Iya atau Tidak

23 1 0
                                    

22/02/2019

Aku merasa lebih lega disaat hatiku tak lagi memaksa sebuah harapan yang aku harapkan pada orang lain. Melepas apa yang sekiranya membuatku sesak dan menghela nafas dalam-dalam membuat beban yang ada dihatiku menghilang secara berlahan.

Mengapa harus memaksakan orang lain untuk mencintai diri ini, bukankah aku sendiri juga tak ingin bila dipaksa. Terkadang aku sangat egois, menyalahkan orang lain akan rasa sakit dihati ini. Meski pada kenyataannya ini adalah salahku sendiri, mencintai sendirian tanpa dicintai.

Sungguh menyedihkan ketika aku selalu menyalahkan orang lain akan rasa yang timbul karena hatiku sendiri. Tidak ada yang meminta untuk aku mencintainya, ini inginku sendiri bukan juga inginnya.

Tapi tetap saja aku tak bisa menghilangkan rasa ini dengan mudah, meskipun saat ini aku sedang mencari kesibukan agar aku lupa dengan rasa maupun luka.

Yang sulit untukku mulai melangkah dan beranjak adalah ketika dia seakan mengiyakan rasa ini, tetapi dilain waktu dia juga seperti mengabaikan.

Lantas bagaimana ? Haruskah aku tetap menetap ? Namun aku juga lelah. Aku mohon katakan iya atau tidak agar aku tahu apa yang harus aku lakukan, tetap tinggal denggan perasaan ini atau pergi mencari rasa lain.

Antara KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang