Gerbang

88 7 0
                                    

Hari ini paman datang, aku memang biasa bermanja dengan nya. Sejak orang tua ku bercerai, paman memang lebih perhatian padaku.

Seandainya,,, aku benci kata 'itu'. Yang aku tau dihadapanku adalah realita yang harus dijalani, terkadang menyimpan rindu itu sulit. Namun dari berpisah aku tau arti dari kerinduan. Dari kebencian aku tau arti kedamaian. 'ah,, helaan nafas ini selalu terdengar berat.

Tiba2 paman mengagetkanku dari belakang, ahhhh rasa nya ingin loncat, 'beneran kaget aku ini paman' jeritku.. Dengan santai 'ia' terkekeh. Coklat,, batangan gelap yang selalu membuatku merasa manis. Selalu,, paman memang selalu membuatku tersenyum.

Besok, paman anterin kamu ya ke sekolah barumu, paman mau liat sekolah ponakan paman yang cantik. 'Teraroji' tentu saya paman kuhhh

Esok pagi nya kami mengendarai motor ke sekolah. Memasuki wilayah lapangan bola dekat sekolah ku, terlihat paman mulai merasa tidak nyaman, sesekali ia memejamkan mata. "kenapa paman" tanyaku. "gpp" sahutnya. Bunyi gas motor yang melaju cukup kencang di pagi hari membuatku cukup terkejut. 'Slow donk paman' terlihat paman nyengir aja melihatku cemberut dan memukul pundak nya.

Sesampainya di gerbang sekolah, nampak paman enggan untuk masuk. Ia terlihat mengerinyatkan dahi nya. Tiba2 paman jatuh terduduk sambil memegang kaki nya. "Kenapa paman"? Aku benar2 terkejut. 'Ada apa dengan paman hari ini?

Dengan cepat  paman bangkit dan langsung senyum ke arahku. 'Masuklah' paman akan pulang.

Berat kakiku untuk melangkah masuk. 'yakin gpp paman'? 'iya' masuklah.. Berulang kali ia mengucapkan kata itu. Aku melambai kan tangan sambil berjalan menuju kelas ku. Seharian itu aku benar2 tak konsen belajar. 'Ada sesuatu' pasti itu. Tapi apa? Beribu pertanyaan berkecamuk dalam pikiran ku hari ini. 'Ini pasti ada yang gak beres' .

Bel pulang berbunyi, dengan cepat aku melangkah keluar untuk pulang. Tak sabar hati ingin bertemu paman ku lagi. Sonia dengan cepat mengantarku dengan motor khas nya.

'Paman.... !!! Jeritku dari luar. 'Aku pulang'!! Terlihat sosok paman dari balik pintu menyambutku. 'Makanlah' ujar nya sambil melihatku melepas sepatu. Siang itu aku makan ditemani nya, rasa penasaran membuatku ingin cepat menelan semua nasi ini.

'Paman gpp' tanyaku memulai rasa penasaranku. 'Iya" sahutnya, 'kenapa'? Tanyanya lagi. Tadi pagi paman kenapa, 'gpp' sahutnya, 'gak mungkin' dengan cepat aku menangkis kata gpp yang sering aku dengar untuk menutupi kebohongan nya. Kalau sakit, paman terlihat sehat. 'Ayolah paman' apa paman melihat sesuatu? Wajahnya langsung berubah saat itu. Terlihat ragu namun akhirnya setelah kudesak ia bercerita juga. Sekolah itu,,, bukan sekolah biasa. Itu "kerajaan". Maksud paman? Rasa penasaranku makin membuncah. 'Paman tak sanggup memasuki nya' berawal dari lapangan bola itu. Itu adalah gerbang kampung nya. Sepanjang jalan dari lapangan bola menuju sekolahmu itu banyak penduduk nya. Paman tak sanggup melihatnya, saat di gerbang sekolah mu, itu ada penjaga nya karena itu adalah gerbang kerajaan. Sekolah itu.. adalah kerajaan sebenarnya.. Paman berhenti bercerita, ia tak sanggup menceritakan isi dari sekolah ku. 'Aku tertegun' tak sanggup berkata, benarkah? Beribu pertanyaan menari2 di kepalaku. Rasa penasaranku makin menjadi setelah mendengar cerita ini. 'Takutkah aku'? Tidak!!! Aku sudah terlanjur memilih sekolah ini, gerbang itu.. Seperti apa dia? Kenapa paman tak sanggup melewati nya.. Aku yakin pasti ada sesuatu.

Kerajaan dalam BayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang