part 1

9 2 0
                                    

"Adhara kalya  yang artinya (bintang terindah kedua yang memberikan kebahagiaan). Itu sih yang di katain mami gue sewaktu gue kecil. Yah katanya sih semoga aja gue itu tumbuh jadi anak yang seperti bintang yang bisa memberikan keindahan di waktu malam". Ucap dara

"Owh jadi lo anak kedua di keluarga lo?". Tanya raka.

"Ya gue anak kedua dari 2 bersaudara, kaka gue sih cowo yang kebetulan sekarang udah jadi TNI ".

"Hebat juga yah kaka lo". Ucap raka.

"Ya gitu deh". Ucap dara.

"Gue juga AD".

"Maksudnya?".

"Iya AD, (awas darurat) soalnya ada lu".

"Raka, mulai deh". Ucap dara yang terus menyubiti raka.

"Ampun, oke oke gue gak bilang gitu lagi". Raka hanya terus meringis kesakitan atas apa yg dara lakukan.

Hingga  tak sadar langit pun sudah menunjukkan ketidak ramahannya, suasana terang indah berubah seketika karena guyuran hujan yang mulai membasahi tubuh mereka. Rintik rintik butiran air yang jatuh dari langit
Seakan menjadi saksi akan awal cerita yang akan mereka buat.

"Hujan, sebaiknya kita neduh aja di sana". Ucap raka

"Yaudah yuu, tapi bisa gak tuh jalannya?". Tanya dara

"Bisa, udh yuk".

Mereka pun berdiri dan pergi menenduh di sebuah warung kecil di dekat jalan. Raka yang melihat dara dengan pakaian super mininya yg membuat dara kedinginan. Raka membuka jaket yg dia kenakan dan memakaikannya ke dara.

"Loh ko di ke gue in. Trs lo kedingan ka". Ucap dara.

"Udh gk ppa pake aja lagian gue kuat ko". Ucap raka.

"Udh deh jangan sok kuat. Tdi juga di senggol sekit kakinya sakit". Ucap dara mengejek.

"Ya itu beda lagi dara".

"Iya deh iyaa. BTW makasih yh udh bantuin gue". Ucap dara.

"Iya santai aja dar. Lagian gue gk suka cwe secantik lo nangis". Ucap raka sambil mencubit pipi embul dara.

Yaa dara memang memiliki pipi yg sedikit caby karena sewaktu kecilnya memang dia memiliki masalah berat badan hingga menjadi ejekan teman teman di sekolahnya. Dara bertekat ingin merubah dirinya dan berhasil menjadi wanita yg sekarang, wanita yg menjadi impian kaum laki laki.


Dara hanya tersenyum saat mendengar perkataan raka, hingga degup jantungnya mulai tak terkontrol dan merasakan hal yg aneh yg blm pernah dara rasakan sebelumnya

"Apa ini yang di namakan cinta". Batin dara.

Dara tak pernah merasakan cinta selama dia berhubungan, bagi dirinya hanya kesenangan yg dia inginkan sewaktu dia masih bersama anton mantan yang merebut kesuciannya.

"Udah gk hujan nih. Sebaiknya kita pulang udah malem juga,  villa lo dimana? Biar gue anter lo pulang aja yh". Ucap raka

"Ehh gak usah, biar gue sendiri aja. Lagian kan laki lo masih sakit dan dari tadi juga gue udah ngerepotin lo". Balas dara

"Ya gk ppa lah dar. Tugas sesama manusia kan harus saling menolong. Gue anterin aja yh".

"Udah gak usah, lagian gue juga bawa mobil ko, lo pulang aja kasin tuh kakinya masih sakit. Atau gue anterin lo aja".

"Gk usah dar. Villa gue deket ko".

"Emm iya deh. Yaudah gue pulang, lo hati hati yh, btw maksih sapu tangan sama perhatiannya. Ini jaket lo gue balikin lagi. Thanks yh sekali lagi".

"Iyaa dar. Sama sama". Ucap raka dengan tersenyum ramah.

"Bye raka". Ucap dara melambai tangan.

"Bye dar". Ucap raka membalas lambaiannya.

Mereka terpisah satu sama lain seakan waktu begitu cepat berlalu. Dara hanya bisa memandang sapu tangan yg di berikan raka. Baginya ini adalah hal spesial yg dia rasakan. Semua masalah pahit yg di alami saat ini seakan hilang lepas tergantikan oleh kebahagiaan dari apa yg di buat oleh raka. Baginya sekarang raka adalah segalanya, semua hari harinya hanya di isi dengan kerinduan kepada raka. Malam yg panjang untuk memikirkan sosok orang yang kita sayang. Namun sayangnya bsk dia harus pulang ke jakarta di mana kehidupan pahit akan kembali dia rasakan.

selesai semua persiapan. rasanya enggan untuk pergi namun masih ada pekerjaan yang menunggu untuk di tuntaskan di jakarta sebelum mami yang super duper bawelnya itu trs mendumel bawel kepada dara.

Hingga rasa kantuk pun mulai hinggap dan merasuk di setiap syarafnya. matanya pun sudah mulai menyipit bagai terkena lem perekat yg sangat erat. Namun sapu tangan masih dia genggam sambil memikirkan sosok raka berada di sampingnya.

"Good night raka". Ucap raka dan lekas tertidur.






Raka.

Raka hanya bisa memikirkan apa yg dia rasakan saat ini. Baginya dara itu terlalu sempurna untuk laki laki sederhana seperti dirinya dan blm tentu juga dara pun memiliki rasa yg sama seperti apa yg di rasakan raka saat ini.

Yaa raka tidak bisa membohongi perasaannya sendiri bahwa raka jatuh cinta pada dara. Gadis cantik yg unik itu mampu membuat dirinya terpesona dengan keunikan yang dara miliki. Baginya dara adalah sosok wanita sempurna setelah almarhum ibundanya.

"Dar andai lo tau apa yg gue rasain saat ini. Bagi gue ini hal aneh yg gue rasain. Gue jatuh cinta pada pandangan pertama dan lo sosok wanita pertama yang gue cintai. Andai lo juga memiliki perasaan yg sama seperti apa yg gue rasain saat ini". Batin raka.



















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang