibeberapa bagian tubuhku masih tampak luka2.

awalnya aku pikir tidak akan apa2, toh penyakitku tidak menular. tapi yang terjadi, teman2 sekelasku seperti jijik melihat kondisiku seperti ini. ingin rasanya aku beristirahat saja dirumah hingga keadaan lukaku benar2 sembuh dan tidak tampak lagi dari luar, namun aku bukan orang malas, aku tak mau ketinggalan pelajaran yang memang sudah beberapa hari aku lewatkan.

akhirnya aku tetap kuliah seperti biasa, namun yang tak biasa adalah, aku berada didalam kelas dengan beberapa orang disana, namun aku merasa sendiri, karna didekat tempat dudukku pun tidak ada seorang pun yang mau berdekatan denganku.

hingga suatu hari seorang dosen membagi seluruh mahasiswa kedalam beberapa kelompok, yang membuatku akhirnya bisa bersosialisasi dengan teman sekelasku yang lain, walau dalam kelompok itu aku masih tidak di anggap. tapi sekali lagi aku bukan orang malas, aku bukan orang bodoh, aku masih punya otak untuk berfikir, ketika ada suatu kasus yang sedang didiskusikan oleh teman sekelompokku, aku memberanikan diri untuk bicara mengeluarkan gagasan dan pendapatku tentang kasus tersebut. dan dari situ mereka mulai terbuka terhadapku, mulai mau berdiskusi denganku, dan mulai menganggapku ada hehe

(kurang hot???? ya iyalahhh, kan belummm hahaha)

Friend's Diary 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang