Sorry banget yaa kalo ceritanya pendek dan rada gak jelas banyak typo bertebaran juga😁
"Ayah!!! Mama!!! Aaaaaaaaa" "hah... hah... hah... cuma mimpi...." Nana terbangun dari tidurnya di tengah malam dengan tubuh penuh keringat "kamu kenapa lagi na?!" Dengan nada panik seorang lelaki membuka tirai yang ada di samping ranjang Nana.
"Obat... hah.... obat... Rendy... obat... aku..." dengan nafas terengah-engah "nih.." lelaki itu memberikan obat dan segelas air. Nana yang menerima obat dan air itu segera meminumnya.
"Randy.. hiks... ayah.. mama... aku mimpi mereka lagi... hiks.." ucap Nana yang menangis di pelukan lelaki tersebut "udahlah jangan nangis lagi Na..." ucap lelaki itu yang mencoba menenangkan Nana.
--------------------
Pagi ini Nana berjalan-jalan di halaman panti ia ingin pergi keluar panti tetapi kepala panti selalu melarang mereka anak-anak panti keluar dan melewati pagar panti ya... Nana tinggal di sebuah RS. BAKTI MULIA atau sering dipanggil PANTI BAKTI MULIA.
Nana sangat penasaran tentang apa yang ada diluar panti. Rasa pemasarannya itu membuat Nana teringat dengan satu jalan yaitu pintu belakang panti yang sudah jarang sekali digunakan dan karena itu ia menjadi nekat.
Nana berjalan kebelakang panti ia mencari pintu itu. Pintu yang sudah sangat lama tidak digunakan sehingga pintu itu tertutupi semak belukar. Nana menemukan pintu itu.
Ia membuka pintunya dan... ia melihat jalan raya di depan matanya. Tetapi ia tidak melihat ada kendaraan yang lewat Nana berjalan menyusuri jalan yang sepi itu. Ia melihat ada sebuah gedung dengan banyak anak yang mungkin seumuran dengannya.
Nana berjalan mendekati gedung itu... Nana melihat semua orang memakai seragam. "Tunggu apa ini sekolah?" Pikirnya "aah sudah lama aku tidak melihat sekolah... aku juga sudah lama tidak bersekolah.." timpal pikirannya.
"Eum.. permisi.." suara itu membuyarkan lamunan Nana. "Nona... apakah nona ada perlu?" Ucap lelaki yang sekarang berdiri di depannya "saya lihat sedari tadi nona hanya berdiri menatap sekolah kami" tambahnya dengan senyum hangat yang terukir diwajahnya.
"Ahhh tidak aku gak ada keperluan apa-apa cuma lewat.." jawab Nana "ohh aku kira kamu ada perlu makanya ngeliatin sekolahku sampe segitunya" jawab lelaki itu sambil tersenyum hangat. "Oh iya kenalin nama aku Leonardo panggil aja Leon. Nama kamu siapa?" Tanyanya seraya mengulurkan tangan. "Namaku Ana Nartrisya panggil aja Nana." Jawab Nana sambil membalas jabatan tangan Leon.
"Leon!!" Suara teriakan itu membuat Nana dan Leon terkejut. Ternyata itu adalah salah satu teman Leon yang memanggilnya mengajaknya untuk segera pergi dari depan sekolah yang sudah mulai ramai.
"Eum.. Na aku harus pergi sekarang... kapan-kapan kita ketemu lagi ya..." kata Leon sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Tetapi saat dia berbalik ada yang menarik bagian belakang bajunya. "Eum... Leon aku boleh ikut gak? Aku... gak tau jalan disini aku... Baru disini..." menatap Leon dengan tatapan memohon. Leon membalas menatap Nana dengan iba akhirnya Leon memutuskan untuk membawa Nana pergi bersamanya.
________________________________________
Banyak typo bertebaran...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love the truth
Teen FictionKetika kenyataan yang pahit harus menjadi perpisahan yang menyakitkan...