Hari ini aku akan belajar untuk lebih bersosialisasi dengan teman-teman sekelasku. Aku tidak ingin kejadian yang menimpaku di kelas delapan terjadi lagi karena bagiku itu sangat-sangat menyakitkan.
"Diana,Novi,Via,Dede,Putri kita jajan yuk."Ucap ku.
"Yuk mel."Jawab mereka serentak bersamaan. Kami berenam pun berjalan beriringan menuju warung-warung sekolah di belakang dan membeli makanan juga minuman. Usai itu kami kembali ke kelas untuk menikmatinya.
Acara menikmati jajanan berlangsung beriringan dengan percakapan sederhana dengan tema horor.
"Eh kalian pernah gak liat hantu."Tanyaku.
"Gak pernah."Jawab mereka serentak.
"Aku pernah loh waktu kecil."Mendengar penuturanku mereka pun segera menyimaknya.
"Hantu apa tuh."Tanya Via penasaran.
"Ia hantu apa."Timpal Novia sementara dede dan diana terdiam menunggu jawabanku dan putri hanya mendengarkan sambil memutar matanya malas.
"Hantu apa ya yang pasti dia itu serem banget kaya anak kecil gitu deh."Sahutku.
"Terus gimana lagi?"Tanya Diana.
"Pastinya takut dan setelah kejadian itu aku jadi sakit dan gak mau makan."Jawabku ngeri.
"Terus-terus."Diana berharap mendengar ceritaku lebih dalam.
"Yah untungnya ada temen ayahku yang pinter dan dia ngobatin aku jadi aku sembuh deh. Gitu ceritanya."Sambungku sembari membenarkan posisi dudukku.
"Oh."Sahut Novi pendek. Dalam hati aku berkata semoga aku bisa menjadi teman mereka semua aku baru saja akrab dengan diana kelas 8 karena kita satu ekstrakulikuler.
Gak terasa rutinitasku berjalan dengan damai. Aku senang sekali karena mereka teman-teman sekelasku sangat peduli walau belum cukup akrab tapi aku akan mencobanya. Aku harus bisa.
Kini tibalah saatnya bel pulang. Aku pun menghampiri diana dan juga novi untuk bersama sama menuju ruang kesenian. Yah memang sejak kelas tujuh kami satu eskul tapi belum terlalu akrab dan sekarang aku akan mewujudkan impianku. Punya banyak teman jauh lebih baik. Tapi aku selalu memilih satu teman lebih dari seribu karena yang setia itu jauh lebih berharga tapi jika punya banyak teman setia jauh lebih indah.Setibanya di ruang kesenian aku dan diana bercakap-cakap sementara novi menghampiri teman teman kelas 9 yang lainnya. Saat aku dan diana sedang asyik mengobrol tiba-tiba dua orang menghampiri kami. Oh ya mereka kelas 9 juga cuma beda kelas. Mereka itu Naftrisa dan Salza. Aku mengenalnya sejak kelas 8. Aku masih ingat pertama kali. Saat itu aku sedang asyik dengan diana tiba-tiba mereka datang dan lalu memperkenalkan diri. Dengan sendirinya kita berempat bercakap dan jadi akrab deh.
"Eh iya kalian pernah kan nonton film annabel. Uhh serem yah tapi ada loh yang lebih seram."Salza memulai percakapan.
"Yap."Timpal Naftrisa.
"Apa??"Tanyaku dan diana penasaran.
"Itu juga sama film horor tentang boneka tapi bedanya boneka chuki. Ih serrem."Jawab Salza dan Naftrisa bersamaan.
~~~*~~
Gimana terhibur gak? Semoga terhibur yah. Tapi segini dulu yah ntar di sambung lagi hehe..😊😊makasih.
YOU ARE READING
INFINITE Teman Abadi
Teen FictionTeman-teman di kelasku... Kenangan yang tak kan pernah terlupakan... Mereka berharga.... Guru-guru kecilku... Ke banggaanku..... Motivasiku.........