Rasa itu

3 1 1
                                    

Allahu Akbar... Allahuu Akbar. Laailaha Ilallah....

Suara adzan telah selesai berkumandang, yang menandakan panggilan untuk melaksanakan kewajiban seorang Muslim. Tepatnya waktu Dzuhur. Siswa siswi SMK Darmajaya berbondong bondong menuju Masjid yang berada di sekolah.
Terlihat sekumpulan laki laki menuju Masjid, hendak solat. Ramai. Itu yang tergambar dalam benak Daran. Mereka memasuki tempat wudhu, lalu mengisi shaf yang kosong.
Setelah selesai, mereka mengambil sepatu masing masing dan membawanya ke taman. Iya, memakai sepatu di taman. Hal ini sudah menjadi rutinitas Daran dan ketiga temannya. Mereka pun duduk di kursi bundar dan memakai sepatu disana.

"Kantin yuk" kata teman Daran yang bernama Dimas, mereka telah selesai memakai sepatu
"Oke, gue juga laper" gumam Daran
"Eh, Gra kita kan ada tugas dari Bu Iren, kita kerjain dulu aja. Jujur si, pas kena hukuman itu gue takut bener sama Bu Iren" kata Tyo yang mengingatkan Nugra pada hukuman Bu Iren
"Waduh iya, sorry nih Mas, Dar. Gue sama Tyo gabisa ke kantin. Gua nitip aja deh" kata Nugra
"Lo bedua si tengil, makanya" kata Dimas lalu disambung kekehan Daran, Dimas, Tyo dan Nugra
"Yaudah" Lalu Dimas dan Daran pun pergi ke kantin.

👑👑👑
"Jodoh pasti bertemu" terdengar nyanyian Kaira, suara Kaira memang sangat merdu. Kaira pun tak sadar telah menyanyikan lagu itu, yang Kaira harapkan adalah saat menyanyikan lagu itu, Pangeran yang ada di Lauh Mahfudz Kaira datang. Yah, itu hanya impian. Kaira dan Mia tengah duduk di kursi kantin setelah menghabiskan makanan mereka.
"Suara lo bagus ya Kai, gak sia sia gue ngajarin lo" kata Mia sembari menepuk bahu Kaira pelan.
"Hidih, dasar. Udahlah ayok gue mau ke kelas" gumam Kaira lalu berdiri meninggalkan Mia.
"Ah lo gabisa liat gue seneng kayaknya" kata Mia dengan ekspresi kesalnya dan menghampiri Kaira

Sepanjang jalan, Kaira selalu bernyanyi jodoh pasti bertemu yang dinyanyikan Afgan. Saat dijalan, Kaira terlalu asik dengan nyanyian itu sehingga Mia terabaikan.
"Jodoh pasti ber.. Te... -M.."

Bruk.
"Aduh, eh maaf ga sengaja" kata Kaira yang memang tak sengaja menabrak bahu seseorang. Orang yang Kaira tabrak itu menunduk, sehingga ia tak tahu siapa orangnya. Jelasnya orang yang Kaira tabrak adalah seorang lelaki.
"Gapapa kok" kata orang itu dengan ekspresi yang datar lalu melihat ke arah Kaira. Kaira melihat itu dengan mendongak. Tak ada senyum yang tampak, dan acuh juga pada Kaira seolah dia tak pernah tertabrak oleh Kaira. Kaira memperhatikannya.
Lelaki asing itu! Benak Kaira

Kaira yang melihat lelaki itu merasakan getaran yang menyesakkan dada. Apa ini balasannya jika dia menabrak orang lalu dadanya sesak? Tak masuk akal kan? Semakin Kaira melihat orang yang ada dihadapannya saat ini, semakin membuat Kaira merasakan sport jantung yah! Sangat melelahkan. Padahal hanya melihat, dengan cepat Kaira berlari meninggalkan orang yang tadi dia tabrak. Bagaimana Mia? Haduh... Justru Kaira meninggalkan Mia.

"Eh maaf ya tadi, temen gue ga sengaja nabrak lo" kata Mia sembari nyengir dan berlari menyusul Kaira yang sudah jauh, tak memperdulikan balasan apapun dari dua orang yang ada dihadapannya itu. Kampret ini anak,  maen ninggalin gue lagi dasar!!. Batin Mia bergejolak.

👑👑👑
Mia dan Kaira tengah terduduk di kursi kekuasaan mereka masing masing bersampingan tepatnya, sembari menunggu guru yang akan datang karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Kaira sedang memegang pulpen yang ia gerakkan sedari tadi, dan memfokuskan pandangannya ke depan. Mia yang melihat itu semua merasa bosan.
"Woyyy" kata Mia sembari membuyarkan lamunan Kaira
"Eh apaansi" kata Kaira dengan kaget lalu melihat ke arah Mia.
"Lo bengong dari tadi tau gak?" tanya Mia
"Enggak ah, gue gak bengong" bela Kaira
"Kalo ngomong sama lo, kayak ngomong sama donat. Sama sama gamungkin kalo dikasih tau realita. Mendingan ngomong sama donat, kalo capek langsung dimakan ini kalo lo? Bingung gue, mau makan tapi sahabat sendiri. Gimana dong?" gumam Mia yang sedari tadi menahan emosi akhirnya keluar juga kekesalannya.
"Gue gatau apa yang gue rasain Mi, rasanya gue dari hari itu kepikiran terus" kata Kaira yang hanya menatap ke depan dengan menggerakkan pulpen nya yang dari tadi memang aktivitasnya.

"Apa?? Lo kenapa? Ngawur lo kalo ngomong" kata Mia dengan kaget. Lalu ada seorang guru yang berjalan dari arah pintu. Dan masuk.

👑👑👑
Masih banyak murid yang berada di kantin dan yang berlalu lalang setelah selesai dari aktivitas mereka di kantin. Dimas terlihat sedang meminum jus nya, lalu berbicara pada Daran
"Cewek tadi yang nabrak lo, cantik juga ya" kata Dimas
"Ha? Gue gak terlalu ngeliat muka dia, aneh dia yang nabrak tapi dia lari gitu aja" ungkap Daran
"Mungkin malu" tebak Dimas
"Malu kali ya nabrak cowok seganteng gue" terdengar tawa dari Daran setelah mengatakan hal itu.
"Elah lo, ayuklah kelas" sahut Dimas
"Oke"

Kelas 12Teknik1 adalah kelas dimana Daran dan teman temannya berada. Kelas yang mayoritas lelaki memang, karena sedikit wanita yang ingin menjadi seorang Teknisi. Dimas dan Daran menuju kelasnya, karena sebentar lagi bel akan berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya.
Lalu duduk di kursi kekuasaan mereka. Dan akhirnya guru pun masuk di kelas Teknik2.

👑👑👑
Kegiatan sekolah telah berakhir, Mia dan Kaira masih terduduk di kelasnya walaupun tinggal mereka berdua disana
"Kai, lo harus cerita sama gue. Tadi lo kenapa ngomong ngawur kayak kurang makan. Atau jangan jangan penyakit ayan lo kumat?" tanya Mia yang disambut sentilan pedas di pipi dari Kaira
"Aduhhhh..." pekik Mia
"Sembarangan aja lo, gue gapunya ayan kali" seru Kaira
"Eheehe.. Makanya Kai, cerita sama gueeee kenapa" kata Mia sembari menggoyang goyangkan badan Kaira
"Iih apaan si Mia. Stop!" seru Kaira yang membuat Mia sontak berhenti dengan aksinya tadi dan menatap Kaira

"Mi, kayaknya gue suka.." kata Kaira
"Apaa??" kata Mia dengan kaget
"Kayaknya gue suka sama cowok asing tadi" lanjut Kaira
"Yang tadi lo tabrak?" tanya Mia antusias dengan wajah yang tak percaya. Jelas saja Mia tak percaya, karena selama ia bersahabat dengan Kaira, Kaira tidak pernah berbicara seperti saat ini.
"Iya Mi...." jawab Kaira. Hening.
"Entah kenapa gue selalu berfikir keras saat hati gue bilang gue suka sama dia. Terus gimana dong, hari hari disekolah yang kadang gue ngelamun itu ya mikirin dia. Bener apa enggaknya. Karena gue juga bingung, gue suka sama dia apa enggak" jelas Kaira. Mia hanya mengerjapkan matanya berkali kali lalu menggeleng gelengkan kepalanya.
"Good deh, ternyata lo ngelamun mikirin itu" kata Mia sembari bertepuk tangan kecil, hampir tak bersuara.
"Ih Mia, lo harus bantu gue. Gue jatuh cinta dan itu buat gue rumit" rengek Kaira lalu melihat Mia
"Gue bantu kok" kata Mia
"Gue juga tadi nyanyi nyanyi selama ada di kantin dan di jalan, gue juga  berharap Mi, ada pangeran Lauh Mahfudz gue dateng, dan yah terus gue ga sengaja nabrak dia. Dada gue langsung sesak gitu, gamungkin kan cuma gua tabrak terus hukumannya langsung kayak gitu. Mungkin dia Pangeran Lauh Mahfudz gue kali ya Mi makanya dia dateng. Dan secepat itu doa dikabulin? Gue heran deh Mi" kata Kaira lalu menoleh pada Mia disampingnya. Terlihat Mia sedang menganga dengan wajah anehnya, lalu menempelkan punggung tangan di dahi Kaira
"Lo gila apa gimana" kata Mia yang masih dengan tampang anehnya.
"Ih ga lucu Mia" rengek Kaira yang disusul tawa Mia dengan kencang
"Abisnya lo cerita kayak dongeng, heran gue" gumam Mia
"Ah lo iniiii" kata Kaira dengan bibir mengerucut
"Oke okee my bestfriend"

👑👑👑
Kaira menuju tempat parkir, tempat dimana motor kesayangannya berada.
Terlihat di tempat parkir, Daran yang ada di tempat parkir bersama teman temannya. Dan juga banyak orang yang berlalu lalang. 
"Guys, gue duluan ya" kata Daran lalu meninggalkan teman temannya
Setelah sampai di tempat parkir, Kaira sempat berpapasan dengan Daran. Dan membuat Kaira menjadi salah tingkah, Daran melihat Kaira sebentar lalu pergi melajukan motornya.

Lalu dilihatnya teman teman Daran sedang duduk di kursi yang memang sengaja dibuat disana. Kaira juga salah tingkah melihat teman teman Daran. Kaira yang salah tingkah saat itu lalu memberi seulas senyum tipis pada mereka. Yang juga dibalas senyum. Untung dibales senyum juga batin Kaira. Dan Kaira pulang menuju rumahnya

👑👑👑
Di kamar bernuansa pink dan coklat terlihat Kaira tengah duduk di balkon. Memandang indah malam,sembari mengingat kejadian tadi di sekolah yang membuatnya senyum senyum tak karuan.
"Kalo boleh, gue mau jadi bulan. Yang beda dari semua bintang. Gue mau jadi penerang, gue mau jadi kayak gitu, yang bisa membuat orang lain tersenyum karena sinarnya. Sama kayak gue mau jadi bulan lo, yang buat lo senyum bahkan cuma karena hal bodoh yang gue lakuin. Entah perasaan apa kali ini gue gatau, apa gue suka sama lo? Cowok asing." kata Kaira yang tak henti hentinya memandang bulan nan indah.

👑👑👑

Waduhhh... Apanih? Wkwkw
Perasaan apa coba? Heran ya, yang punya perasaan aja gatau dia ngerasa apa eheheh😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K A I D A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang