Part 37

3.1K 465 116
                                    

Enjoy guys, Siapin hati ya 😂

.

"Jii, makan dulu yuk sayang, masa seharian di kamar terus."

"Nanti, Ma."

Jisoo membenamkan wajahnya di bantal dan meremas bantal tersebut.

"Kamu gak papa kan? Kok suaranya kayak serak gitu."

"Gak papa, baru bangun tidur." Jisoo kembali membenamkan wajahnya.

"Oh, bentar lagi keluar ya, makan dulu."

Dan Jisoo tidak menjawab ucapan Ibunya. Jisoo sibuk membenamkan wajahnya di bantal untuk meredam suara isak tangisnya agar tidak terdengar oleh Ibunya.

Dari siang hingga Maghrib menjelang, Jisoo terus berada di kamar tidak ada keluar sedikitpun. Jisoo menghabiskan waktunya untuk menangis, menangis bukan karena menyesal, tapi karena rasa sakit yang masih membekas di dada.

Jisoo beranjak dari tempat tidur berdiri di depan cermin mengamati wajahnya yang terlihat pucat serta mata yang sembab. Sepertinya Jisoo harus mencari seribu satu cara agar Ibunya tidak curiga dengan mata nya yang terlihat berbeda dari biasanya. Jisoo beralih menatap ponselnya yang terletak di meja riasnya dimana di layar ponsel tertera Jennie, dan Jisoo mengabaikan panggilan telepon tersebut.

"Jisoo"

Jisoo menghela napas karena kembali mendengar suara Mama Dara.

"Ada Jennie."

Mata Jisoo sedikit membulat.

"Cepet keluar ya."

Jisoo menggeleng kecil seraya menatap dirinya sendiri di cermin. Jisoo tidak ingin bertemu dengan Jennie karena hanya dengan membayangkan wajah Jennie saja sudah membuat Jisoo menangis, bagaimana jika melihat wajahnya secara langsung.

Mengabaikan ucapan Mama Dara, Jisoo kembali ke tempat tidur berbaring dengan posisi menyamping menarik selimut sampai ke bahunya karena AC yang menyala terasa semakin dingin bagi Jisoo.

Jisoo membuka matanya yang baru saja terpejam saat merasakan sisi tempat tidurnya sedikit bergerak. Jisoo menarik selimut sampai menutupi wajahnya karena ternyata Jennie sudah duduk di dekatnya, duduk di tepi tempat tidurnya.

"Hei.."

Suara tangis Jisoo mulai terdengar dengan selimut yang masih menutupi wajahnya.

"Serius mau putus?" Jennie menatap bahu Jisoo yang bergerak naik turun dengan tidak teratur, dan Jennie sadar jika Jisoo sedang menangis.

Jennie menghela napas karena tidak dapat mendengar suara Jisoo sedikitpun selain suara isak tangis gadis tersebut.

Jennie yang tengah duduk di tepi tempat tidur Jisoo, beralih berjongkok di hadapan Jisoo yang masih menutupi wajahnya.

"Gue bener-bener gak nyangka Lo putusin gue, padahal tadinya gue yang mau putusin Lo."

Tangis Jisoo pecah mendengar kalimat terakhir Jennie, namun tidak juga menunjukkan wajahnya.

"Gue berhasil bikin Lo cemburu, gue berhasil nyakitin Lo, tapi gue gagal putusin Lo." Kata Jennie sambil menyentuh puncak kepala Jisoo dan mengelusnya.

"Ada yang mau gue bilang, tapi please liat gue."

Jisoo menggeleng.

"Please.."

Jisoo kembali menggeleng menggenggam erat ujung selimut yang menutupi wajahnya.

"Gue bakal pergi, gue terima kalo Lo putusin gue, tapi setelah Lo mau liat gue dan mau denger apa yang bakal gue bilang ke elo nanti."

Jen-(Soo)  {{ Jennie X Jisoo }} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang