O1.

325 47 7
                                    

Di tengah keramaian salah satu kota di swiss, gadis itu terus berjalan dengan peta dan buku di tangan nya. Mata nya melihat kesana-kemari, menatap kagum bangunan berarsitektur eropa kuno megah di sepanjang jalan. Sambil berjalan mata nya terus menatap buku dan bangunan di sekitar nya berulang-ulang.


"Astaga , maaf kan saya. Apa anda baik-baik saja ?" Seorang pria berbahasa korea baru saja menabrak nya- ah tidak, diri nya lah yang menabrak. Dan sepertinya pria itu mengenali nya sebagai orang asia, ah tentu saja terlihat dari tone kulit dan wajah nya.

Chou tzuyu, gadis itu hanya menunduk sebagai permintaan maaf tanpa bersuara dan segera berlalu pergi. Pria tadi menatap kepergian nya, tak lama senyum kecil terbit di bibir nya.

Merasa di tatap oleh seseorang tzuyu kembali menoleh kebelakang nya, pria itu masih menatap nya dengan senyum kecil menampilkan sedikit gigi kelinci nya. Terlihat menggemaskan, sambil tetap berjalan ia sedikit tersenyum ke arah pria tadi. Ah tentu saja, karena ia yang salah mana mungkin dirinya mengabaikan senyuman itu.

<3

Mari kita lupakan soal kejadian tadi, tzuyu terus menatap kagum gereja tempat dia berada sekarang, tentu saja gereja ini bergaya eropa kuno. Dengan taman terbuka kecil dan sebuah sumur di tengah nya, di depan sumur tzuyu menyatukan kedua tangan nya dan berdoa.

Ia menghela nafas nya berat, lalu menatap langit sebentar. Ia bingung harus bagaimana dengan keadaan sekarang, tzuyu menggengam buku di tangan nya dan mengganguk pasti. Tentu saja menyemangati diri nya sendiri.

Tzuyu berlalu meninggalkan sumur itu. tapi tunggu, ia melihat pria yang menabrak nya tadi melewati nya barusan. Tapi ia hanya melihat nya sekilas, untuk menoleh dan memastikan nya pun tzuyu malu. Tak ambil pusing tzuyu menggeleng lalu berjalan tanpa memikirkan pria itu lagi.

Di sepanjang jalan tzuyu sesekali mengambil gambar diri nya dengan kamera depan ponsel nya, tapi tunggu- kenapa pria tadi muncul di foto nya? Tzuyu menatap pria itu dengan tatapan aneh lalu segera berlalu.

Tzuyu berjalan mendekati sebuah pagar, ia berada di sebuah bukit. diri nya bisa melihat seluruh penjuru kota yang indah dari sini. Bibir nya terus tersenyum manis. Tidak ingin melewatkan momen ini, tzuyu segera mengambil ponsel nya dan bersiap untuk memotret diri nya lagi.

Ah astaga, lagi-lagi pria itu muncul di dekat nya. Bahkan saat tzuyu menatap nya, pria itu berlagak menikmati pemandangan di belakang nya. Baiklah, tzuyu mulai jengah dengan semua ini.

"Permisi" dengan berbahasa korea tzuyu menegur pria di samping nya ini. Pria itu hanya menatap nya kaget lalu menunjuk diri nya sendiri dan menatap tzuyu seolah mengatakan "aku?" .

"Tentu saja. tidak ada orang lain selain anda di sini," memang benar ada nya, bukit ini sepi hanya ada mereka berdua.

"Dan tidak mungkin aku berbahasa korea pada orang lokal di sini." Lanjut tzuyu

Pria itu masih terdiam menatap tzuyu seolah bingung, oh astaga. Tzuyu menatap pria itu jengah.

"Apa kau mengikuti ku?"baiklah mari to the point.

"Aku ?" Kali ini pria itu bersuara tapi masih dengan lagak bingung nya.

"Kau terlihat seperti mengikutiku!"

Just One Day &lt;3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang