"Ibu aku keluar sebentar! ""Iya sayang, hati-hati. "
(Y/n) mengangguk dan pergi dari rumah. Hari ini (y/n) libur, setiap hari senin Sunshine akan libur. Beruntung tadi di rumah masih ada roti untuk ibunya makan.
(Y/n) memegang perut, suara cacing kelaparan terdengar keras dari sana. Dia terus berjalan melewati gang sempit menuju ke tempat persembunyiannya. Tempat di mana (y/n) melepaskan semua keluh kesahnya. Bahkan batu besar pun jadi teman curhatannya.
Tempat rahasia itu terletak di tempat terpencil, dia harus melewati pasar untuk menuju kesana.
"Ah lewatin pasar ya. Nyuri roti lumayan nih. Hehe. "
(Y/n) mulai tertawa kecil sendiri. Tempat yang remang remang memang menjadi nilai plus untuknya sembunyi dari kejaran orang.Mata bulatnya menelusuri pasar dari kejauhan. Setelah menentukan target, yn kemudian berjalan santai mulai berdesakan dengan pembeli lain. (Y/n) berhenti sebentar di tengah tengah orang berjalan. Matanya kembali menyebar mencari tempat mana yang paling ramai. Sehingga jika dia mengambil makanan dari sana tidak akan ketahuan.
Toko tengah pasar yang penjualnya laki laki tua berotot yang mukanya garang minta ampun. Glek, (y/n) menelan ludah susah payah. Dia kembali berfikir, kalau tidak disana dia mencuri dimana lagi dia akan mencuri.
"Aku harus bisa. (Y/n) kau pemberani bukan pengecut. " ucapnya menyemangati diri.
Dengan berakting dia melangkah seperti orang lain. Tempat ini sangat ramai, tangan yn mendesar masuk melewati gerombolan ibu ibu yang kebanyakan bicara ketimbang beli itu. Tangannya terus menerobos.
Dan, huph, dia dapat satu potong roti. Dengan cepat yn menyembunyikan roti itu di balik bajunya. Tanpa sepengetahuan orang lain. Sesegera mungkin dia melangkah pergi.
Dari atap rumah tiga orang berbeda tinggi badan dan warna rambut memperhatikan (y/n).
"Ne aniki, wanita itu sepertinya pandai mencuri. Apa ajak dia saja untuk masuk ke kelompok kita. " saran gadis rambut merah bata, bernama Isabel. Farlan si rambut pirang mengangguk setuju dengan saran isabel.Namun, si ketua rambut legam yang bernama levi itu masih tetap diam mengapa tajam punggung (y/n) yang hilang di kelokan jalan.
"Kita tunggu waktu yang pas untuk menjaknya bergabung ke kelompok kita. " jawab Levi dengan nada datar yang sama datarnya dengan ekspresinya.
Isabel bersorak senang, setidaknya jika wanita itu jadi anggota baru maka isabel tidak sendirian lagi. Sedikit info saja di kelompok levi hanya isabel saja yang perempuan yang lain laki-laki semua. Kan isabel jadi kesepian, apalagi ketuanya, levi, yang tak pernah berekspresi.
Mending curhat sama batu dari pada sama levi yang sama sama diem aja kalau di ajak ngomong. Sekalinya ngomong malah umpatan yang keluar.
Pernah ada satu anggota kelompok ya uang berbuat kesalahan yaitu tidak sengaja mengotori lantai karena tidak tahu kalau sepatu yang dia pakai terkena lumpur.
Hampir ,eh bukan, tapi seluruh kata umpatan keluar dari mulut levi. Bahkan nama hewan pun tak luput dia absen. Peraturan utama dalam kelompok levi adalah jagalah kebersihan karena kebersihan sebagian dari nyawa.
.......
Dengan memakai dress pendek sepuluh senti diatas lutut. (Y/n) masuk kedalam tempat ia berkerja, Sunshine. Setiap hari kecuali hari senin, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung yang rata rata adalah laki- laki.
Musik mendengung kencang memekakan telinga. Ini telah tengah malam dimana kehidupan malam yang sebenarnya baru di mulai.
(Y/n) mempercepat langkahnya menuju meja bar, menghindari colekan nakal pengunjung yang menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE (Levi X Reader)
Teen FictionWarning: ini cerita lama dan bahasanya masih amburadul. Mohon untuk tidak membacanya!! (Y/n) tidak pernah menyangka kalau takdir yang selalu dia benci bisa mempertemukannya dengan Levi. Cowok yang telah membuatnya kaluar dari dunia gelap Kota Bawa...