RR02

226 5 0
                                    

Seperti biasa, kelas IPS F paling heboh dan paling rame, sampai kelas sebelah di buat pusing oleh tingkah anak anak kelas F

"Bu kita ga bisa konsen" celetuk cowok , karna mendengar kegaduhan dari kelas tetangga nya

"Biar ibu lihat dulu" ucap bu diana, guru bahasa inggris yang masih single meski umur nya sudah mencapai kepala 3 ,

Bu diana melihat ke kelas IPS F dan ia menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah semua murid nya

BRAKK

semua memberhentikan aktifitas gila nya dan melihat ke sumber suara, mereka langsung berhamburan saat melihat bu diana tengah berdiri di depan pintu

"Kalian ini, kalo lagi gak ada guru harus nya belajar, bukan malah berisik ngeganggu kelas lain, memang pelajaran siapa yang gak masuk?" Ucap bu diana dengan suara tinggi

"Pak johan bu" ucap mereka serempak

"Pak johan ngasih tugas apa devi?" Tanya bu diana pada gadis dengan kacamata bulat, semuanya langsung menatap devi garang, tatapan mereka menyiratkan 'tutup mulut lo'

"Devi" panggil bu diana

"E-u a-nu bu" devi gelagapan, di satu sisi bu diana menatap dengan lembut tapi mengancam, di sisi lain teman temanya menatap dengan melotot

"Kalo kamu bohong, saya laporin pak johan loh" ucap bu diana

Devi tersentak kaget, "pak johan ngasih tugas nulis bu" ucap devi lantang, karna ia takut jika bu diana memberitahu pada pak johan

Semuanya menghembuskan nafas kesal, devi menelan salvia susah payah, karna teman temanya langsung menatapnya dengan sinis

Bu diana tersenyum " sekarang kalian kerjakan tugasnya, jika tidak ada yang mengerjakan akan ibu hukum" ucap bu diana,

"Iyaa bu" jawab mereka lesu, lalu bu diana kembali ke kelas E,

Selepas bu diana pergi mereka langsung menatap devi tajam

"Dasar mulut ember lo" ucap ranti sinis

"Okeh karna terpaksa kita harus nulis, dan sekertaris dikte dan rangkum yang penting nya doang" ucap riko sang ketua kelas

Karna memang buku paket hanya ada satu, itupun milik pak johan, jadi terpaksa mereka menulis dengan Sindi yang mendikte , dengan suara cempreng nya ia mulai mendikte halaman demi halaman.

"Yang kenceng woy gak kedengeran" teriak reyhan dari bangku belakang

"Kaya lu nulis aja kuping anoa" ucap gilang di sebelah reyhan

"Jangan berisik makanya" teriak suara cempreng dari depan dengan kesal

"Apaan cape cape nulis, ntar kita potocopy aja" ucap reyhan

"Bener juga, ngapain gua nulis ah kamvret" ucap gilang sambil melemparkan pensilnya,

Reyhan dan kedua temanya terus menganggu mereka yang sedang menulis, bahkan ada yang sampai pindah ke tempat duduk Alda yang sedang mendikte, ada juga yang sambil tiduran di lantai,

"Kemerdekaan yang..."

"Iya sayang" celetuk dylan

"WOYY LU PADA DIEM KALO KAGA NULIS," bentak alda pada ketiga cowok yang tengah cengengesan, pasalnya mereka terus menyauti setiap alda mendikte jika ada kata YANG!

"Kirain lu panggil gua" ucap dylan sambil tersenyum

"Najis" jawab alda sambil menatap sinis dylan

Reyhan & ReynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang