[8] Accidentally Falls

572 65 9
                                    

Maaf ya baru di up sempet kena writer block soalnya :((

○○○○○○

Pagi itu tidak ada yang spesial bagi seorang Choi Yuna. Pada dasarnya hidup gadis Choi itu memang sedatar itu.

Rumah-sekolah-tempat les repeat

Yuna bukan anak perempuan yang pintar tapi ibunya selalu saja memberikan les tambahan untuknya. Agar Yuna tidak ketinggalan pelajaran, katanya.

Yuna menurut saja. Toh les itu sangat membantu walaupun peringkat Yuna tak pernah menyentuh 2 besar.

Yuna jarang berinteraksi dengan banyak orang karena sifatnya yang pendiam dan tidak ingin terlihat mencolok.

Yang dekat dengan Yuna hanya Eunha, Chaeyeon, dan Dami. Sebenarnya banyak yang lain, sebut saja Rose sang putri sekolah dan Jihyo si populer. Tapi karena mereka berdua adalah orang yang cukup terkenal di sekolah itu Yuna lebih memilih jarang bersama mereka.

Yuna juga memiliki seorang sahabat laki-laki. Jaehyun namanya. Jaehyun sendiri adalah sahabat Yuna sejak taman kanak-kanak, tidak heran bahwa mereka berdua sangat dekat.

Tapi Yuna dan Jaehyun hanya seorang sahabat, tidak lebih. Jaehyun sendiri sudah memiliki kekasih, itupun berkat seorang Choi Yuna.

"Na, udah selesai PR fisika belum? Lihat dongg??" pinta Jaehyun kepada Yuna.

Jaehyun belum mengerjakan PR fisika karena semalam asik bermain game. Padahal PRnya harus dikumpulkan setelah istirahat makan siang nanti.

Yuna berdecak. Setelah itu Yuna mengangsurkan buku PR fisikanya kepada jaehyun. Ingin sekali rasanya Yuna memukul kepala sahabatnya ini dengan penggaris, tapi Yuna tidak ingin Chaeyeon memarahinya.

Chaeyeon, sahabatnya itu lebih menyayangi Jaehyun daripada Yuna hhh. Bucin can relate.

Ttok ttok

Seisi kelas seketika memfokuskan pandangan ke arah pintu yang baru saja diketuk.

"Permisi, kami ingin meminta sumbangan amal hari jumat" ujar seseorang yang tadi mengetuk pintu kelas Yuna.

Seisi kelas akhirnya sibuk mengambil uang yang ada untuk disumbangkan, termasuk Yuna.

"Ck, jangan terlalu kaku seperti itu Seokmin. Kau kira kami para guru?" Ujar bambam.

Yang dipanggil seokmin tadi terkekeh.

Di sisi lain Yuna terkejut. Bagaimana bisa ada seseorang yang terkekeh kecil saja semenarik itu? Yuna sampai terpaku beberapa detik sebelum kembali mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Aku mengerti Bam, maaf ya terdengar sangat kaku. Habis aku seperti ini mau bagaimana lagi?" Jawab Seokmin akhirnya.

Setelah itu Seokmin dan kedua temanya yang lain mulai berkeliling untuk meminta sumbangan.

Seokmin berjalan ke arah tengah di mana barisan tempat duduk Yuna berada.

Seokmin mengangsurkan kotak sumbangan tersebut ke arah Yuna.

Stories | Dokyeom x YujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang