salju di gurun pasir

musik yang di ciptakan geranat...

Tangan gemetaran itu terlihat pucat pasi merangkul kepalanya.
Letupan demi letupan menyambar di sekelilingnya pekikan anak-anak mulai tak terdengar lagi.
Api di mana-mana, tiupan angin malam yg berhembus kencang membuat pasir menuju ke arah matanya, sesekali ia mengedipkan mata tetapi tak memiliki keberanian untuk melepaskan rangkulan tangan di kepalanya.
Bagi gadis itu berjalan merangkak adalah suatu hal yang lumrah ia lakukan sejak berada di negeri palestina ini, tapi kali ini ledakannya sungguh dahsyat.
Sebuah tangan meraih lengannya yang kecil tanpa bersuara, lingkaran tangan di jarinya terlihat memiliki sisa, tangan gadis itu benar2 kecil, seretan lelaki itu cukup membuat tubuhnya terpontang panting, genggaman tangannya yg kuat membuat ia merintih kesakitan seperti tak ingin terlepas dari tawanaanya...
Matanya yg di penuhi pasir membuat pandangannya tak begitu jelas melihat siapa lekaki yg berani menculiknya.
Malam itu benar2 gelap pekat, langkah mereka hanya di bantu oleh hantaman granat yang sesekali memancarkan api.
Mataku mulai perih, lelaki itu menyalakan mesin mobil dan menuntunku dengan tergesa menaiki sebuah mobil.
Tiupan angin yang di hasilkan dari mobil yang tak memiliki atap itu membuatku mampu sesekali mengedipkan mata dan langsung mengarah pada keberadaan lelaki itu....
Oh richard....
Kelegaan ini membuatku mampu menyandarkan punggung di kursi tempat dudukku....
Mau kemana kita richard.... ???

Yang jelas menjauh dari tempat seperti neraka itu....