Ketika jingga pergi meninggalkan sang senja, ada cahaya yang bersamanya saat ini.
Ingin ku bercerita kisah dulu yang menghilang dalam tangis dan sesak.
Hari itu adalah hari Kamis entah tanggal berapa aku pun lupa. Dengan rambut pendek, muka kumal, dan banyak rembulan di wajahku. Ku hampiri ia yang sedang merindukan datangnya diriku setelah hampir sebulan tak berjumpa. Pulang dari pendidikan dan latihan untuk menjadi tantangan yang aku sukai. Sudah aku lakukan terbaik demi masa depan dan hubunganku saat itu. Tapi apalah daya ketika fisik dan sikapku yang tetap cuek jika ia mengkomentari apapun tentang diriku. Saat ia lelah mungkin di sana aku melihat ketika perjuangan seorang sudah goyah. Sebatas apapun ia tetap akan pergi ketika ia lelah berjuang. Tapi berbanding terbalik denganku yang ingin memulai dengan nama di hubungan kami. Bukan lagi sebatas teman tapi mesra, bukan lagi sahabat, dan bukan lagi kekasih bayangan. Aku ingin memilikinya dengan sebuah nama kekasih dan masa depan.
Kalian pasti tau jika ujung dari lelah adalah menyerah. Dan komitmen adalah ucapan dan harapan tak terbatas bagiku.
Jingga mesha ku pergi dan ia berkata
"Jangan membuat pria lain menunggumu dengan waktu terlalu lama karena lelah akan menjadi menyerah, kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik dariku" Ketika aku dengar suara itu seketika tubuh dan harapanku hancur dan sirna.
Aku hanya berkata memanggil namanya dengan lembut.
"Emangnya kamu gak mau hubungan kita lanjut dengan nama yang jelas? "
"Tidak, sudah cukup, semoga ini menjadi pelajaran kamu kedepannya"
"Baiklah terimakasih untuk semuanya" Ku dekap tubuhnya untuk terakhir kalinya dan mengucapkan berkali-kali terimakasih, terimakasih dan terimakasih.
Ku pergi jika itu mau mu
Ku tinggalkan jika itu pinta mu
Ku diam jika itu marah mu
Itu yang ku rangkai ketika aku merindukan dan mengingatnya lagi hanya ingin melihat ia bahagia.
Dan sekarang ia sudah bersama cahaya di langit.
Ketika langit mengijinkan ia bahagia makan ia akan bahagia bersama perempuan penyuka mentari bukan lagi perempuan penyuka senja sepertiku
Part 1
Kisah jingga&senja
