Chapter 19"Gua juga pernah gitu kok"kata Camila kepada Addyln yang sama sama sedang berbicara tentang jerawat
"Ribet ya, kaya kena air sembarangan sedikit langsung numbuh lagi"kata Addyln sambil menghela nafasnya malas"Muka Charles bersih banget"kata Camila
"Tuhkan, kenapa justru cowo mukanya lebih bersih dari cewe?"kata Addyln memelas
"Hormon kali"jawab Camila
"Tapi kita kan butuh muka bersih,cowo ngga butuh lah ya, i mean prolly won't be necessary for them"kata Addyln sambil terkekeh
"Kasian juga kali"kata Camila dan Addyln hanya terkekeh
Setelah itu mereka berdua kembali ke villa, sesampainya mereka di villa sudah menunjukkan jam 2 pagi, tiba tiba ada suara di luar pintu yang baru mereka tutup, Harry dan Bethany sedang berciuman di hadapan Addyln.
Mata gadis itu sudah di penuhi airmata, ia menepis airmatanya dan menyanggupkan dirinya untuk melihat kejadian di depannya, sadar akan adanya Addyln dan Camila, Harry dan Bethany berhenti dengan urusan mereka.
"You just said you missed me just this afternoon, what's in your head?"gumam Addyln di dalam hatinya
Kemudian Addyln hanya menatap Harry dengan tatapan kosong seolah olah lelah dengan perilaku Harry yang tidak tahu arah, merasa begitu lemah dan tidak bertenaga dan juga berhak untun mengatur apa apa
Addyln kemudian masuk ke dalam kamarnya di temani oleh Camila, tentu saja Harry merasa begitu hancur dan beraduk aduk, ia bahkan meminta Bethany untuk pulang sendiri dan gadis itu mengiyakan permintaan Harry
Kemudian lelaki berambut panjang itu berdiri di ambang pintu Addyln, menatap punggung Addyln dan Camila yang menatap jendela kamar Addyln, suara isakkan Addyln mulai terdengar dan Camila mengelus punggung Addyln
"Baru tadi siang dia bilang dia kangen gua"kata Addyln sambil terengah-engah
"Harry memang ngga punya komitmen"kata Camila sambil menatap sepupunya iba sambil mengelus punggung Addyln pelan
"Keluarin aja"lanjut Camila
"Gua kurang apa sih?, bayangin deh, gua sekarang sering yakinin bahwa gua lebih baik dari apapun yang gua rasain, lebih baik dari cara Harry ninggalin gua dan treated gua, Sisa 7 hari loh kita disini, tapi gua tau gua harus move on dari Harry, he's not worth my time"kata Addyln sambil menghapus airmatanya dan menunduk
"He definitely does not worth your time"jawab Camila
"I hate him so much"kata Addyln sambil menekan tiap perkataannya
Mendengar hal itu, Harry berjalan meninggalkan kamar Addyln, mereka berdua sama sama tau, kata hate itu kata kata yang serius, Harry memang salah dan dia sadar dia harus nerima apapun yang Addyln rasakan
Kemudian Harry duduk di ranjang kamarnya sendiri masih dengan pikirannya yang kemana mana, ia menatap langit langit kamarnya, merasakan segala macam hal yang bercampur aduk, namun akhir akhir ini rasa bahagia tentu susah dia dapatkan.
Entah apa dengan gadis ini, atau mungkin ini pertama kalinya Harry melihat seseorang yang dia sakiti secara langsung, namun ia merasa sakit yang luar biasa ketika melihat Addyln menangis sampai segitu parahnya atau bahkan merasa tidak cukup karena dirinya sendiri.
Dari cara Addyln berbicara atau berprilaku, percaya diri gadis itu tidak pernah goyah dan ia sendiri ragukan sampai datangnya Harry yang seketika membuat gadis itu hancur dan berpikir serta berasumsi ini itu tentang dirinya sendiri
Tiba tiba pintu Harry di ketuk, tampaklah Addyln dengan matanya yang sembab di hadapan lelaki itu, kaget dengan adanya gadis itu, ia merasa ia merindukan cara gadis itu memeluknya.
"Gua cuma mau pamit pulang"kata Addyln singkat tanpa kontak mata dengan Harry
"Kan masih 7 hari lagi?"tanya Harry bingung dan merasa campur aduk
"Gua ga bisa lama lama disini"kata Addyln
"Kenapa? kan plan lu sampai 7 hari lagi?"tanya Harry seakan akan dia menekan Addyln
"Thank you for everything and the rest"kata Addyln
"Addyln-"kata Harry dengan matanya yang memerah, gadis ini selalu bisa melelehkan es yang begitu beku dan dingin itu
"Jangan pergi"kata Harry sambil menggeleng
"See you on top"bisik Addyln dengan matanya yang sayu, Harry keluar dari kamarnya dan menarik tangan Addyln, gadis itu menghela nafasnya dan sedetik kemudian badan mungil gadis itu di peluk oleh Harry dan disana lah Addyln mengeluarkan seluruh emosinya, merindukan apapun yang Harry sudah berikan kepadanya.
Addyln ngga bisa berbohong kepada dirinya sendiri, dia benar menyayangi lelaki itu, namun dengan keadaan dan waktu yang singkat gadis dengan pikiran dewasa itu menganggap karena situasi yang ada segala hal menjadi terasa terdramatisir dan tentu saja yang ia akui cinta di tepis dan di anggap sebagai perasaan remaja, dia juga yakin, pacar pacar orang di SMA ngga bakalan bertahan sampai menikah, kalaupun benar, hal itu hanya akan terjadi di 2 dari 10 pasangan dan dia tau dengan jelas Harry dan dia tak akan pernah bisa bersama sama.
Begitu jelas Harry paparkan dia bukanlah lelaki yang berkomitmen, lagi lagi salah satu poin bagi Addyln untuk menyalakan lampu merah bagi dirinya sendiri.
Ketika Addyln berjalan menuju pintu villa, Harry mengikut gadis itu dari belakangnya, mata Camila menganalisis gerak gerik Harry yang tak biasa, dia ngga pernah mau berjuang buat cewe lain, bahkan dia ngga maksa seseorang untuk stay.
"You've hurt her way too many times"bisik Camila dan Harry mengangguk mengerti
"I do realize that"jawab Harry dingin
"You shouldn't have done that"kata Camila kasar
"I know"jawab Harry masih dengan sikapnya yang dingin dan menghela nafasnya kemudian melihat punggung Addyln lama lama lenyap dari hadapannya
***
"Astaga, kenapa pulang mendadak?"tanya sang ibu kepada Addyln
"Iya, memang, aku ngga tau mau ngapain lagi disana"jawab Addyln sambil tersenyum tentu saja Natalie merasakan sesuatu yang aneh tentang anaknya sendiri
"Are you okay?"tanya Natalie
"Yep"jawab Addyln sambil tersenyum lebar
"Alright"jawab Natalie yang kemudian membantu Addyln menaikkan kopernya ke bagasi mobil
"All in?"tanya Natalie dan Addyln mengangguk
Selama perjalanan Addyln menceritakan indahnya Hawaii dan berkata bahwa Natalie dan dia harus ke Hawaii bareng suatu saat, tentu saja Natalie mengangguk semangat, Natalie memang seorang ibu tetapi juga seorang sahabat bagi Addyln.
Kemudian handphone Addyln berdering, matanya mengscan tulisan di handphonenya, pesan itu dari sahabat dekatnya, Arielle, tentang bagaimana musim panasnya tanpa Addyln di Manhattan.
Dengan sigap, Addyln membalas pesan Arielle dengan "gua udah di Manhattan".
Kemudian gadis itu dan ibunya sampai di rumah mereka kemudian Addyln masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang kelelahan dengan perjalanannya selama di pesawat, setelah beberapa lama memikirkan tentang Harry akhirnya gadis itu tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Fling [H.S]
Fiksi RemajaWritten in Bahasa Written by @cutiemuffin-s on wattpad right when the sunflower blooms in that season there is spark of love blooms from two teenage kids Addyln bertemu dengan Harry di Honolulu,Hawaii. Dari sikap keduanya yang sama sama dingin dan...