Pertemuan yang Manis

86 2 0
                                    

"Naraaaa, minjem PR lo dongg.. "

"Enak aja, kerjain aja sendiri. Kepala gue hampir pecah ngerjainnya, sedangkan lo mau enak enakan nyalin jawaban gue. Usaha sendiri!"

"Astagfirullah Nara, pelit amat sih lo. Lo tau gak? Ada cewek yang pelitnya minta ampun terus besok besoknya dia berubah jadi nenek nenek tua. Lo gak mau kan kayak gitu?"

"Mulai, sok nakut nakutin gue. Gue gak takut. Minta jawaban sama orang lain aja sana, jangan sama gue, hussttt.. "

"Baby, pleasee"

"Berhenti panggil gue baby, gue bukan bayi"

"Iya deh iyaaa, gue ganti jadi sayang aja"

"Lo minta gue tampol?! Udahh pergi sana"

"Kasar banget sih sayang"

"Gue bukan pacar looo! Pergii!!"

Pagi pagi udah ada aja orang yang bikin mood gue jelek.

Hari rabu yang membosankan..

Tiba-tiba ada orang yang menepuk bahu Nara.

Ini pasti Revan lagi

"Kenapa lagi sih Van?! Gue kan udah bilang gue gak mau-" Nara terdiam sejenak.

"Gak mau apa?"

"Ehh Putrii, sorry gue kira lo tadi Revan. Kenapa Put?"

"Pulang sekolah nanti temenin gue ke Perpustakaan Kota yaa!"

"Pulang sekolah? Hm.." Nara berpikir sejenak.

"Bisa. Nanti gue temenin"

"Yeyy, thanks Narr.."

Entah apa yang sedang dipikirkan Putri saat itu. Tidak biasanya dia ke Perpustakaan Kota. Memang benar dia suka sekali dengan novel, mungkin tidak terhitung sudah berapa banyak novel yang dia baca.

Tapi selama SMA dia tidak pernah ke Perpustakaan Kota, this is first time. Biasanya dia hanya ke toko buku saja, sekadar melihat lihat atau membeli novel yang dia suka.

"Putri, lo dicari tuh sama Alex"

"Alex temen Putra?" sahut Nara cepat.

"Iya, itu dia nunggu di depan pintu"

"Ok, thanks ya"

Ngapain dia ke sini? Apa ada hubungannya sama Putra? Entahlah, gue ke sana aja.

Postur badan Alex sudah sangat familiar di mata Putri. Bukan, Putri tidak terlalu dekat dengan Alex, tapi dia sering melihat Alex dan Putra bersama sama.

Postur badan yang mungkin bagi sebagian orang tidak cocok untuk anak seusia SMA. Badan yang tegap, tinggi badan yang mungkin sekitar 171 cm, wajah yang berbentuk oval dan rambut yang di kesamping kanankan menjadi pelengkap yang sangat matching dengan badan yang dapat dikatakan sempurna. Dibandingkan dengan Putra sebenarnya Alex tidak kalah. Tapi entah kenapa Putra yang lebih terkenal daripada Alex.

"Kenapa lex? Lo cari gue?"

"Iya Put, ada yang mau gue omongin sama lo"

"Sekarang?"

"Nanti aja, waktu istirahat. Bisa kan?"

"Yaa. Bakso Pak Mudin masih bisa menunggu"

"Tenang, nanti gue beliin bakso deh, kita ngobrol sambil makan"

"Ehh tapi nanti dibeliin es nya juga gak nih? Masak kita makan gak ada minum kan gak lengkap"

"Iya deh iya, gue traktir nanti, tenang aja"

Putra dan PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang