RR08

4 0 0
                                    

"A-apa"

"Iya cepet bantuin gue bambang, dingin nih" ucap reyna kesal

Reyhan menelan ludahnya susah payah, ia semakin ambigu mendengar perkataan reyna, perlahan ia mendekat dan duduk, reyna menengok kebelakang melihat reyhan yang hanya terdiam

"Cepet bersiin bego" sentak reyna membuyarkan lamunan reyhan

"Eh iya iya, ishh bawel , udah untung gue mau bantuin" dumel reyhan sambil mengambil handuk kecil dan mencelupkanya kedalam air hangat

Perlahan reyhan mulai membersihkan punggung reyna yang terdapat banyak memar, bahkan ada goresan yang menimbulkan sedikit darah

"Sshhh aww, pelan pelan kambing" ucap reyna sambil menahan sakit

"Udah di tolongin, ngatain lagi, dasar medusa" ucap reyhan yang sudah tampak kesal

Reyhan kembali menatap punggung reyna, ia mulai tergoda lagi oleh punggung mulus reyna meski banyak warna warna kebiruan, di tambah leher putih dan jenjangnya.

Reyhan kembali meneguk saliva, tanpa sadar ia mendekat ke arah reyna, dan menghirup leher reyna

Reyna menegang, ia merasakan hembusan nafas reyhan di lehernya, jantung nya mulai berdegup kencang,

"R-rey" ucap reyna tanpak ia sangat gugup

Reyhan tidak mendengar ucapan reyna yang malah terdengar desahan, ia semakin gencar menjelajahi leher reyna, bahkan tanganya mulai mungusap ngusap punggung reyna,

Reyna memejamkan matanya ia mengepalkan tanganya dan melupakan rasa sakitnya yang sedari ia tahan, rasa sakit kini terganti dengan sensasi yang baru ia rasakan,

Tak lama suara dering ponsel milik reyhan bergetar, lalu reyhan tersadar dari perbuatanya, reyhan berdehem untuk menghilangkan rasa malu dan gugup nya

"E-eu g-gue ke k-amar dulu" ucap reyhan terbata bata lalu segera pergi dari sanah

Reyhan menutup pintu, ia lalu menghembuskam nafas sambil memeggang dadanya yang berdetak kencang

"Shitt" umpat nya sambil mengacak ngacak rambut nya

Tak lama getaran ponselnya kembali bergetar, tertera nama gilang disanah

"APA" ucap reyhan dengan kesal

"Selow bro, ngapa lu pms" ucap gilang di sebrang sana

"Ganggu aja lu paijo" ucap reyhan ambil berjalan menuju kamar nya

"Emang lu lagi ngapain, nonton bokep yahh? Bagi link dong" ucap gilang

"Bokep ndasmu, ada apa lu malem malem nelfon" ucap reyhan sambil membaringkan tubuhnya di kasur empuk nya

"Lu sih ,jadi lupa kan gue" ucap gilang

"Cepet pulsa gue jalan terus woy" ucap reyhan

"Ya udah deh, nanti kalo gue udah inget gue telfon lagi, byee" ucap gilang di sebrang sanah lalu mematikan telfon nya

"Kambing" ucap reyhan saat gilang menutup telfonya

Di sebrang sanah~

Gilang menyerit sambil menatap handpone nya

"Perasaan gue yang nelfon, kenapa pulsa dia yang jalan" ucap gilang tak mengerti

***

Jam menujukan jam 04:00 , reyna tengah memakai jaket nya, dan siap pergi, ia harus kembali kedalam rumah nya sebelum orang rumah bangun,

Reyna melihat kamar reyhan sebentar, belum ada tanda tanda reyhan bangun, terbesit bayangat semalam membuat pipi reyna memanas dan jantung yang tiba tiba berdegup kencang, ia lalu menggelengkan kepalanya, lalu reyna mengangkat bahu tak peduli, ia lalu kembali berjalan dengan hati hati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reyhan & ReynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang