1. Lee Taeyong Side

992 118 129
                                    

Warning: Yaoi, messy writing, typo, curse word.

.

.

.

Hari yang indah untuk bermanja di kasur. Dengan langit yang agak gelap dan udara yang dinginnya sempurna untuk kembali berlabuh di pulau mimpi, betapa sempurnanya pagi itu untuk bergelung di dalam selimut!

Tapi, benar-benar sial bagi mahasiswa tingkat empat di Universitas Cassavetes. Mereka semua -yang berbeda-beda jurusan namun satu tingkat- malah serempak diadakan pekan kuis. Benar, pekan kuis di kala persiapan pembuatan skripsi mereka! Betapa menyebalkan, karena mau tak mau mereka harus lebih mementingkan masa depan mereka -yang entah indah atau suram- daripada memilih bolos seperti yang dulu mereka sering lakukan.

Di antara mereka, mungkin Johnny yang paling sering mengalami migrain mendadak, atau capek berlebihan karena status ketua BEM-nya. Atau Taeyong yang sering mendengar keluhannya di tengah banjir tugasnya.

"Berisik," gumam Taeyong yang masih mengerjakan tugasnya. Dia masih terus menggerakkan jarinya di laptop sementara telinganya aktif mendengarkan keluhan seorang Seo Johnny, si playboy yang makin lama malah menceritakan hubungan tidak jelasnya dengan Ten. Kalau Yuta mendengar ini, dia pasti senang karena kutukan ibunya -atau lebih tepatnya kutukan Hekate yang dimintai tolong Hera- akhirnya bekerja pada salah satu keturunan Zeus.

"-maksudku, aku yang baik hati ini mana mungkin meninggalkan Ten. Kasihan dia, karena itulah aku memilih untuk bersama dengannya tahun baru kemarin!"

"Dan semua orang berpikir kalian pacaran?"

"Dan semua orang berpikir kami pacaran! Padahal kami sahabat, aku di sana saat Ten nyaris menghajar Doyoung sampai mati. Akulah yang memisahkan mereka sampai akhirnya berkelahi dengan si Jung! Aku tak mengerti, kenapa para bottom itu garang sekali?"

Pertanyaan itu diangguki Taeyong. Ten itu satu-satunya keturunan Ares yang posisinya bottom, makanya banyak yang suka meremehkannya. Salah satunya Doyoung, mulut si Kim itu memang tajam. Dan Ten kelihatannya memang dalam keadaan tak baik, sehingga langsung saja Doyoung dihajar! Untung Kun ada di sana, dia mengeluarkan kemampuannya -Taeyong sangat yakin, karena mana mungkin tiba-tiba ada Johnny yang harusnya sedang mengatur acara debat Bahasa Inggris nanti di lapangan?-.

Tapi selanjutnya malah Johnny dan Jaehyun yang berkelahi, dan kali ini seri karena keduanya sama-sama jago berkelahi, cerdas, dan tenang.

"Aku heran kenapa Ten tak mau jadi pacarku," kata Johnny sedih. "Aku yang sempurna ini... ditolak?"

"Tak heran," keluh Taeyong yang akhirnya membanting laptopnya -persetan dengan orang lain di sekeliling paviliun itu-. "Mana ada yang mau dengan playboy tengik sepertimu?"

"Apanya?" tantang Johnny dengan tawa sombong. "Tolong ingat bahwa si Nakamoto itu mantan terlamaku!"

"Terlama dan terindah, iya kan?"

"Sialan, Lee!"

Taeyong menggulum senyum, lalu membereskan barang-barangnya dan beranjak pergi. Ten pasti sebentar lagi ke paviliun itu dan mereka berdua... cuma Helios yang tahu apa yang keduanya lakukan nanti!

Pria itu sedang berjalan melewati bagian luar kantin saat tiba-tiba seseorang memanggilnya dengan keras. Saat menoleh dia mendapati seorang pria berwajah manis dan menyebalkan sedang melambai ke arahnya.

Itulah Kim Dongyoung yang dipanggil semua orang Doyoung, pria bermulut tajam dan tergalak yang pernah dia kenal. Di sampingnya ada Jaehyun yang mengetuk-ngetuk jarinya bosan, kelihatannya mereka berdua baru selesai kelas. "Mau bergabung?"

Field DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang