Putri

181 7 0
                                    

DUA bungkus somay yang di bawa Putri membuat Nara, sahabatnya, mengerutkan kening heran.

"Itu dua bungkus somay untuk gue satu ya?" tanya Nara.

"Gak lah, gue laper kalo liat dia" jawab Putri. Jawaban yang membuat Nara mendekatkan kursinya ke arah Putri.

"Dia maksud lo siapa?"

"Itu temennya Revan sama Dani"

"Alex? Atau Putra?"

"Putra"

Setiap Putri bertemu atau melihat Putra, perutnya seperti selalu berkata aku mau makan! Beri aku makan! Mungkin orang lain akan berpikir kalau Putri adalah seorang zombie.

"Putra? Lo tau gak? Putra itu terkenal banget lo di sekolah ini karena prestasinya di bidang sepak bola, dia kan kapten sepak bola di SMA Merah Putih, dia dijuluki Prince of senior high school" ucap Nara mengenalkan sosok Putra pada Putri.

"Gue gak tau dan gak peduli titik" jawab Putri judes menekankan kata titik.

"Judes banget sih lo-, untung gue temen yang setia"

"Bodo.. " ucap Putri sambil memasukkan satu buah siomay ke dalam mulutnya.

Sebenarnya gue gak mau ketemu Putra lagi. Tu cowok emosinya gak bisa di tahan, kayak gunung krakatau waktu meletus
Putri bergumam.

Bulan ini hujan sering sekali turun, membuat udara sejuk di daerah kota yang selalu menghasilkan polusi udara.

Coba saja hati Putri selalu sejuk seperti sekarang. Tapi itu tidak bisa berlangsung lama semenjak Putra datang di kehidupannya dan selalu membuatnya merasa panas walau cuaca hujan.

"Hoyy Putri. Lo mau ikut kita berdua gak? Mungkin lo akan suka" ucap Revan yang entah sejak kapan dia dan Dani datang.

"Mau kemana? Gue belum ngabisin somay yang kedua ini" ucap Putri menunjukkan sebungkus somay yang belum di bukanya.

"Makannya nanti aja, mau ikut gak? Lo boleh kok ajak Nara" ucap Dani dengan nada memaksa.

"Kok lo maksa banget sih-, ya udah gue ikut, Nar lo ikut juga" ucap Putri menarik lengan Nara. Di sambut Nara dengan anggukan.

"Nahh gitu, ayo" ucap Dani.

Putri dan Nara berjalan di belakang Revan dan Dani. Mereka yang masih bingung akan dibawa kemana akhirnya terhenti saat Revan dan Dani masuk ke dalam kelas XI IPA 3, kelas Putra.

Gue nyesel ikut mereka berdua-,-

"Kalian berdua mau ngajak gue kesini untuk apa?" tanya Putri yang tidak di jawab oleh Revan maupun Dani.

Ok fix, gue di kacangin-,-

"Putra.. Nanti mau main sepak bola gak?" ucap Revan pada Putra yang sedang duduk sendirian entah sedang apa.

"Jam ber-" ucapan Putra terpotong setelah melihat Putri ikut bersama kedua sahabat pemalas nya itu.

"Ngapain dia ikut kesini?" tanya Putra bingung.

"Gue yang ngajak, bisa gak? Nanti siang sekitar jam dua?" tanya Revan lagi.

Putra mengangguk lalu mendekati Putri. Ngapain nih anak deket deket gue. Tanya Putri dalam hati.

Putra tiba tiba merampas sebungkus somay yang di bawa Putri. Menggigit plastik bagian bawahnya dan langsung melahap satu per satu somay tersebut.

"Woyy itu punya gue kenapa lo ambil! Ganti gak?! Cepet ganti yang baru" paksa Putri.

"Gak mau, udahh ikhlasin aja, emang lo mau? Nih ambil" ucap Putra menyodorkan somay ke arah Putri.

Putra dan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang