Part 1

3K 245 11
                                    

Kim Seokjin adalah pria Chaebol di Korea , putra dari seorang presiden direktur sebuah perusahaan ternama , dan ibunya seorang designer terkenal . Seokjin tidak kekurangan suatu apapun, ia memiliki segalanya. Tapi, hanya satu yang tidak ia miliki. Yaitu, kebebasan. Sebagai seseorang yang lahir dari keluarga kaya, Seokjin selalu di tuntut untuk bersikap sesuai dengan perintah orangtuanya. Orangtuanya tidak pernah peduli dengan apa yang dipikirkan Seokjin , mereka hanya ingin Seokjin menjadi penerus bisnis keluarga, dan tidak perlu punya mimpi yang lain. Itu sebabnya, Seokjin memutuskan untuk pergi dari rumah saat usianya tujuhbelas tahun. Ia tidak pernah kembali ke rumah, tapi ibunya rutin berkunjung ke apartemen sederhananya untuk memberikan bahan makanan dan sekedar mengisi kulkasnya yang selalu kosong.

Kegiatan sehari-hari Seokjin hanya bekerja paruh waktu di bar sebagai bartender. Itu kegiatan malamnya, sementara kegiatan siangnya hanya berdiam diri di apartemen dan menulis resep makanan. Kehidupan Seokjin setelah pergi dari rumah hanya bermain, berbuat onar bersama teman-temannya, dan kadang berkelahi dengan remaja atau preman-preman lain. Tidak ada yang spesial, hiburannya setiap malam hanya kejar-kejaran dengan polisi, atau berkelahi dengan preman sok jagoan.

Kegiatan sehari-hari Seokjin selalu sama, sampai akhirnya ia bertemu dengan polisi muda yang sangat menarik perhatiannya. Malam itu, Seokjin mencorat-coret tembok sebuah café di kawasan Myeongdong, ia juga sempat berkelahi dengan pemuda sok jagoan yang melarangnya untuk melakukan hal itu. Seperti biasa, akan ada yang melaporkan kejadian itu, dan polisi akan segera datang. Sebenarnya, Seokjin bisa saja kabur dari tiga polisi yang mengejarnya, tapi Seokjin sengaja menyerahkan diri ketika melihat sesosok polisi tampan bermata sendu lewat di depan matanya. Tapi sayangnya, Seokjin malah di tangkap oleh polisi berwajah garang dan kecil, kalau tidak salah ingat namanya Min Yoongi —atau terserah apa namanya, Seokjin bukan tipe orang yang akan mengingat sesuatu yang menurutnya tidak penting.

Dengan berpura-pura bersikap kooperatif, Seokjin ikut dengan para polisi itu ke kantor polisi. Sengaja, agar ia bisa melihat si polisi tampan bermata sendu lebih dekat lagi. Tapi lagi-lagi, si polisi bermata tajam itu yang datang mengintrogasinya. Seokjin tidak mau bekerja sama, apapun pertanyaan Min Yoongi selalu ia abaikan, matanya hanya fokus pada si mata sendu yang sedang sibuk dengan laptopnya. Demi Tuhan! Dia sangat tampan dan sexy, bisepnya terbentuk sempurna, dan tubuhnya yang cukup atlestis membuat darah Seokjin berdesir.

"Aku ingin polisi itu yang menanyaiku. Aku tidak suka melihat wajahmu. Hm, petugas Min?"

"Sialan!"

Mungkin kesabaran Yoongi sudah habis, dia menendang kursinya dan langsung menyeret Namjoon untuk menggantikan posisinya. Tentu saja Seokjin bersorak gembira, ia tersenyum licik melihat wajah polos si mata sendu. Wajah polos dan lugunya sungguh tidak sepadan dengan tubuhnya yang sexy.

"Berapa nomor ponselmu?"

"Apa?"

"Siapa namamu?"

"Apa?"

"Jual mahal rupanya."

"Berikan nomor ponsel orangtuamu, bocah."

"Aku akan memberikannya, dengan syarat kau memberikan nomor ponselmu."

"Petugas Jeon ! Tahan bocah ini!"

Sialan! Seokjin mendesis tidak suka, ternyata si mata sendu ini bukan tipe yang mudah di goda. Apa dia straight? Well, itu bukan masalah besar untuk Seokjin, karena Seokjin bisa membuat laki-laki manapun menjadi gay untuknya.

"Oke, ini nomor orangtuaku. Mereka akan langsung datang saat kau meneleponnya. Tapi ingat, aku tidak akan berhenti berbuat onar sampai kau memberikan nomor ponselmu, dan menangkapku sendirian."

KA WAHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang