Ia hadir begitu mudah
Tanpa rasa sedih
Ia hadir begitu nyaman
Tapi, aku lelah
Aku akan menemuinya lain masa
Bagian terakhir dari embun
Ialah yg memecahkan embun
Ilalang sekarang hanya kenangan manis
Tapi dia hadir sebagai makhluk diantara tajamnya ilalang. Aku menyukainya seperti ilalang. Menyayanginya seperti ilalang. Namun mencintainya lebih dari ilalang. Semoga ia bahagia. Senyumnya sangat berarti bagiku. Tawanya masih terkenang. Hawa panas dalam tubuhku sudah menjalar setiap pori. Aku pergi. Aku titip dia pada langit yang kekal. Supaya suatu ketika aku bisa menemuinya. Jaga dia langit. Jingga meshaku. Cinta keduaku dan terakhir. Sudah cukup embunku terpecah menjadi dua saja. Tak lebih dari itu. Tulisan ini bukan imajinasi tapi realita. Hanya sepenggal perjalanku kali ini. Lain waktu, aku akan datang sebagai kekasih. Bersama jingga disampingku.
Terimakasih.
